Corona Menelorkan Sibatukarang Cerdas

Spread the love

oleh: Sri Roch Mulyani

SLBN Karanganyar

 

Pandemi Covid-19 membuat pembelajaran dilakukan di rumah. Pendidik melaksanakan pembelajaran secara daring, hingga menelorkan Sibatukarang Cerdas.

Perjalanan Virus Corona, atau Covid -19 (Coronavirus Disease ) hingga kini belum tau pasti sampai kapan akan berakhir. Meski pemerintah telah mengupayakan berbagai cara tetapi kita harus sabar, terus berusaha, dan tidak berhenti berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar kita segera keluar dari ujian hidup ini.

Kita harus meningkatkan disiplin diri dengan penuh keikhlasan dan kesadaran mengesampingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum dengan mentaati aturan/kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Masyarakat  harus sadar akan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Tanpa kesadaran dan kejujuran masyarakat, maka perjalanan Virus Corona akan semakin panjang dan tak akan pernah usai.

Kita ketahui bersama, bahwa pada tgl 30 Januari 2020 Virus Corona  telah diumumkan sebagai darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO ( World Health Organization ) sebagai Lembaga Kesehatan Dunia. Dan sejak  tgl 11 Februari 2020  diumumkan pula nama virus baru ini disebut Covid-19(Coronavirus Disease 2019), sebagai Pandemi Covid-19. (https://katadat.co.id> info grafik. Hingga saat ini kurang lebih dua bulan sudah Virus Corona bercokol di negara kita.

Dampak dari kehadiran Virus Corona, dapat kita rasakan di berbagai sektor kehidupan, diantaranya pada sektor sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Di Bidang Pendidikan, untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran Virus Corona, Pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ), Bapak Nadiem Makarim telah mengambil langkah kebijakan  dengan  menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 , tanggal 24 Maret 2020 Tentang Kebijakan Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona, atau Coronavirus Disease ( Covid-19).

Pada point kedua, Surat Edaran dimaksud menyampaikan tentang Pelaksanaan Proses Belajar dari Rumah ( BdR ) secara daring,   dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
  2. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
  3. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai minat,dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;
  4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. (https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/).

Menyikapi kebijakan BdR ( Belajar dari Rumah ) secara daring ( online ), mau tidak mau, bisa tidak bisa, seorang guru dituntut mempunyai kemampuan mengoperasikan Hp ataupun laptop sebagai media pembelajaran. Guru harus belajar lebih banyak agar bisa mendapatkan ide-ide / gagasan-gagasan cemerlang dalam menciptakan situasi pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan tetap bahagia belajar dari rumah dan tetap stay at home.

Juga guru harus mengajarkan tentang bagaimana menyikapi kondisi saat ini pada situasi penyebaran Virus Corona/Covid-19. Peserta didik dikondisikan agar tetap dapat berkomunikasi dengan gurunya meski tidak bertatap muka secara langsung namun dapat terjalin komunikasi yang menyenangkan , tanpa mereka merasa terbebani oleh tugas-tugas yang diberikan guru secara satu arah.

Selain membimbing peserta didik, guru juga bertanggungjawab membimbing orangtua peserta didik agar mereka dapat membantu putra-putrinya belajar secara mandiri di rumah. Peran orangtua disini menjadi sangat penting, karena harus menggantikan tugas guru, terlebih bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus,seperti : anak dengan gangguan intelektual ( Tuna Grahita ) dan lainnya. Tentu mereka mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi. Banyak orang tua yang mengeluh, dan ingin sekali anaknya segera masuk sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa sosok seorang guru sangat memegang peranan penting dalam memberikan layanan pendidikan kepada peserta didiknya. Kerjasama yang baik antara guru dan orang tua peserta didik sangat dibutuhkan sekali. Antara guru dan orangtua murid harus berkolaborasi dalam pendampingan anak ketika belajar.

Namun demikian tidak dipungkiri, Guru sebagai Garda terdepan dalam dunia pendidikan, masih banyak yang mengalami kebingungan dikarenakan minimnya pengetahuan tentang dunia Virtual.

Timbul satu pertanyaan : “ Bagaimana kita sebagai guru dapat mengantarkan peserta didik kita menuju generasi millenial yang sanggup menjawab tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital , kalau untuk melaksanakan pembelajaran daring sebagai akibat mewabahnya Virus Corona  saja masih mengalami kebingungan?”

Sebagai jawaban atas kebingungan tersebut, Sang Inovator,  Taufik  Mulyadi  SPd MT, dari SMAN 2 Karanganyar, dan  Hidayati SPd MPd, dari SMPN 1 Mojogedang Karanganyar, merasa terpanggil jiwanya untuk membantu mengurai kebingungan para guru tersebut dengan ajakan belajar secara virtual bersama SiBaTuKarang (sinau bareng virtual Karanganyar) Cerdas.

Point kegiatan yang dilakukan SiBaTuKarang diantaranya dengan mengadakan pelatihan- pelatihan bagi guru secara daring untuk meningkatakan keterampilan guru dalam penggunaan teknologi informasi, menulis artikel, dan kompetensi lain untuk mendukung merdeka belajar. Sungguh di luar dugaan, ajakan SiBaTuKarang mendapat apresiasi dari guru-guru hebat. Yach kita sebut guru hebat, karena mereka ingin maju, dan mau meningkatkan kompetensi diri secara mandiri untuk mengikuti perkembangan zaman. Mereka datang dari berbagai daerah melalui toll langit. Mereka sangat antusias mengikuti diskusi virtual dari rumah masing-masing.

Bersama SiBaTuKarang, guru-guru dibuat menjadi Cerdas, tidak Gaptek, jujur, apa adanya , tidak malu-malu untuk bertanya sesuatu yang mereka belum mengerti dan membuka wawasan yang lebih luas serta tambah kenalan. Mereka bisa saling bertukar pikiran, berdiskusi dan sangat memungkinkan untuk bersosialisasi, berkomunikasi, dan berinteraksi dari dua arah tanpa pembatas ruang dan waktu. Semua dilakukan tetap dalam koridor Stay at Home and Physical Distancing.

Tidak menyesal bisa bergabung bersama SiBaTuKarang Cerdas, kita telah masuk ke dalam komunitas guru hebat dalam berbagi ilmu dan berkarya, demi kemajuan pendidikan di negeri kita yang tercinta ini. Dengan SiBatuKarang Cerdas, semua kendala dalam pelaksanaan BdR dapat teratasi, dan jatidiri guru semakin menjadi bermakna.

Terima kasih Corona, salah satu hikmah dari kehadiranmu adalah lahirnya SiBaTuKarang Cerdas untuk menjawab semua tantangan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru di era digital.Salam Literasi. @ Merdeka Belajar. Foto ilustrasi: http://promkes.kemkes.go.id/

Editor: Cosmas