Mendidik Anak Usia Dini di Era Digital

Spread the love

Ika Ariyana, S.Pd
Guru Kelas Kelompok A
TK Islam Al Firdaus Matesih
Kec. Matesih Kabupaten Karanganyar

       Orang tua dituntut untuk bisa memahami perkembangan teknologi karena banyak anak yang terpengaruh oleh dunia digital. Apabila anak-anak tidak diarahkan dengan baik maka mereka bisa terkena dampak negatif teknologi yang akan mengganggu tumbuh kembangnya. Berbagai kasus ditemukan tentang pengaruh negatif teknologi terhadap anak misalnya, kecanduan internet yang mengganggu konsentransi anak. Orang tua perlu menerapkan pengasuhan yang tepat sesuai dengan kondisi masa kini yang serba digital 
     Revolusi digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik ke teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun era 80-an. Revolusi ini mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia,dari mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar.
      Dalam hal ini orang tua harus selalu berusaha mengikuti perkembangan teknologi dimana perkembangan teknologi dijaman sekarang ini berkembang dengan pesat. Mengikuti perkembangan jaman tidak harus dengan membeli perangkat terbaru, tetapi dengan mengetahui apa saja yang bisa dilakukan dengan perangkat tersebut. Dengan mengetahui manfaat dan  bahayanya sehingga orang tua bisa menentukan boleh tidaknya anak menggunakan perangkat teknologi tersebut. Menggunakan teknologi untuk hal yang bermanfaat, mendampingi anak-anak dalam melakukan aktivitas dan mengatur waktunya dengan baik,serta memilih aplikasi yang baik dan tidak baik untuk anak.
     Perkembangan teknologi membuat anak ikut mengamati, sehingga anak kelahiran 2011 dan setelahnya disebut Generasi Alfa (Gen A) yang merupakan digital native murni atau anak-anak yang yang sudah kenal perangkat digital bahkan sejak baru lahir.perhatikan saja anak jaman sekarang sudah mahir menggeser layar sentuh pada ponsel. Alhasil, teknologi menempel pada anak Gen A bagaikan sesuatu yang alami, meskipun orang tua berusaha memberi batasan. Teknologi digital atau gadget  itu sendiri seperti halnya 2 mata pisau, bisa bermanfaat dan bisa juga berbahaya bagi yang menggunakannya.selain itu kita tidak perlu kaget jika kita tanya kepada anak-anak “ cita-citanya ingin menjadi apa? Mereka menjawab ingin menjadi youtuber, selebgram, atau programmer. 
      Menurut Adisti F Soegoto, Mpsi, Psikolog menjelaskan “Terlalu banyak menyaksikan tontonan dilayar dari  gadget utama di usia dini akan membuat rentang perhatian atau pehatian anak menjadi rendah, ini terjadi karena saat film layar gambar akan berubah  sangat cepat, sebelum fokus objek tersebut akan berganti dengan objek lain, begitu seterusnya, akibatnya anak  tidak menhasilkan sesuatu dalam jangka waktu lama.” Pembatasan perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengajak  anak bereksplorasi langsung dan mendapatkan stimulasi yang tepat. Memberikan aturan dalam penggunaan gadget itu perlu dilakukan yaitu maksimal 2 jam saja. Waktu 1 atau 2jam itu sebaiknya dipakai dalam beberapa pembagian waktu, tidak langsung dalam waktu lama, waspadailah jika anak menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget. Sebenarnya kuncinya terletak pada orang tua itu sendiri, sebaiknya kita juga bijak dalam menggunakan gadget.  Tidak hanya memberi contoh tetapi orang tua juga perlu memberikan alternatif kegiatan lainnya yang dapat diberikan bersamaan dengan  waktu bermain gadget. Kegitan permainan sederhana yang menarik sehingga anak lupa dengan kesenangannya bermain gadget.
   Orang tua dan anak memerlukan kesepakatan dalam penggunaan media digital, dalam hal ini tidak untuk memproteksi anak tetapi untuk memberikan keterampilan yang tepat saat anak terpapar informasi dari media, karena tidak mungkin orang tua selalu dapat mengawasi, sehingga perlu adanya kesepakatan antara anak dan orang tua dalam menggunakan media digital. Mendidik anak usia dini diera digital harus tercipta suasana kebersamaan dan saling mengerti diantara anak dan orang tua. Anak yang cenderung memaksakan keinginannya harus diimbangi sikap pengertian dari orang tuanya, agar terjalin kerjasama yang baik dan tidak memberatkan diantara anak dan orang tua.

Editor: Cosmas