Dolanan Bocah X-Otix Nglaweyan Kolaborasi Tarian, Nyanyian dan Musik

Spread the love

Surakarta, Poskita.co – Pada hari Minggu sore, X-otik Nglaweyan yang digelar halaman Kantor Kecamatan Laweyan, saat menampilkan sekumpulan anak-anak dari Kelurahan Purwosari pertunjukan Dolanan Bocah.

Sebanyak 50 anak laki-laki dan 50 anak perempuan dari 14 RW yang berbeda-beda, dikumpulkan menjadi satu untuk menampilkan pertunjukan musik, tarian, dan nyanyian. Dolanan Bocah sendiri adalah sebutan mainan anak-anak. Pada penampilan tersebut anak-anak menampilkan berbagai macam permainan tradisional yang dikolaborasikan dengan tarian, nyanyian dan permainan alat musik.

Totok, Ketua LPMK sekaligus penanggung jawab dari penampilan Dolanan Bocah, menyatakan tujuan dari diadakannya penampilan ini agar anak-anak dialihkan dari pengaruh gadget akibat digitalisasi era sekarang. Totok ingin memperkenalkan budaya adi luhur Dolanan Bocah yang sudah lama ditinggalkan sejak era perkembangan teknologi kepada masyarakat dan anak-anak saat ini.

Selain itu, Totok juga ingin menanamkan nilai-nilai budaya anak-anak sejak dini dan menciptakan interaksi anak-anak yang sebelumnya belum saling mengenal hingga menjadi akrab.
Pada proses persiapannya, terdapat ke empat pelatih yang membantu proses selama persiapan dalam waktu sebulan, 3 hari latihan dalam seminggu. Totok dan para pelatih mempunyai treatment pendekatan khusus melalui psikologi anak dengan melakukan pertunjukan permainan yang menyenangkan yang akan membawa anak-anak satu sama lain saling berbaur dan bermain. Proses melatih anak-anak memang dirasa sulit akan tetapi bila tidak dicoba dan diusahakan hasilnya akan sangat berdampak baik bagi anak-anak.
Penampilan Dolanan Bocah ini merupakan pertama kalinya bagi anak-anak kelurahan Purwosari, anak-anak Purwosari diharapkan agar dapat tampil dengan penampilan-penampilan hebat lainnya.
Masyarakat Indonesia yang berbudaya, mulai menggali kebudayaan dan dukung budayawan-budayawan untuk melestarikan dan memelihara budaya asli kita.
“Kita harus memulai agar kita tau kesulitannya sejauh mana, teruslah gali kebudayaan kita untuk menghasilkan kerukunan, kerja sama dan gotong royong.
Kedamaian akan terbentuk karena seni,” ujar Totok. **

Penulis: Theresia Abigail Tatontos, Mahasiswi ISI Surakarta

editor: cosmas