Menulis Teks Brosur Menggunakan Visual Aids

Spread the love

Oleh: Mat Ibnu  SPd MPd

SMA N 2 Semarang

 

Siapa takut menulis? Menulis memang merupakan keterampilan yang tidak mudah dan terkadang perlu membutuhkan bimbingan orang lain. Hal ini dikarenakan menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Hal tersebut bergantung pada bagaimana merangkai ide dan gagasan secara rinci dan logis sehingga ada kaidah bahasa yang digunakan secara baik. Juga dalam kaitannya dalam menulis sebuah teks harus berkesinambungan dan mengandung makna yang jelas, terkait fungsi sosial dan juga unsur kebahasaannya.

Beberapa permasalahan yang ditemukan penulis di lapangan adalah kurangnya penggunaan media dalam pengajaran bahasa terutama writing, kurangnya pemahaman peserta didik dalam teknik menulis, teknik pembelajaran bahasa Inggris yang cenderung terkesan sulit terutama dalam penuangan gagasan kedalam sebuah tulisan.

Hal ini terlihat dalam kelas yang penulis ajar, ketika penulis memberi assesmen dengan topik menulis brosur, peserta didik yang meraih nilai diatas kriteria ketuntasan belajar hanya 55.56%. Itu berarti 16 peserta didik dari 36 peserta didik di kelas tersebut belum mampu menuntaskan kompetensi yang seharusnya mereka kuasai. Disamping itu, nilai rerata yang mereka peroleh hanya 75, 03. Nilai tertinggi yang mereka peroleh adalah 88 dan terendah 50. Padahal target ideal untuk menentukan keberhasilan mengajar jika peserta didik memperoleh nilai minimal 80 serta minimal 85% peserta didik memperoleh nilai minimal atau sama dengan 80.

Untuk membantu menyelesaiakan masalah tersebut, penulis mencoba untuk menggunakan media visual sebagai alat untuk membantu mempermudah pembelajaran menulis terutama menulis brosur. Media visual adalah media yang mengandung visual (gambar). Melalui media visual peserta didik dapat melihat atau mengamati sesuatu yang divisualisasikan tersebut. Selain itu, guru dapat memberi kesempatan penggunaan indera mereka agar pembelajaran lebih bermakna.

Ahmadi dan Supriyono (2004) menjelaskan bahwa cara setiap manusia dalam memperoleh tanggapan itu tidaklah sama. Salah satu tipe tanggapan adalah tipe campuran yang artinya semua indera memiliki kemampuan seimbang. Jadi melalui media visual untuk menulis brosur, peserta didik dapat menggunakan indera penglihatan, dan motoriknya. Disamping itu, peserta didik tentu akan senang jika dalam pembelajaran ditampilkan gambar yang menarik, sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Tahap awal yang dilakukan adalah teknik Previewing. Dalam tahap ini, penulis menampilkan beberapa contoh riil dari teks brosur itu sendiri. Lalu peserta didik dalam kelompok berusaha mengamati apa saja teks yang termasuk teks bosur dan membandingkan teks brosur dengan teks lainnya seperti; leaflet, pamphlet dan banner. Dalam kegitan ini peserta didik diharapkan dapat mengetahui pebedaan masing-masing teks yang telah disediakan. Tidak hanya itu, untuk mengetahui fungsi sosial dari masing-masing teks pun juga dilakukan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Penulis coba memutarkan Video mengenai pembuatan brosur dan langkah awal bagaimana cara pembuatan brosur yang menarik. Peserta didik secara berkelompok melakukan instruksi sesuai dengan peran dan tugas masing-masing.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi penulisan brosur, penulis menggunakan aplikasi Brochure Maker untuk membantu penulis dalam memberikan intruksi kepada peserta didik agar mereka mampu menulis teks brosur dengan bantuan aplikasi tersebut.

Berdasarkan hasil assessmen menggunakan aplikasi Brochure Maker tersebut, dari jumlah 36 peserta didik , hanya ada 8 peserta didik yang belum mencapai KKM, 28 peserta didik sudah mencapai KKM, sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 77,78%. Nilai terendah adalah 60. Dari data diatas dapat diketahui bahwa pemahaman menulis brosur peserta didik sudah mengalami peningkatan. Kemudian penulis mencoba mengulangi kegiatan penulis dengan lebih seksama dan penulis meminta peserta didik membuat brosur lagi. Berdasarkan data yang penulis peroleh dapat dilihat bahwa dari jumlah 36 peserta didik, terdapat 32 peserta didik yang sudah mencapai KKM. Sehingga masih ada 4 peserta didik yang belum memenuhi standar minimal ketuntasan. Persentasi ketuntasan yang diperoleh sebesar 88,89%. Nilai terendah 75. Dari data diatas dapat diketahui bahwa pemahaman peserta didik tentang bagaimana menulis teks brosur dengan bantuan Media Visual sudah mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil observasi berkaitan dengan aktivitas peserta didik,  penulis peroleh ketercapaian aktivitas peserta didik sebesar 70% dengan kualifikasi “Cukup” dan ketercapaian aktivitas guru sebesar 82,5% dengan kualifikasi “Baik”. Namun hasil tersebut belum mencapai target yang ditetapkan. Penulis lakukan perbaikan proses pembelajaran dengan penuh rasa tanggung jawab.  Akhirnya ketercapaian aktivitas peserta didik sebesar 81,25% dengan kualifikasi “Baik” dan ketercapaian aktivitas guru sebesar 89,6% dengan kualifikasi “Sangat Baik”. Selain dari aktivitas peserta didik dan guru, keberhasilan peserta didik dalam kemampuan pemecahan masalah yaitu sebesar 91,67%. Hasil tersebut sudah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini telah membuktikan bahwa peserta didik sudah mampu menerapkan keterampilan menulis menggunakan media visual. Visual Aids telah berhasil memfasilitasi peserta didik dalam membantu mereka menjadi penulis yang mandiri yang mampu mengamati pemikiran kritis mereka sendiri dalam kegiatan menulis.

Pembelajaran dengan menggunakan visual aids sangat tepat untuk diterapkan didalam pembelajaran menciptakan suasana belajar yang melibatkan peserta didik sehingga mereka menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Para peserta didik dituntut untuk berperan aktif secara kelompok dan mampu berpikir kritis dalam pemecahan masalah baik secara berkelompok maupun individu. Untuk menunjang pengembangan pembelajaran menulis brosur penulis perlu menggunakan aplikasi Brochure Maker atau media penunjang lainnya.

 

Editor: Cosmas