Dukung Desa Wisata, Ibu-ibu Desa Bugisan Mengolah Pepaya Menjadi Produk Bernilai Tinggi

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Upaya memanfaatkan tanaman yang ada di pekarangan rumah tetap digali dan diolah agar lebih berdaya saing. Salah satunya dengan mengolah buah pepaya atau papaya menjadi produk makanan olahan rumah tangga yang nikmat.

Hal ini dilakukan kelompok Wanita Dasa Wisma Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Sejak tahun 2018, usaha mengemas pepaya ini sudah dilakukan dengan berbagai produk variasi makanan dengan packing yang menarik dan dicintai masyarakat.

Tentang usaha ini dibenarkan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bugisan, Ny. Hastin Nuryani Heru Nugroho saat ditemui wartawan di Gedung Wanita Klaten, Selasa siang (19/10/2021). Anggota kelompok Wanita Dasa Wisma Bugisan ini berupaya wujudkan program usaha peningkatan pendapatan keluarga atau UP2K. Mereka sudah dibekali kemampuan cara mengolah buah pepaya menjadi makanan yang variatif dan enak rasanya.

“Untuk kemasan produk pepaya ini ada yang dibikin nugget, stik pepaya, manisan permen pepaya, puding pepaya dan apem pepaya. Biar lebih menarik atau unik, produk dari bahan pepaya ini kita kemas atau dipacking menarik,” ungkap Hastin mantap.

Berbagai acara di Klaten, seperti pameran produk makanan atau produk unggulan desa, upaya kelompok Wanita Dasa Wisma Desa Bugisan  di bawah binaan Tim Penggerak PKK Desa Bugisan, juga sering tampil. Berbagai produk kemasan ditampilkan, seperti saat ada pameran produk Bukit Sidoguro, Krakitan, Bayat tahun 2019 lalu. Ada nasi liwet khas Bugisan, emping, telur asin, souvenir fiber berupa patung/candi, souvenir tas, makanan olahan dan lainnya. 

Desa Bugisan yang letaknya ada di perbatasan DIY-Jawa Tengah ini terus beregerak dalam wujudkan Desa Wisata. Bugisan ini ada di sisi utara Candi Prambanan dan di sisi timurnya ada Candi Plaosan yang setelah diperbolehkan wisata dibuka (level 2), ikut memberikan warna tersendiri bagi semangat warga memberdayakan potensi diri.

Semangat warga, khususnya kader perempuan Desa Bugisan sangat tinggi dalam mengemas berbagai produk makanan olahan seperti bahannya dari pepaya ini. Bugisan memang punya potensi luar biasa sebagai Desa Wisata yang terdiri 24 RT dan 8 RW,” jelas Hastin.

Ketua TP PKK Desa Bugisan Ny. Hastin Heru (kudung merah) bersama TP PKK Prambanan, Ibu Ria, sedang menunjukkan produk makanan olahan dari buah pepaya di timur Candi Plaosan.

Terpisah, Kepala Desa Bugisan, Heru Nugroho mengatakan, kegiatan Tim Penggerak PKK Desa Bugisan selama ini tetap berjalan baik dan semua saling mendukung. Karena tanaman buah pepaya sangat urgens dalam pembuatan makanan olahan serba pepaya ini, maka Kades Bugisan berusaha mewujudkan dengan penanaman di pekarangan rumah warga, jalan kampung atau kebun Desa ditanami pepaya.

Kades Heru juga mengaku salut dengan semangat Ibu-ibu dalam berupaya memanfaatkan buah pepaya yang ada di pekarangan rumah menjadi bernilai atau menambah pendapatan. Desa Bugisan ikut menganggarkan dukungan dana demi mewujudkan program terkait program pemberdayaan masyarakat lewat UP2K ini. Adanya program UP2K ini ikut mengangkat roda ekonomi masyarakat di era keterbukaan dan digital. Dan pemasaran produk makanan olahan dari papaya ini melalui digital atau lewat WhatsApp (WA), Instagram (IG) atau lainnya. 

“Apapun program Ibu-ibu Desa Bugisan terkait UP2K, Pemerintah Desa Bugisan siap membantu dan mendukung dengan pemihakan anggaran desa. Buah pepaya yang ada di pekarangan bisa dikemas dengan cantik, rasanya mantap dan dijual di kios atau stand-stand yang ada di sekitar Candi Plaosan atau Candi Prambanan,” ujar Heru Nugroho.

Untuk harga kemasan produk dari bahan pepaya ini sangat terjangkau, antara lain Rp 5.500 untuk stik pepaya, nugget pepaya Rp 17 ribu dalam satu toples, pudding pepaya harganya Rp 3.500 dan permen manisan pepaya hanganya Rp 20 ribu satu toples kecil.   

“Desa Bugisan ini termasuk Desa Wisata. Dan dengan adanya produk kemasan makanan olahan buah pepaya ini, akan memberikan motivasi Ibu-ibu dalam mewujudkan potensi desa lebih maju, mandiri dan sejahtera. Para kader TP PKK Desa Bugisan selama ini juga luar biasa berkiprah di masyarakat, termasuk dalam mengemas papaya menjadi lebih bernilai,” jelas Heru bersemangat. (Hakim)

Caption Foto HL:
Makanan olahan dari buah pepaya sangat dominan kemasan Ibu-ibu Desa Bugisan.