Proyek Kolam Renang Desa Rp 486 Juta Terbengkalai

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Proyek kolam renang di Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen dengan anggaran Dana Desa tahun 2021 mencapai Rp 486,9 juta mangkrak. Bahkan pengerjaan proyek untuk pengembangan pariwisata desa ini terkesan asal-asalan hingga tak bisa dimanfaatkan dengan baik, Selasa (8/3).

Berdasar hasil pantauan dilapangan menyebutkan, pihak desa yang memiliki program pengembangan wisata desa ini membangun dua kolam renang. Kolam pertama terlihat khusus untuk anak dengan disertai sarana permainan. Lantas kolam kedua dengan kedalaman lebih dua meter ini terlihat untuk dewasa.

Hanya saja, untuk kolam anak meski sudah jadi terlihat terbengkalai. Parahnya lagi, untuk kolam dewasa, mangkrak total. Selain tembok dinding jebol, dasar kolam terlihat besi yang seharusnya dicor masih terbengkalai. Seharusnya berdasarkan anggaran yang ada, akhir 2021 proyek wisata desa itu harusnya sudah bisa dimanfaatkan.

“Kalo melihat di lokasi proyek, jelas bangunan terbengkalai. dinding kolam dewasa saja jebol dan terkesan baru selesai 20 persen saja,” tutur warga setempat yang enggan disebut namanya.

Anehnya lagi, papan proyek terpampang anggaran sebesar Rp 486,9 juta. Namun berdasarkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) terjadi selisih biaya pembangunan mencapai puluhan juta. Lantaran untuk tahap pertama anggaran pembuatan kolam renang sebesar Rp 119 juta.

Kemudian tahap kedua anggaran dikucurkan sebesar Rp 257 juta dan masih ditambah biaya tukang sebesar Rp 26 juta. Lantas tahap ketiga proyek rehab sarana prasarana pariwisata tersebut sebanyak Rp 117 juta.Sehingga berdasar perhitungan RAB total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 519 juta.

Sayangnya pihak desa sendiri belum memberikan penjelasan soal mangkraknya proyek kolam renang untuk wisata desa tersebut. Lantaran saat di kantor desa, Kades Guworejo Ndaru Supondro sedang tugas luar.

“Pak Kades sedang tugas luar itu, kalo perangkat desa lainnya ada ibu Sekdes tapi sedang terima tamu,” tutur petugas kantor desa Guworejo ini.

Sedangkan saat dihubungi awak media melalui nomor telepon pribadinya, diangkat istrinya.

“Kebetulan bapak masih jemput cucu dari sekolahan, ini HP di rumah lupa tidak dibawa,” tutur istri kades. (Cartens)