Tekanan Ekonomi Ayah dan Anak Gantung Diri
SRAGEN, POSKITA.co – Seorang ayah dan anaknya asal Dukuh Grasak, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen, nekad mengakhiri hidupnya dengan tragis, Jumat sore (6/5) sekitar pukul 15.00 WIB. Arifin (39) dan anaknya Syaqilla (5) ditemukan gantung diri di rumahnya.
Penyebab keduanya bunuh diri belum diketahui secara pasti. Diduga lantaran tekanan ekonomi hingga korban nekad gantung diri dengan seutas tali tambang. Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban bersama anaknya tengah berada di dalam rumah. Lantaran sang istri merantau sebagai TKW di Singapura, korban hanya tinggal bersama anaknya. Diduga saat itu, karena tekanan ekonomi membuat korban kalut.
Ditengarai, korban lebih dulu menyiapkan anaknya yang masih balita ini untuk mengakhiri hidupnya. Kemudian korban juga gantung diri di sebelah anaknya. Kejadian itu baru diketahui saat saksi Purwanti (57), ingin mengirim makanan ke keluarga korban. Karena pintu terbuka, saksi langsung masuk rumah. Saksi sontak kaget, melihat kedua korban sudah tak bergerak gantung diri.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji menjelaskan, hasil pemeriksaan dengan saksi-saksi dan tetangga korban, dimungkinkan ada masalah ekonomi keluarga, istri korban saat ini menjadi TKW di Singapura.
“Sedang dari hasil pemeriksaan medis tidak terdapat luka luar tanda kekerasan/penganiayaan. Diduga karena tekanan ekonomi korban nekad gantung diri,” tutur AKP Sudarmaji.
Pihak keluarga korban menerima kejadian, maka jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan. (Cartens)