Hibur Masyarakat saat Pandemi, Siswa Dalang Omah Wayang Klaten Pentas Wayang Kulit Online

Spread the love

 

KLATEN, POSKITA.co – Meskipun Omah Wayang Klaten masih terasa berduka dengan kepergian dalang dan sutradara ketoprak kondang Ki Joko Kristanto dan dalang Ki Seno Nugroho, pagelaran pentas wayang kulit sekolah dalang Omah Wayang tetap lancar, Jumat malam (6/11/2020).

Sekitar 20-an orang yang terlibat dalam pagelaran pentas wayang kulit online siswa dalang Omah Wayang Klaten ini. Ada dua dalang muda yang tampil, yaitu Ki Hanan Krisna dengan lakon Anoman Duta dan Ki Raka Adiyasa dengan lakon Sena Bumbu.

Menurut Kristian Apriyanta, tim pengelola Sanggar Seni Omah Wayang, dalam pentas wayang kulit online siswa dalang Omah Wayang Klaten ini latihannya hanya dua kali, hal ini disebabkan situasi baru pandemi Covid-19.

“Namun demikian, para pemain gamelan, para sinden dan dalangnya sudah cukup menguasai lakon yang ada. Cukup menarik untuk jadi hiburan dalam suasana pandemi Covid-19 jni,” jelas Kristian Apriyanta kepada wartawan, Jumat malam (6/11).

Ikut mendukung pentas wayang kulit online ini ada lima orang pesinden yang tampil, yaitu Indarti, Asayifa, Fara, Raphy dan Anik. Dalam pentas ini, warga tidak diperkenankan datang menonton untuk mencegah berkerumun.

Oleh pengelola Sanggar Omah Wayang Klaten, pagelaran pentas wayang kulit online siswa dalang Omah Wayang yang ada di Dukuh Jomboran, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan ini, minta warga menonton lewat layar streaming channel Youtube Omah Wayang.

Para pesinden penuh semangat sukseskan pagelaran wayang kulit online putaran ke-7 ini.

Pentas wayang kulit online siswa dalang ini disupport sejumlah pelatih atau pendamping, yaitu Ki Kristiaji SSn SPd, Ki Hardono dan lainnya. Untuk memperkuat penguasaan dalang, para pesinden dan penabuh gamelan, ada tutorial lewat video.

Dalang Ki Hanan Krisna ini baru kelas 3 di SMKI Solo dan Ki Raka Adiyasa sedang menempuh kuliah semester 1 di Fakultas Bahasa dan Sastra Jurusan Bahasa Jawa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kata Apriyanta, setiap dua jam, ganti dalang atau per dalang hanya dikasih waktu durasi 2 jam.

Salah satu pesinden yang tampil Assyifa Cindhyta Putri Handoko (15 th) mengatakan, ikut nyinden dalam pentas wayang kulit ini memang mengasyikkan. Siswi SMAN 3 Klaten kelas X jurusan MIPA 1 ini belum sempat ikut latihan, tapi dirinya telah belajar banyak lewat video tutorial.

“Semoga di masa pandemi Covid-19 ini, pentas wayang kulit online siswa dalang Omah Wayang ini bisa menghibur masyarakat. Ya, kita ikut nguri-uri kabudayan bangsa seperti wayang kulit ini sebagai pesinden,” ungkap Assyifa yang tampil nyinden dengan berkerudung.

Pentas wayang kulit online ini sudah dimulai sejak September 2020 dan digelar tiap dua minggu sekali. Pentas kali ini, Jumat malam (6/11) merupakan putaran ke-7 dan setiap malam ada dua dalang yang tampil dengan lakon berbeda. Pesan Apriyanta, para penonton Youtube bisa memberikan masukan atau saran kritik sebagai bahan evaluasi pagelaran ini. (Hakim)

Caption Foto Atas:
Para pemain gamelan dan sinden mendukung pentas wayang kulit online di Sanggar Omah Wayang Klaten, Jumat malam (6/11).