Creative Problem Solving Pada Pembelajaran Kelistrikan dan Teknologi Listrik
Oleh: Sukeksi, S.Pd
Guru Mata Pelajaran IPA
SMP Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo
Kegiatan pembelajaran terhadap siswa dapat terlaksana dengan baik dan tepat apabila seorang guru memahami bagaimana kepribadian siswa khususnya yang masih belum termotivasi untuk belajar. Pemahaman secara mendalam tersebut diperlukan agar dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran yang dipimpin guru tidak salah jalan, tidak salah arah dan tepat sasaran. Hal ini penting karena peran guru sebagai pengelola peserta didik di mana dia sebagai manusia yang memiliki potensi, keinginan, kemauan, kemampuan yang berbeda dari yang lain.
Penulis yang merupakan pengampu mata pelajaran IPA, senantiasa menciptakan keterlibatan siswa kelas IX di SMP negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dalam pembelajaran IPA dengan tujuan menciptakan pengalaman yang bermakna bagi para siswanya. Hal tersebut karena alasan pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru serta sumber belajar pada lingkungan belajar yang diselenggarakan secara formal disekolah-sekolah adalah untuk mengarahkan perubahan diri pada siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap (Anjarsari, 2014).
Demi tercapainya pembelajaran bermakna di kelasnya, penulis merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA. Penulis merancang cara menggunakan instrumen beserta kriteria keberhasilan. Hal ini perlu penulis lakukan sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau bahan pelajaran IPA. Untuk mencapai hal tersebut,salah satunya penulis melaksanakan model pembelajaran creative problem solving pada pembelajaran IPA di kelas IX.
Creative problem solving penulis terapkan untuk menempatkan siswa pada situasi yang nyata, karena masalah yang dikemukaan merupakan tipe masalah, komplek dan bermakna, dengan pemecahan yang kreatif dari siswa dan untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) adalah dengan membiarkan siswa untuk menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan isu-isu kompleks (ill-defined problem) sesering dan sedini mungkin yang terkait dengan bidangnya.
Menurut (Harefa, 2020) Crative Problem Solving adalah suatu cara berpikir dan bertindak dalam memecahkan suatu permasalahan. Kreatif (creative) adalah suatu ide dasar yang bersifat asli (orisinil), inovatif, efektif, dan komplek untuk menghasilkan suatu solusi yang memiliki nilai dan relevansi. Masalah (problem) adalah kesenjangan antara situasi nyata dengan kondisi yang diinginkan, situasi yang memiliki tantangan, dan mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk menemukan jawaban. Pemecahan (solving) dalam hal ini pemecahan masalah adalah penemuan jawaban dari masalah yang dihadapi. Jadi creative problem solving adalah suatu proses, metode atau sistem untuk mendekati suatu masalah dengan cara yang efektif dan efisien.
Pelaksanaan model Creative Problem Solving pada pembelajaran IPA di kelas IX,penulis fokuskan pada materi Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan.Para siswa kelas IX dibekali teknik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, Creative Problem Solving merupakan strategis yang ditunjukan untuk siswa dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan, serta menyelesaikan rencana (model) untuk pemecahan masalah terkait Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dengan Creative Problem Solving, penulis menuntun siswa untuk berpikir logis serta berpikir selektif pada masalah dimana siswa tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi siswa tertarik dan tertantang menyelesaikannya, sehingga dalam mengambil keputusan menyelesaikan permasalahan materi Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan sehingga mendukung hasil belajar kognitif siswa.
Creative Problem Solving sangat efektif membuka wawasan dalam mengumpulkan berbagai informasi tentang permasalahan kelistikan. Para siswa kelas IX menjadi mampu berpikir kritis dan kreatif serta siswa saling bekerja sama dengan cara saling memberikan ide atau tanggapan terkait listrik dinamis dan teknologi dalam lingkungan. Creative Problem Solving efektifkan siswa kelas IX SMP negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dalam menyelesaikan permasalahan materi Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan. **
Editor: Cosmas