Rakernas Mafindo, Bersinergi Membangun Mindset Antihoax sebagai Karakter Bangsa
Jakarta, Poskita.co
Akhir-akhir ini, penyebaran hoax (berita bohong) semakin masif di media sosial. Salah satu penyebab utama literasi masyarakat Indonesia yang rendah. Selain itu, polarisasi akibat issue sosial politik dan SARA.
“Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam, terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, menyebabkan terciptanya sekat sosial alamiah, yang masih bisa saling terhubung dan bekerjasama. Sebab para pendiri bangsa Indonesia telah membekali rakyatnya dengan Bhinneka Tunggal Ika. Diharapkan harmoni masih bisa terjaga,” demikian dikatakan Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia/Ketua Steering Comittee Rakernas I Mafindo Septiaji Eko Nugroho, dalam release yang diterima Poskita.co.
Dikatakan Septiaji Eko Nugroho, gegara berita bohong, yang membuat sekat sosial semakin tinggi, ujungnya masyarakat semakin terpolarisasi, saling curiga, dan mengarah ke disintegrasi bangsa.
Hal inilah yang mendorong Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Sabtu, 10 Februari 2018, di Kampung Homestay Borobudur, Kawasan Ngaran 2, Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang.
Adapun tema yang diusung “Sinergi Bersama Membangun Mindset Antihoax Sebagai Karakter Bangsa”. Rakernas diikuti 106 relawan antihoax dari 15 kota, dengan agenda kegiatan pembukaan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Launching Hoax Buster Tools (HBT), sebuah aplikasi mobile tool untuk verifikasi informasi.
Public Lecture yang akan hadir di antaranya Shinto Nugroho (Google Indonesia), Kadiv Humas Mabes Polri, Anita Wahid (Dewan Penasehat Mafindo), Ratih Ibrahim (Dewan Penasehat Mafindo).
Boni Soehaso, Ketua Organizing Comittee, mengatakan kegiatan rakernas ini dihadiri oleh lebih dari 100 relawan dari belasan kota yang tergabung dalam Mafindo, dimana relawan berangkat dari kota masing-masing dengan biaya sendiri.
“Relawan merupakan bagian dari masyarakat yang peduli tentang kondisi media sosial di Indonesia, berangkat atas dasar kesadaran dan kepedulian, untuk bersama-sama bertemu di Borobudur untuk merancang program sinergi bersama membangun mindset anti hoax sebagai karakter bangsa ,” ujar Boni.
Pada Rakernas I Mafindo ini juga akan diluncurkan aplikasi verifikasi informasi untuk smartphone yaitu Hoax Buster Tools yang dibuat oleh salah satu pendiri Mafindo, Harry Sufehmi dan Irfan. Aplikasi ini bisa didownload secara gratis dan bisa digunakan oleh factchecker ataupun jurnalis dari seluruh dunia.
Sementara Masyarakat Anti Hoax Surakarta, memboyong 17 anggotanya untuk turut menyukseskan Rakernas Mafindo.
“Kami sangat mendukung, semoga acara sukses, dan masyarakat semakin melek teknologi dan turut berperan serta dalam memerangi hoax (berita bohong),” kata Niken Satyawati kepada Poskita.co. Foto: Septiaji Eko Nugroho
COSMAS