Proyek Exit Tol Sambungmacan Pakai Uruk Ilegal?

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Proses pekerjaan exit tol Sambungmacan mulai dilaksanakan beberapa hari terakhir. Kegiatan pengurukan jalur sepanjang 1 kilometer itu terus dilakukan bagian dari proses pengerjaan. Namun ditengarai tanah uruk yang digunakan dari tambang galian C ilegal di Wonotolo, Gondang.

Berdasar pantauan di lapangan, lokasi galian C di Wonotolo tersebut diminta tim ESDM Propinsi Jateng untuk menutup lokasi tambang seluas 1,2 hektar tersebut tak berijin.

“Kabarnya Jumat kemarin, tim ESDM meminta tambang tutup, tapi hingga saat ini masih operasional untuk uruk ke proyek galian C,” beber Gunawan warga sekitar, Senin (22/6).

Sementara, pihak pelaksana dari PT. Adhi Karya memastikan tanah uruk yang digunakan berasal dari tambang galian C yang berijin.

Pelaksana pekerjaan Exit Tol Sambungmacan perwakilan PT. Adhi Karya, Eko menyampaikan pelaksanaan pekerjaan ditarget rampung pada Desember 2020. Dia menyampaikan soal tanah uruk untuk pekerjaan jalan exit tol ini dipastikan dari tambang galian C resmi. Mengingat sempat beredar isu tanah uruk dari tambang galian C ilegal masuk di pekerjaan exit tol Sambungmacan.

Eko menyampaikan pihaknya mengambil tanah uruk dari penambang dengan ijin resmi atas nama Taufik. Lokasi tambang di wilayah Kecamatan Sambirejo dan Gondang. Jika ada isu negatif pihaknya akan mengecek dan menelusuri. Sebelumnya dia mengecek lokasi dari tambang subkontraktor galian C, sejauh ini dirasa tidak bermasalah.

”Kita Sub (Subkontraktor, red) pada yang sudah punya ijin, dan penunjukannya pun bukan dari kita sendiri. Tapi dari pusat Jaqkarta sana. Sudah diwanti-wanti jangan sampai yang tidak berijin,” tuturnya.

Dia menyampaikan proses legal sudah terpantau. Salah satunya dengan menemui Kapolres Sragen untuk pengawasan. Selain itu juga sudah dilakukan komunikasi dengan DPUPR Sragen. ”Insyaallah tidak ilegal, kalau ternyata illegal otomatis kita putus. Insyaallah nggak karena ini untuk proyek strategis nasional,” tuturnya.

Karena Covid-19 ini pekerjaan sempat tertunda. Dia menyampaikan banyak adendum, sehingga pekerjaan selesai di luar adendum.

Berdirinya exit tol Sambungmacan ini dirasa sangat strategis. Terutama bagi kendaraan yang masuk dan keluar dari Sragen wilayah timur dan Ngawi wilayah Barat. Karena jarak Exit Tol  diantaranya yakni Pungkruk dan Ngawi cukup jauh.

Dalam pekerjaan exit tol Sambungmacan sepanjang 1 kilometer ini juga melintasi tiga desa. Yakni Desa Toyogo dan Desa Sambungmacan wilayah Kecamatan Sambungmacan. Serta Desa Banyurip Kecamatan Gondang. (Cartens)