Peningkatan Hasil Pembelajaran Tematik Siswa Kelas V SD Melalui Penerapan Media Video

Spread the love

Oleh: Sri Wahyuni, S.Pd. Guru Kelas V SD Negeri 03 Dawung Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Pembelajaran Kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Dasar menggunakan pembelajaran tematik. Menurut Majid (2014:85) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa muatan pelajaran baik intra mata pelajaran dan antar mata pelajaran ke dalam satu tema. Pendidik menambahkan bahwa dengan pembelajaran tematik, siswa akan berkonsentrasi pada tema tertentu sehingga memudahkannya dalam menerima materi. Pendidik mengungkapkan pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Pendidik mengemukakan bahwa pendekatan saintifik merupakan proses berpikir ilmiah untuk menjawab sebuah pertanyaan pembelajaran, proses berpikir ilmiah yang meliputi: kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
Yustin Susanti (2020) mengungkapkan pembelajaran tematik merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi dalam muatan pelajaran ke dalam sebuah tema.Pendidik mengemukakan bahwa penguasaan keterampilan siswa akan menjadi bermakna jika dilakukan dengan konteks tema. Pendidik menjelaskan bahwa pembelajaran tematik menekankan pada pembelajaran siswa yang aktif di kelas, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna (meaningfull learning). Rahardjo (2015: 86) menambahkan bahwa pembelajaran tematik sebagai strategi pembelajaran yang cocok bagi siswa usia Sekolah Dasar.Pendidik menjelaskan pembelajaran tematik bersifat holistik dan pemahaman terhadap suatu konsep masih melalui dunia nyata.
Pendidik menyadari dalam dunia pendidikan penyampaian informasi dengan menggunakan IT (Informasi Teknologi) sangat penting untuk proses pembelajaran terutama bagi siswa di sekolah dasar. Pendidik pada proses pembelajaran dan penilaian dapat melakukan IT, misalnya dengan menggunakan dan memanfaatkan computer, laptop dan HP. Pendidik menggunakan media ini dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan penilaian menjadi lebih efisien dan efektif. Guru memahami bahwa IT dapat diterapkan di dunia pendidikan dalam hal proses pembelajaran dan evaluasi. Guru menggunakan kelas maya dengan menggunakan aplikasi HP android dan laptop.
Guru memberikan kode akses untuk siswa masuk ke kelas maya melalui zoom dan google meet agar ssiwa sekali waktu juga mengenal pembelajaran daring. Guru dalam sesekali dalam hal penilaian dapat menggunakan aplikasi android, sehingga dalam proses penilaian lebih efisien dan menghemat kertas dan hasil akhir sudah langsung diketahui dengan menggunakan soal multiple choise. IT memegang peranan penting untuk mensukseskan proses belajar mengajar sejak dini. Pendidik memahami bahwa saat ini telah diterapkannya Kurikulum 2013 yang berbasis TIK yang artinya disetiap mata pelajaran akan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. (I. Wayan Arningsih: 2019)
Pendidik mengutarakan bahwa proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bisa dibangun dengan menghadirkan media pembelajaran dalam bentuk media video audio visual yang sesuai tema dan menarik minat siswa. Guru dimudahkan dalam menyampaikan materi pembelajaran melalui media video, sehingga peserta didik mudah memahami konteks mata pelajaran tematik. Guru harus memperhatikan beberapa aspek dalam menyajikan video sebagai media pembelajaran, yaitu: penyajian materi yang benar, pendidik memilih teknik penyampaian yang tepat dalam videonya, produksi video dengan kualitas yang optimal, dan keterampilan pembuatan video sesuai tema dan perkembangan terkini.
Arief S. Sadiman (dalam Dwi Febriana:2018) menyatakan video adalah media audio visual yang menampilkan gambar dan suara. Beliau menambahkan pesan yang disajikan bisa berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita), hal fiktif (berupa cerita), bersifat informatif, edukatif dan instruksional. Pendidik memahami media video sebagai segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara tepat.
Dwi Febriana (2018) menjelaskan media video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids (AVA) dan media yang dapat dilihat dan didengar. Media ini disimpan dalam bentuk piringan (pita). Pendidik menarik kesimpulan bahwa media VCD sebagai media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana signal audio visual direkam pada disk plastic, tetapi bukan pada pita magnetic.
Pendidik menyebutkan beberpa manfaat yang diperolehnya melalui penggunaan media video, antara lain: 1) media video sebagai arsip dokumentasi materi yang diajarkan. 2) Pendidik dapat membuat media video pembelajaran dengan sangat mudah melalui aplikasi di handphone. 3) pendidik melalui media video dapat membuat pelajaran jarak jauh menjadi efektif. 4) Pendidik dapat dengan mudah membagikan materi yang dibuat dalam bentuk video ke peserta didik dengan berbagai macam aplikasi, seperti: WA, Line, dan seterusnya terutama dalam pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 agar berjalan optimal.
Pendidik menjelaskan bahwa kurikulum 2013 sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya, dengan harapan kurikulum 2013 dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pendidikan karakter siswanya terutama mulai jenjang pendidikan formal di tingkat dasar. Pendidik menambahkan bahwa pembelajaran pada kurikulum 2013 sebagai bentuk pembelajaran tematik terpadu dan komprehensif.
Pendidik menyadari pada pembelajaran tematik ini peseta didik dituntut untuk lebih aktif, berfikir kritis, dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didiknya. Siswa memperoleh pengalaman langsung untuk memahami konsep yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahaminya dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik menyimpulkan pembelajaran tematik berkaitan dengan psikologi perkembangan, karena isi materi didasarkan dan disesuaikan pada tahapan tumbuh kembang siswa melalui pembelajaran psikologi yang bermanfaat.
Pendidik mengungkapkan manfaat pembelajaran tematik, antara lain: 1) siswa memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna dan utuh, 2) siswa terlatih memahami hubungan antar mata pelajarandengan sebaik-baiknya, 3) siswa dapat memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran. Pendidik menambahkan kelebihan dari pembelajaran tematik yaitu sebagai pengalaman dan proses belajar yang dikaitkan dengan tingkat perkembangan siswa, kegiatan yang dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa. Pendidik melalukan kegiatan belajar yang lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan diingat lebih lama, dan dapat meningkatkan ketrampilan berfikir siswa sejak dini. ( Savina Setiana: 2021).
Pendidik memanfaatkan media video agar siswa memiliki bekal kemampuan yang kuat dan akurat dalam pembelajaran tematik di kelas V SD. Siswa memperoleh pembelajaran di sekolah dengan lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tepat. Pendidik dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada pembelajaran tematik melalui “media video” di SDN 03 Dawung kabupaten Karanganyar, provinsi Jawa Tengah sehingga prestasi belajar siswa kelas V dapat meningkat.**

Editor:Cosmas