Metode Flipped Classroom Mengefektifkan Pembelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup

Spread the love

ARTIKEL POPULER

Dra. Suzy Noviana Sinuraya

Guru IPA SMP Negeri 14 Surakarta

Bagaimana mengajarkan materi pelajaran IPA dengan efektif. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat, sangat menentukan keberhasilan belajar IPA bagi peserta didik.

Apalagi di tengah pandemi covid-19 pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan  Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Maka penerapan metode Flipped Classroom adalah salah satu metode yang bisa mengefektifkan  belajar peserta didik pada materi pelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup.

Flipped Classroom adalah sebuah metode  pengajaran dimana proses pengajarannya dilakukan secara terbalik, yakni peserta didik mempelajari terlebih dahulu materi yang nantinya dibahas oleh guru.

Alison King (1993), dalam bukunya mengemukakan ide tentang Flipped Classroom untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan materi sebelum kelas dimulai. Sebuah metode  dimana proses pembelajaran dimulai bahkan sebelum pertemuan yang pertama. Pembelajaran dimulai tidak ketika guru memperkenalkan materi, tetapi ketika guru memberikan bahan materi kepada peserta didik  untuk dipelajari terlebih dahulu di rumah atau di mana pun, peserta didik dapat memahami terlebih dahulu materi yang akan dibahas untuk kemudian mengeksplorasikannya lebih jauh ketika nanti pembahasan dimulai.

Di SMP Negeri 14 Surakarta tengah dilaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), dimana guru dan pihak sekolah memanfaatkan media sosial sebagai alat dan sumber belajar peserta didik. Adalah  Google Classroom, Whatshapp, Zoom Meeting, Video, You tube dan IT lainnya, walaupun buku paket dan buku yang relevan juga masih sangat diperlukan.

Peserta didik mempelajari materi yang ditentukan oleh guru sesuai Kompetensi Dasar sebelum dimulai pembahasan  bersama atau sebelum kelas dimulai. Maka peserta didik yang sudah dibekali pengetahuan dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi materi lebih dalam dan luas.

Pembelajaran bukanlah memindahkan  pengetahuan dari guru ke peserta didik, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya (Nurhadi, 2002)

Flipped Classroom bagian dalam pembelajaran kontekstual, Johnson (2002;27 ) pendekatan kontekstual adalah suatu konsep pembelajaran yang menekankan pentingnya proses pembelajaran, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan sendiri pengetahuannya melalui aktivitas pembelajaran.

Materi pelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup adalah materi yang paling luas dari semua materi IPA, sehingga metode Flipped Classroom sangat tepat dan efektif penerapan pembelajarannya.

Klasifikasi Makhluk Hidup mempelajari semua makhluk yang ada di alam ini baik manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh Carolus Linnaeus makhluk hidup dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Plantae dan Animalia. Sedangkan menurut Whittaker makhluk hidup dibagi menjadi 5 bagian besar yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.

  1. Monera adalah uniseluler, contohnya: bakteri, ganggang biru.
  2. Protista adalah uniseluler, contohnya: jenis-jenisnya Protozoa.
  3. Fungi adalah bangsa jamur, contohnya: berbagai jamur di alam.
  4. Plantae adalah tumbuhan uniseluler dan multiseluler, sebagai contohnya uniseluler adalah bangsa Briyophyta dan Pteridophyta, sedangkan multiseluler sebagai contohnya tumbuhan semak, perdu dan pohon.
  5. Animalia adalah hewan bertulang belakang dan tidak bertulang belakang, sedangkan yang tidak bertulang belakang sebagai contohnya bangsa porifera, coelenterata, vermes, echinodermata, mollusca sedangkan yang bertulang belakang antara lain bangsa Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia.

Dari masing- masing  contoh dan bagiannya diatas sangat luas deskripsinya baik ciri-ciri anatomi dan fisiologinya, reproduksinya, adaptasi dan tingkat taksinominya.

Nah , pembelajaran dengan metode Flipped Classroom membuat  belajar IPA dengan materi Klasifikasi Makhluk Hidup sangat tepat sekali bagi guru dan peserta didik, baik dalam kondisi pandemi maupun setelah pandemi covid-19 berakhir nantinya. Karena bahan materi yang luas akan dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.

 

Editor: Cosmas