Cara Mudah Mengenal Huruf dan Angka Melalui Flash Card
ARTIKEL POPULER
Suprihati, S.Pd. SD, Guru SD Negeri 1 Karangtengah, Kabupaten Banjarnegara
Pembelajaran jarak jauh atau daring yang telah dilaksanakan selama pandemi Covid-19 di berbagai sekolah, ternyata dinilai belum efektif oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal ini dikarenkan masih banyak persoalan dari berbagai faktor yang dihadapi guru, orang tua dan juga siswa. Pernyataan tersebut disampaikan Nadiem pada saat Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual melalui aplikasi Zoom di bulan Agustus 2020. Selain itu, Nadiem mengungkapkan bahwa pembelajaran tatap muka sudah dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan diatas, namun hanya dikhususkan bagi sekolah yang berada di zona wilayah hijau dan kuning serta mendapatkan persetujuan dari gugus tugas setempat dan izin orang tua.
Banjarnegara adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa sekolah dengan zona wilayah hijau ataupun kuning. Pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) telah menunjuk beberapa sekolah termasuk Sekolah Dasar (SD) untuk melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Kegiatan tersebut telah berjalan sejak tanggal 12 Oktober 2020 dengan pertimbangan seperti zona wilayah, kesiapan dalam segi sarana prasarana, mendapatkan izin dari komite sekolah dan orang tua siswa, serta adanya kesanggungan warga sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Salah satu sekolah yang ditunjuk Dindikpora Banjarnegara untuk melakukan uji coba pembelajaran secara tatap muka adalah SD N 1 Karangtengah. Setiap minggunya siswa akan berangkat ke sekolah sebanyak satu kali mengikuti jadwal kelas yang telah ditentukan (bershift). Beberapa aturan mendasar yang perlu diperhatikan dalam mengikuti pembelajaran ini antara lain wajib menggunakan masker, face shield, jaga jarak, dan membawa bekal sendiri. Lalu, bagaimana kegiatan belajar tersebut berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan?
Sebagai contoh yaitu siswa kelas 1 di SD N 1 Karangtengah setiap minggu akan hadir ke sekolah pada hari Selasa dengan waktu pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 – 10.00 WIB (waktu istirahat 15 menit). Orang tua yang mengantarkan anaknya hanya diperbolehkan menemani sampai dengan gerbang sekolah, kemudian guru mengarahkan siswa untuk cuci tangan dilanjutkan pengecekan suhu badan. Ruang untuk proses belajar dibagi menjadi dua dengan kapasitas maksimum setiap ruangan adalah 10 siswa dan jarak antar bangku 1.5 meter. Guru kelas yang bertanggung jawab pada setiap ruangan merupakan guru kelas 1 dan dibantu guru kelas 2. Pembelajaran selalu diawali dengan berdoa bersama lalu diteruskan salam serta tepuk PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Saat jam istirahat selesai, siswa diarahkan pula oleh guru untuk mencuci tangan kembali. Adakah cara yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif?
Guru kelas 1 dan 2 di SD N 1 Karangtengah misalnya, pada minggu pertama pembelajaran tatap muka guru menggunakan media permainan flash card bewarna sebagai metode agar siswa lebih cepat dalam memahami huruf maupun angka. Guru menyiapkan flash card huruf serta angka sebelum kelas dimulai dan membagikannya ke masing-masing meja siswa. Pertama, guru memberikan materi pengantar kemudian menyebutkan suatu huruf yang mana siswa harus mencari huruf tersebut di meja. Jika sudah menemukannya, siswa akan mengangkat tangan sambil menunjukkan tulisan huruf yang terdapat di flash card. Kedua, apabila siswa sudah mulai mengenal huruf maka siswa diminta untuk membuatkan satu kata bebas dengan flash card yang tersedia dan guru berkeliling untuk memeriksanya sekaligus untuk mengetahui apakah siswa benar-benar memahami kata yang mereka buat sendiri.
Tidak hanya menyusun satu kata, siswa kemudian membuat dua sampai tiga kata lalu menuliskannya pada buku. Mengenalkan angka melalui media flash card kepada siswa dilakukan pula dengan langkah yang sama seperti pengenalan huruf. Bedanya pada materi ini, gurupun mengajari siswa bagaimana cara berhitung dengan bantuan jari. Awal pertemuan siswa hanya berlatih menghitung penambahan dan pengurangan satu sampai dengan dua angka. Ketika siswa mulai paham, guru akan memberikan beberapa soal kepada siswa lalu membahasnya bersama-sama.
Berdasarkan pengamatan penulis, pembelajaran tatap muka ini efektif dengan salah satu contohnya penggunaan media permainan flash card bewarna sebagai bentuk pengenalan huruf dan angka kepada siswa kelas 1 di SD N 1 Karangtengah. Selain itu, kegiatan yang dilakukan juga tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Walaupun antar siswa harus jaga jarak, tidak boleh berinteraksi terlau dekat serta dilarang bersentuhan (misal : berjabat tangan), tetapi siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru dengan mudah. Penggunaan flash card membuat siswa lebih antusias dan senang sebab mereka akan berlomba untuk lebih cepat ketika diminta untuk mencari serta menyusun huruf maupun angka.
Editor: Cosmas