Keren, Ratusan Guru Ikuti Pelatihan Jurnalistik Berbasis Android   

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Pada era 4.0 ini, bagi kalangan guru menulis artikel ilmiah populer di media massa  menjadi salah satu keterampilan yang harus terus diasah. Salah satu trik menulis bisa menggunakan dengan media mulut memanfaatkan handphone berbasis android.

Pelatihan yang digelar, Minggu (1/3/2020), di aula SMU Muhammadiyah 1 Karanganyar,  menghadirkan Portal Media Inovatif, ‘Sang Inovator’  Taupik Mulyadi S Pd MT, Cosmas Gunharjo Leksono, Wartawan Senior,  Giyato, penulis artikel di berbagai media massa, dan Andri Saptono,  Surya Pustaka Ilmu.

Acara  dihadiri sebanyak 123 undangan berasal dari Banyumas, Boyolali, Purworejo, Klaten, Karanganyar, Sragen dan Semarang yang memenuhi Aula SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.

Gunharjo, menguraikan trik menulis artikel ilmiah di media massa. Pertama, sebagai penulis harus selalu update berita. Sehingga isu-isu terkini dikuasai, dipahami. Kedua, membaca buku, koran, majalah, cari artikel-artikel yang menarik dan menggugah hati. Dari sini akan mendapat ide yang banyak, gagasan yang segar.

Ketiga, setiap hari, mulailah bergairah dengan mencari ilmu baru. Banyak cara yang bisa ditempuh, melihat berita televisi, membaca kolom, opini tokoh tokoh nasional yang sudah moncer.

Keempat, penentuan judul sangat menentukan sebuah artikel akan dimuat atau tidak. Biasanya, judul tidak lebih dari 6 kata. Untuk membuat judul yang menarik, memang tidak mudah. Butuh latihan dan banyak referensi, dan tentunya pengalaman yang panjang. Ingat, menulis itu yang dikuasai, sesuai bidangnya.

Kelima, setelah tulisan siap. Koreksi lagi. Baca lagi. Merasa yakin layak dibaca khalayak, silahkan dikirim ke berbagai media. Banyak jalan artikel populer dimuat: bisa dikirim ke koran harian, majalah, hingga ke media online.

Keenam, ingat, satu artikel populer hanya dikirim ke satu media. Jangan sampai nama Anda hancur hanya gara-gara artikel populer dimuat di dua media, dan nama Anda akan diblacklist untuk selamanya.

“Ayo menulis, selain mencerahkan hati dan pikiran kita, juga membantu Indonesia bangkit dari keterpurukan peringkat Programme for International Student Assessment   (PISA) 2018 yang baru saja diumumkan,  Indonesia nyungsep di urutan 72, sementara Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam sudah nangkring di nomor 2, menguntit China di nomor 1,” ujar Gunharjo.

 

Kiat Praktis Menulis Opini

Soal mengapa menulis opini, Giyato mengatakan, paling mudah dibuat, memberi manfaat dalam tanda kutip abadi, rekreasi intelektual dan bisa dibuat buku.

Bagaimana langkah menulis opini? Dari yang diamatinya, pertama menemukan ide bisa isu aktual, diskusi, studi pustaka, dan obervasi. kedua, mencari referensi bisa buku, majalah atau surat kabar, jurnal, internet. ketiga, mengembangkan opini dengan MPS (Masalah, Penyebab, Solusi), keempat, kekuatan bahasa  komunikatif mudah difahami, populer di masyarakat dan bernas padat berisi, kelima dan kenali media mulai dari gaya selingkung, kirim naskah ke media yang sesuai dengan tema tulisan.

“Jangan lupa, beri nomor telepon, email, alamat, foto diri (kalau perlu), agar redaksi bisa mengontak kita jika ada hal pertanyaan. Jika naskah tidak dimuat, jangan putus asa. Pelajari kekurangannya, kalau perlu minta masukan dari orang lain,” pungkas Giyato.

Sementara Taupik Mulyadi Sang Inovator, memberikan kiatnya tentang menulis dengan menggunakan mulut. Dengan memanfaatkan HP android, peserta diajak untuk menulis menggunakan media mulut. Selain praktis, cepat, tidak ribet, dan bisa dilaksanakan kapan saja.

“Handphone dalam genggaman tangan. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk berkarya,  hasilkan tulisan di media massa,” ujar pria yang sering memenangi perlombaan di tingkat nasional ini.

 

Tanggapan Peserta

Pelatihan ini menjadi acara spesial bagi Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat (Humas).

”Era digital mempermudah humas bertugas, di manapun kapanpun, kita harus siap bagaimana menulis di android mencitrakan sekolah, sehingga WA, IG bisa produktif untuk pembelajaran yang muaranya sukses selalu untuk kita semua,” tutur Jatmiko, Peraih  Humas Reward Terbaik dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Surakarta tahun 2019 lalu.

Kegiatan pelatihan Menulis Artikel Populer dan Jurnalistik Berbasis Android materi teknik dasar menulis artikel, teknik mencari ide, referensi dan pengembangan opini, praktik menulis artikel populer, dasar-dasar jurnalistik, trik lolos artikel di media massa cetak dan online, praktik membuat berita atau profil sekolah dan teknik menulis artikel menggunakan Handphone Android.

“Alhamdulillah, dapat Buku Selfi Komik dan Sirobert, Majalah Hadila karena tadi yang lolos pertama kali menulis artikel pendidikan M1 Smart Card Jadi Wisata Literasi dan Karakter,” papar Jatmiko Waka Sekolah Pendidikan Karakter berbasis TIK dan Budaya.

 

Tidak Menunggu Mood

Menulis artikel tidak harus menunggu mood. Saat ini menulis artikel wajib baik itu saat kuliah hingga S2. Teknik menulis terbaru bisa menggunakan mulut berbasis android melalui handphone.

Hal ini dikatakan Christian, guru SMK Negeri 2 Karanganyar, saat pelatihan menulis artikel di SMA 1 Muhammadiyah 1, Karangnyar.

“Saya kebetulan  di SMK Negeri 2 Karanganyar. Kebetulan tahun ini  masih belajar di unit sistem informasi. Untuk even seperti ini dapat dikatakan jarang didapatkan di sekolahan. Artinya, seperti menulis artikel itu boleh dikatakan saat  kuliah hingga S2 itu dikatakan wajib. Bahkan harus fokus,” ujar  Christian.

Christian menambahkan, menurut   Gunharjo, salah satu pembicara, menyatakan  menulis itu di  waktu  enjoy  kapan saja. Tulis saja waktu di buku catatan. Itu adalah hal yang bagus,  boleh dikatakan saat mood,  atau tidak  segera menulis.

“Berkaitan dengan diklat penulis sangat penting bagi me-research dan penelitian. Hal itu sering dipakai dan sekarang dikatakan bukan hanya S2 saja, tapi S1 wajib untuk penelitian. Bahkan guru sekalipun mengadakan penelitian untuk pangkat 3D ke 4A, harus membuat PTK. Nah, hal seperti ini, membantu kita bagaimana cara menulis,” kata Christian.

Menurut Christian,  tehknik-tehnik yang dipakai, seperti  menulis menggunakan mulut itu adalah bagaimana memanfaatkan teknologi. Biasanya kita mengetik  dengan jari, tapi kali ini menggunakan mulut dengan android di handphone.

“Itu  sesuatu yang baru bagi kita. Kita bisa manfaatkan untuk tulis dengan menulis dengan mulut, lebih mudah dan cepat, kemudian nanti tinggal disaring. Semoga nanti bisa bermanfaat bagi kita semua, Ilmunya bermanfaat,” lanjut Christian.

Endang Sri Lestari dari SD 01 Waru, dari Sragen mengungkapkan, setelah mengikuti diklat penulisan artikel dari pagi sampai sore   dirinya mendapatkan tambahan ilmu.

“Saya mengikuti diklat penulisan artikel mendapat ilmu baru salah satunya  menulis artikel dengan teknik menggunakan mulut, dengan memanfaatkan HP android. Insya Allah nanti kita lanjutkan di rumah dan berharap tulisan artikel kita bisa masuk di media massa,” ujar Endang Sri Lestari.

Editor: Cosmas