Membuat Grafik Mudahkan Pemahaman Titrasi Asam-Basa

Spread the love

Oleh: Drs Sri Handoyo

Guru Kimia SMA Negeri 2 Semarang

 

Berawal dari banyaknya peserta didik yang menjawab salah, pada soal tentang membaca dan menginterpresentasikan sebuah grafik. Terutama pada soal–soal Ujian Nasional. Lebih khusus lagi pada mata pelajaran Kimia tentang grafik titrasi asam-basa. Kenapa menjadi sulit, karena memang tidak ada pembahasan secara khusus tentang bagaimana membaca sebuah grafik.

Grafik adalah merupakan alat bantu yang digunakan dalam sain untuk membeberkan data dan menolong dalam analisis hubungan antara vaiabel- variable, menurut Wavering, dikutip Nasution, (2000).

Membaca atau menginterpretasikan grafik adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan membaca grafik yang dimiliki oleh peserta didik masih rendah Seperti yang disebutkan oleh seorang mahasiswa UNNES dalam penelitiannya. Disebutkan dalam penelitianya yang berjudul Analisis dan pemahaman Diagram dan Grafik materi Fisika pada siswa SMA. Bahwa Sebagian besar peserta didik memiliki pemahaman grafik yang masih rendah, masih sedikit dari mereka yang mempunyai tingkat pemahaman kategori pertama           (kategori tinggi) sekitar 13.04 % untuk sekolah negeri dan 10 % untuk sekolah swasta (Diah Listiana,UNNES,2017). Selanjutmya disebutkan bahwa salah satu factor eksternal yang berasal dari  metode pengajaran guru dan kemampuan guru dalam menjelaskan diagram dan grafik kepeda siswanya.

Pengalaman penulis dalam mengajar, untuk mengatasi permasalahan tentang kurangnya pemahaman peserta didik dalam memhami grafik. Kami lakukan dengan pembelajaran membuat grafik itu sendiri. Dengan membuat grafik oleh peserta didik secara mandiri diharapkan akan lebih memahami dalam membaca dan menginterpretasikan grafik. Pembelajaran membuat grafik titrasi asam-basa. Pada mata pelajaran kimia kelas 11 Mipa semesrter genap. Membuat grafik bertujuan memberikan pengalaman tentang apa saja yang harus diperlukan dalam membuat grafik dan memberi pengalaman secara baik dan benar.

Adapun langkah–langkah pembelajaran dibagi menjadi 3 bagian. Pertama membuat grafik titrasi asam kuat dan basa kuat. Kedua membuat grafik titrasi asam lemah dan basa kuat. Ketiga membuat grafik titrasi basa lemah dan asam kuat. Pembelajaran yang pertama memerlukan kemampuan para peserta didik lebih sedikit, yaitu menghitung pH (derajat keasaman) asam kuat, basa kuat dan pH netralisasi. Pembelajaran yang kedua dan ketiga peserta didik haru memiliki kemampuan yang lebih banyak, yaitu menghitung pH asam lemah dan basa lemah, pH asam kuat dan basa kuat, pH larutan penyangga dan pH hidrolisis garam. Di sini tampak ada peningkatan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik untuk melanjutkan pembelajaran.

Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Pada awal pembelajaran peserta didik mengamati dan mempelajari contoh penyelesain menghitung pH, untuk larutan asam, basa  maupun campuran asam dan basa. Selanjutnya kerja mandiri yang harus dilakukan peserta didik, yaitu menghitung pH larutan dengan salah satu larutan dengan volume yang berbeda- beda. Hingga diperoleh data perubahan pH berdasarkan penambahan volume larutan. Kemudian dari data itu dibuatlah grafik titrasi asm dan basa. Dari titik–titik yang dibuat dihubungkan sehingga menjadi sebuah grafik. Selanjutnya peserta didik mencocokkan grafik yang dibuatnya dengan grafik yang ada di bukunya. Masing–masing peserta didik membuat 3 buah grafik yang berbeda sesuai jenis titrasi asam basa yang dilakukan. Secara tidak langsung para siswa sudah belajar tentang membaca dan menginterpretasi grafik dan memahami perbedaan grafik satu dengan grafik lainnya dengan caranya sendiri.

Apa yang harus dicermati pada pembelajaran ini? Rasa bosan atau rasa jenuh, ini dapat terjadi pada saat peserta didik menghitung pH, karena disaat ini peserta didik memakai rumus dan cara penyelesaian yang hampir sama. Ketegasan guru sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Tidak teliti, banyak ditemukan bahwa peserta didik yang tidak tepat dalam menuliskan harga pH yang dihitungnya, hal ini disebabkan tidak teliti dalam menghitung saat dalam proses penghitungan, penggunaan alat bantu hitung diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Satu hal menarik penulis yang akan dikerjakan untuk pembelajaran mendatang, tentang membuat grafik titrasi asam-basa. Mengkaitkan materi kimia asam–basa, menghitung pH, membuat data dan membuat grafik, untuk memperoleh hasil lebih baik dan akurat dan cepat. Penggunaan alat bantu  Microsoft Excel atau Microsoft office Excel, adalah sebuah program aplikasi lembar kerja. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik. Peserta didik akan diarahkan untuk membuat program perhitungan pH secara mandiri, menggunakan rumus atau fungsi yang ada dalam excel. Keterkaitan materi kimia seperti Molaritas larutan, valesnsi asam–basa, logaritma, rumus–rumus pH asam, pH basa, pH netralisasi, pH larutan penyangga dan pH hidrolisis garam. Semua kompetensi ini akan dikombinasikan dengan kemampuan menggunakan aplikasi excel. Dengan demikian untuk mendapatkan data yang akurat dapat diperoleh dengan cepat, demikian juga mengubah data–data menjadi grafik pun akan menjadi mudah.

Kemampuan memahami dan menginterpretasi grafik adalah kemampuan dasar yang menjadi bagian penting yang harus dikuasai oleh peserta didik di bidang sain atau di bidang lainnya. Pengalaman pembelajaran membuat grafik adalah pengalaman untuk memahami dan menginterpretasikan grafik itu sendiri. Membuat grafik titrasi asam basa akan membawa pengalaman peserta didik ke dalam perubahan penguasan materi asam basa ke penguasaan yang lebih tinggi seperti netralisasi, larutan penyangga dan hidrolisisis.

Editor: Cosmas