Gambar Berseri Tingkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD

Spread the love


Oleh: Partini, S.Pd.
Guru Kelas I di SD Negeri 2 Blorong, Jumantono
Karangnayar, Jawa Tengah

Pendidikan sebagai suatu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan negara. Keberhasilan pendidikan banyak ditentukan oleh proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar antara guru dengan siswa. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak secara tepat guna membantu anak agar cukup dan cakap melaksanakan tugas hidup sendiri. Pemerintah melakukan berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan di Indonesia secara terus-menerus yang ditandai dengan munculnya peraturan-peraturan pendidikan yang dikeluarkan untuk melengkapi dan menyempurnakan peraturan yang sudah tidak relevan dengan keadaan saat ini.
Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang. Kegiatan membaca sebagai standar keterampilan yang harus dicapai pada semua jenjang, termasuk pada jenjang sekolah dasar.
Uswatun Hasanah (2017) menjelaskan bahwa berbahasa dan bersastra meliputi empat aspek, antara lain: aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek menulis. Pendidik menyadari bahwa keempat aspek kemampuan berbahasa dan bersastra tersebut berkaitan erat sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pendidik mengartikan membaca sebagai salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Kegiatan membaca dikatakan bersifat reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Peserta didik memeperoleh berbagai pengetahuan dan wawasan melalui bacaan untuk meningkatkan daya pikir, mempertajam pandangan, dan kemampuan literasi.
Pendidik memahami bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Pendidik melihat ada kalanya pembelajaran berjalan lancar dan menyenangkan, namun juga dapat terkendala dan terasa membosankan. Siswa dapat mengalami semangat belajar yang tinggi dan bisa juga menjadi rendah. Guru kelas sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar peserta didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru kelas lakukan yakni melakukan pemilihan dan penentuan strategi, metode, dan media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pendidik menyadari bahwa dalam setiap jenjang kelas sekolah dasar, tidak menutup munculnya kasus kendala (masalah) belajar membaca permulaan pada siswa kelas 1. Pendidik mengungkapkan banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan perkembangan anak kesulitan belajar membaca. Selain faktor keterbatasan sarana pembelajaran, juga dapat disebabkan kurangnya keterampilan guru kelas yang berupa trategi dan media dalam pembelajaran pada tingkat membaca sekolah dasar.
Uswatun Hasanah (2017) menjelaskan arti membaca sebagai aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengetahuan terhadap dunia. Peserta didik mellaui kegiatan membaca mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, dan memperkaya kosakata dan kekuatan kata-kata. Pendidik mengungkapkan bahwa meningkatnya pola pikir, kreativitas, dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara didepan umum, terutama keberanian siswa kelas I SD dalam membaca permulaan.
Dwitia Agustina (2022) menjelaskan media pembelajaran sebagi suatu hal yang sangat mempengaruhi tercapainya suatu kegiatan belajar mengajar terutama pada jenjang sekolah dasar. Media sebagai sumber belajar yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Beliau mengartikan media sebagai alat yang secara fisik digunakan sebagai pengantar bahan materi ajar yang akan disampaikan dari pendidik ke peserta didik. Pendidik menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat berupa suatu alat, lingkungan sekitar, maupun kegiatan, yang telah direncanakan (diatur) secara sengaja serta dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi pembelajaran agar dapat menunjang serta mendukung tercapainya suatu proses pembelajaran.
Laeli (2022) menjelaskan gambar seri sebagai salah satu komponen dari media gambar yang digunakan sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran dan membantu mempercepat pemahaman siswa sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Beliau menambahkan bahwa dengan kondisi keterbatasan yang ada mengingat kemampuan dan sifat-sifat khas dari media pembelajaran yang ada saat ini. Gambar seri dapat diartikan sebagai media gambar yang tidak diproyeksikan dan bisa dinikmati oleh semua orang guna mempermudah kegiatan pembelajaran dari keadaan yang sebenarnya yang ada di sekeliling peserta didik, misalnya seperti penggambaran mengenai orang, suasana, tempat, barang, pemandangan, dan benda-benda yang lain yang ada di sekitarnya.
Pendidik menyebutkan beberapa langkah-langkah penggunaan media gambar berseri yaitu: a) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) Guru menyajikan gambar berseri di papan tulis, c) Guru memberikan petunjuk dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar, d) Guru bertanya pada peserta didik tentang gambar yang disajikan, e) Guru selalu memberikan bimbingan dan penguatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, f) Peseerta didik menyusun kerangka karangan dari gambar berseri yang telah disusun secara urut, g) Peserta didik secara individu mengembangkan kerangka karangan dengan menggunakan kaidah penulisan yang benar, h) Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dwitia Agustina (2022) mengungkapkan beberapa manfaat dari penerapan media pembelajaran gambar berseri bagi peserta didik antara lain: 1) Media gambar berseri dapat digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menceritakan kembali cerita yang didengar yang memerlukan keterampilan berbahasa terutama dalam membaca permulaan. 2) Memotivasi peserta didik untuk ikut dalam pembelajaran dan menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. 3) Membantu peserta didik dalam mengembangkan daya pikir dan berimajinasi.
Pendidik memaknai dengan menggunakan media gambar berseri dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Media gambar berseri dapat digunakan untuk pembelajaran siswa kelas rendah, dengan memperhatikan karakteristik anak kelas I. Maka dari itu media gambar berseri sangat penting dikembangkan di sekolah-sekolah agar siswa termotivasi belajarnya terutama dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan di SD Negeri 02 Blorong, kecamatan Jumantono, kabupaten Karanganyar. **

Editor: Cosmas