Ladang Sosis Meningkatkan Pemahaman Tata Krama di SMA Negeri 1 Batang
Oleh: Dwi Astika Aryati, S.Pd, Guru SMA Negeri 1 Batang
Masa remaja ini ditandai dengan perubahan kepribadian yang terkadang mengakibatkan kebingungan karena tidak ada petunjuk atau pedoman bertingkah laku bagi mereka. Pada masa remaja inilah waktu dimana seseorang dalam pencarian jati diri sehingga mereka membutuhkan pendampingan untuk membantu mengatasi permasalahannya. Salah satunya dapat diberikan melalui proses pendidikan, dimana dalam pendidikan tersebut tidak hanya mencakup peningkatan kemampuan dibidang ilmu pengetahuan saja, namun juga pendidikan tentang bagaimana peserta didik dalam pergaulannya senantiasa mengedepankan tata krama yang baik. Budaya tata krama yang merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia, bahkan sudah dikenal oleh bangsa luar, seiring dengan perkembangan jaman dan banyaknya pengaruh yang datang baik dari dalam maupun dari luar menyebabkan semakin luntur. Banyak orang menganggap permasalahan tata krama sebagai hal sepele, padahal kalau dikaji lebih dalam, lunturnya budaya tata krama dapat menimbulkan dampak negatif yang luar biasa bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dampak negatif yang dapat dilihat salah satunya adalah perilaku remaja yang cenderung meniru kebudayaan asing dan mengadopsinya ke dalam perilaku sehari-hari, seperti gaya berpakaian, berkomunikasi, dan sikap dalam pergaulan baik di lingkup tempat tinggal maupun di sekolah.
Terkait dengan hal tersebut di atas, dunia pendidikan dalam hal ini sekolah memiliki tanggungjawab karena merupakan wahana kegiatan dan proses pendidikan yang meliputi kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan latihan. SMA Negeri 1 Batang yang juga merupakan sebuah instansi pendidikan dan menyelenggarakan kurikulum yang erat kaitannya dengan pembentukan karakter memiliki peran besar guna menumbuhkan pemahaman peserta didik dalam tata krama pergaulan di sekolah dengan layanan Bimbingan dan Konseling. Salah satu jenis layanan Bimbingan Konseling, yaitu Layanan Dasar yang di dalamnya berisikan materi tentang tata krama pergaulan.
Ada banyak metode pembelajaran yang bisa diadopsi dalam pemberian layanan dan mampu melibatkan peserta didik di dalamnya. Diantaranya adalah teknik sosiodrama. Teknik ini memungkinkan bagi peserta didik untuk mempelajari konten materi dengan langsung mempraktikan dengan peran, sehingga peserta didik lebih memahami materi (learning by doing). Melalui Layanan Dasar dengan Teknik Sosiodrama (Ladang Sosis), terbukti efektif meningkatkan pemahaman peserta didik tentang tata krama. Implementasi teknik sosiodrama memungkinkan para peserta didik langsung mensimulasikan perilaku-perilaku adaptif sesuai dengan yang diinginkan dari materi layanan. Selain itu, penggunaan teknik tersebut juga memberikan pengaruh terhadap terhadap guru pembimbing untuk lebih menguasai teknik layanan bimbingan dan konseling.
Peningkatan kompetensi guru pembimbing melalui penggunaan teknik-teknik layanan Bimbingan Konseling juga sangat diperlukan. Hal ini akan membawa pengaruh positif terhadap mutu pelayanan Guru Pembimbing terhadap para peserta didik, hendaknya secara periodik melaksanakan supervisi terhadap pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling. Kegiatan supervisi tersebut diharapkan mampu memetakan kemampuan dan keterampilan tenaga konseling di rumah, untuk kemudian bisa dijadikan pedoman peningkatan mutu Guru Pembimbing melalui kegiatan workshop, MGBK ataupun kegiatan ilmiah lain (PTBK).