Manfaatkan Pekarangan, Maryati Budidayakan Ikan Lele Dukung Gemarikan

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Selama pandemi, usaha jual gas elpiji 3 kg dan budidaya ikan lele tetap dilakukan sosok kader Tim Penggerak PKK Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten. Ibu Maryati (50 th), demikian nama Ketua TP PKK Desa Glodogan, mengaku sangat menikmati usahanya ini.

Selain mengelola dua usaha ini, istri Kades Glodogan Zaenal Arifin ini juga mengelola kos-kosan rumah bagi masyarakat, termasuk bagi mahasiswa yang sedang menempuh studi di Klaten. Untuk budidaya ikan lele, baru digeluti sekitar 1 tahunan ini dan siap menerima pesanan dari masyarakat untuk kebutuhan konsumtif atau warung makan.

Ada 11 kolam ikan lele yang ada di pekarangan rumahnya dengan menggunakan bis beton. Modal pembuatan kolam Rp 200 ribu untuk pembuatan 2 bis beton ditumpuk jadi satu. Per kolam ada 700 ekor ikan lele dan per ikan bibit lele usia jari kelingking Rp 1000.

“Kebetulan saat belum masa panen, ada 11 kolam yang terbuat dari bis beton kolam. Harga per kilonya Rp 17-18 ribu saat ini dan kami juga melayani pesanan pelanggan atau warga untuk kebutuhan konsumtif atau warung makan,” ungkap Maryati.

Dalam suasana pandemi seperti ini, Maryati mengaak kader TP PKK Desa Glodogan lainnya untuk bisa memanfaatkan halaman atau pekarangan rumah dengan baik. Bisa budidaya ikan lele pakai model budikdamber atau budidaya ikan dalam ember, tanam sayur atau buah pakai poliback atau dimanfaatkan untuk lainnya.

Porgram pemerintah, khususnya BKKBN, Dinas Kelautan dan Perikanan atau dinas lainnya terkait kampanye memasyarakatkan gemar makan ikan (Gemarikan), tetap didukung. Karena dengan suka mengkonsumsi ikan yang kaya kandungan omega 3-nya, akan mampu mencerdaskan otak bayi dalam kandungan sampai anak lahir dan tumbuh dewasa.

Bersama suaminya Zaenal Arifin, Maryati kelola budidaya ikan lele ini.

“Kalau dihitung dari usaha budidaya ikan lele ini, tetap ada untungnya, meskipun hanya kecil. Tapi bagi kami, sudah cukup memberikan masukan pendapatan bagi keluarga. Terpenting dana keluar masuk dicatat dengan baik, biasanya dana pengeluaran paling banyak ada di pembelian pakan ikan lele berupa pelet,” jelasnya kepada wartawan, Jumat petang (29/10/2021).

Untuk per kolam, ditargetkan bisa panen antara 2-2,5 bulan dan cukup tinggi peminatnya. Budidaya ikan lele ini berada di pekarangan rumah sisi selatan atau di Dukuh Kalangan RT 1/RW 5, Desa Glodogan. Saat berita ini dibuat, harga per kilogramnya Rp 18 ribu.

Tentang usaha istrinya ini, Kades Glodogan Zaenal Arifin sangat care dan mendukung. Kegiatan istrinya ini diharapkan bisa ditiru atau dicontoh kader TP PKK Desa Glodogan lainnya. Sebab dalam kondisi pandemi seperti ini, terpenting warga tidak menganggur.

“Apa yang ada di pakarangan rumah, punya niat dan kemampuan, usaha berwiraswasta bisa dilakukan. Semoga usaha sambilan istri saya ini bisa ditiru warga lainnya, khususnya para kader PKK Desa,” harap Zaenal Arifin. (Hakim)

Caption Foto HL:
Maryati, Ketua TP PKK Desa Glodogan sedang beri makan ikan lele.