Fasilitas Ruang Super VVIP RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Disoal
SRAGEN, POSKITA.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro memang telah memiliki Ruang rawat inap Super VVIP di Gedung Wijaya Kusuma. Namun kondisi pelayanan dinilai belum sesuai harapan. Lantaran fasilitas untuk rawat Inap Super VVIP kurang lengkap dan tidak diperhatikan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sragen Bambang Widjo Purwanto dirawat di Ruang Wijaya Kusuma kelas Super VVIP Selasa (23/8) karena kondisi kesehatannya menurun. Lantas pihaknya menilai fasilitas ruang rawat inap Super VVIP di Gedung Wijaya Kusuma tersebut masih jauh dari kenyamanan pasien.
”Jadwal perayaan Hari kemerdekaaan di berbagai lokasi harus saya datangi. Ulang tahun kemarin kondisi kesehatan saya menurun,” terang Bambang Pur terkait kondisi kesehatannya.
Dia menyampaikan pengalamannya selama menginap di Ruang Super VVIP RSUD Dragen. Menurutnya fasilitas ruang tersebut masih jauh dari harapan. Lantaran dengan kelas paling tinggi, fasilitas dinilai kurang lengkap.
”Saya minta air panas kamar mandi, itu pun nunggunya lama. Sekitar 15 menit baru ada. Itupun Cuma hangat saja,” selorohnya.
Selain itu dia menunjukkan jam dinding di ruangan tersebut mati, Lantas kalender sama sekali tdak diganti dan masih menunjukkan bulan januari. Kemudian untuk mencari remote televisi juga tidak kunjung ketemu.
Kemudian meski sudah disediakan sofa dan meja, sayangnya tidak ada tempat tidur untuk keluarga yang menunggu. Sehingga pihaknya membawa kasur lipat sendiri dari rumah. ”Kemudian sebenarnya juga butuh kursi yang lebih mudah untuk menyuapi misalnya, kalau seperti sofa ini untuk keluarga yang menyuapi ya kesulitan,” terang dia.
Lantas dia menyampaikan sejak diresmikan, baru tiga pasien yang sudah menjalani rawat inap. Pertama Ketua DPRD Sragen Suparno, kemudian warga Klaten dan dirinya yang terakhir ini. Dengan fasilitas yang dinilai masih kurang memuaskan, pihaknya meminta pihak RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen segera berbenah.
”Jika dengan kelas rawat inap paling tinggi hanya seperti ini, perlu menjadi catatan dan bisa kalah saing pelayanannnya dengan Swasta,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Joko Haryono nomor ponselnya tidak aktif meski beberapa kali dihubungi. Demikian pesan singkat juga tidak terbaca. (Cartens)