Sekolah Krista Gracia Klaten dan ISI Yogyakarta Memukau Penonton dalam Gelaran Drama Musikal

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Spektakuler. Inilah ungkapan tepat usai menyaksikan drama musikal siswa Sekolah Krista Gracia Klaten di ruang pertunjukkan sekolah ini, Sabtu (2/3/2024) malam. Drama Musikal ini menjadi project spektakuler Sekolah Krista Gracia berkolaborasi dengan ISI Yogyakarta yang dipimpin iringan Singgih Sanjaya Orkestra.

Drama musikal ini berjudul Indonesia Rumah Kita dengan suasana panggung yang menawan. Ada tata panggung, tata artistik, tata busana hingga tata lampu (lighting) yang indah dengan iringan musik orkestra yang luar biasa. Ratusan orang tua dan keluarga siswa hadir menyaksikan acara drama musikal dengan tiket variatif, mulai Rp 50 ribu, Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu.

Dari pantauan redaksi, ada sekitar 20-an anggota personel Singgih Sanjaya Orkestra dari ISI Yogyakarta duduk rapi berjajar menghadap para penonton. Sementara Singgih Sanjaya yang memakai topi duduk di kursi memegang stik memimpin orkestra menghadap panggung.

Kepada redaksi, Edy Sulistyanto selaku Litbang dan Komite Sekolah Krista Gracia, mengaku bangga dan bersyukur atas suksesnya gelaran drama musikal ini. Dulu Singguh Sanjaya pernah juga tampil berkolaborasi dengan siswa Sekolah Krista Gracia dengan judul Lion King. Dan kali kembali menampilkan karyanya dengan drama musikal berjudul Indonesia Rumah Kita.

“Jadi kisah utama drama tentang pergulatan batin Lydia yang diperankan Kyria. Gadis keturunan Cina yang tak bisa menerima takdirnya dengan latar belakang tahun 1995. Sang ayah dan ibu berusaha memberikan pengertian. Sang ayah menceritakan bahwa engkongnya adalah pahlawan yang menyembunyikan Gatot Subroto dari kejaran Belanda. Sejarah jangan sampai dilupakan atau sengaja dihilangkan. Perjuangan seorang keturunan Cina di negeri ini juga ikut andil memperjuangkan kemerdekaan RI,” ungkap Edy.

Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk adanya Orkestra Singgih Sanjaya, drama musikal siswa Sekolah Krista Gracia Klaten menjadi semakin apik dan spektakuler.

Dalam pentas drama ini, ayah Lydia memberinya sebuah buku berjudul Tionghoa dalam Keindonesiaan: Peran Kontribusi Pembangunan Bangsa. Dia pun membaca buku tentang peran etnis Cina dalam perjuangan kemerdekaan. Kemudian dia membacanya bersama teman-temannya. Dan para penonton dibuat terus menyaksikan adegan demi adegan yang ditampilkan para siswa yang membanggakan ini.

Selanjutnya, kisah-kisah dalam buku itu ditampilkan, seperti saat para pengusaha tembakau Muntilan membantu Mayor Rivai menyembunyikan prajurit Siliwangi yang terluka dan pengejaran Belanda tahun 1948. Setahun kemudian, para prajurit yang terluka sudah sembuh dan kembali ke Tegalega, Jawa Barat. Mayor Rivai pun memberikan penghargaan kepada para pengusaha tembakau Cina di Muntilan.

“Inti kisah ini, tidak perlu malu terlahir sebagai seorang Cina, apalagi setelah mengetahui peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan. Kita semua sama dan Indonesia adalah rumah kita. Dari pentas ini kita ingin tunjukkan bahwa kita ini lahir dan dibesarkan di negeri tercinta Indonesia. Kita bangga menjadi warga negara Indonesia. Indonesia adalah rumah kita,” ungkap Edy yang tak lain Owner Amigo Grup Klaten.

Sementara itu, Kepala SMP Krista Gracia Kris Setyanto menambahkan, sebanyak 630 tiket terjual habis dalam pentas drama musikal ini. Bagi siswa bisa leluasa menyaksikan drama musikal lewat layar lebar di halaman sekolah.

“Selama beberapa kali latihan, penuh perjuangan dan melelahkan, tapi semangat anak-anak sangat tinggi. Mereka hadir dengan suka cita berlatih agar tampil maksimal dan orang tua pun sangat mendukung. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak, para sponsor, para alumni, segenap orang tua siswa, yang telah mendukung acara drama musikal ini bisa sukses,” jelas Kris Setyanto mantap.

Rangkaian acara didahului penampilan para siswa dalam Kucinta Alamku. Ada paduan suara siswa TK, tari kebun Binatang, tari Bangun Tidur, tari Tamasya, tari Memandang Alam, tari Indonesia Tumpah Darah dan tari Matahari Tenggelam.

Drama Indonesia Rumah Kita didukung Erick sebagai Papa, Kyria sebagai Lydia, Hana sebagai Mama, Nael sebagai Niko, Keysia sebagai Ratri, Auryn sebagai Alin, Brian sebagai Bejo, Arya sebagai Tony, Aya sebagai Niken dan masih banyak lagi.

Kris mengatakan, pentas itu merupakan bagian dari Project Base Learning (PjBL) jadi semua dikerjakan siswa, mulai dari dokumentasi, publikasi, tiket, properti, rias dan kostum, desain grafis, hingga usaha dana. Para guru hanya sebagai pendamping.

Penampilan Singgih Sanjaya Orkestra Yogyakarta mendukung drama musikal Indonesia Rumah Kita sangat apik dan menghibur ratusan penonton yang hadir.

“Dalam acara itu juga ditampilkan tari Yamko Rambe Yamko, tari Gundul-gundul Pacul, tari Janger, tari Bungong Jeumpa hingga Light Dance. Semua ditampilkan oleh siswa Krista Gracia Klaten dengan penuh suka cita dan menyenangkan. Kita juga hadirkan sejumlah UMKM dengan aneka menu jajanan demi mendukung acara ini sukses,” jelasnya.

Menurut Singgih Sanjaya, kolaborasi antara ISI Yogyakarta dengan Sekolah Krista Gracia Klaten bukan kali pertama dilakukan. Dulu pernah digelar pentas drama musikal dengan judul Lion King dan saat ini drama musikal berjudul Indonesia Rumah Kita. Suasana panggung yang luas dan penataan yang cantik membuat drama musikal menarik untuk ditonton.

“Ini sungguh luar biasa, penggabungan antara musik jawa dengan gamelan yang dimaikan siswa Sekolah Krista Gracia dengan orkestra. Dengan latihan yang intens, akhirnya anak-anak bisa menampilkan drama musikal sesuai pesan yang ingin disampaikan, bahwa Indonesia ini benar-benar rumah kita,” ujar Singgih. (Hakim)