Lawan Covid-19, Geber 100 Desain Poster untuk Indonesia
SOLO, POSKITA.co – Komunikotavisual edukasi masyarakat untuk peduli dan empati wabah Covid-19 atau Corona, lewat beragam pesan dari 100 desain poster.
“Menyikapi wabah virus Covid-19 yang begitu masif, maka komunikotavisual, merancang sebuah projects berupa aksi visual sosial bertajuk “100 Desain Poster untuk Indonesia Bersama Lawan Virus Covid-19,” kata Basnendar Herry Prilosadoso, selaku perancang/desainer poster tersebut, dalam penjelasannya, Selasa (31/3/2020) via WA.
Basnendar mengungkapkan, kegiatan dimulai dari 25 Maret hingga dua bulan ke depan. Lewat rancangan 100 desain poster dari oleh Komunikotavisual sebagai kegiatan ke 30 (tiga puluh) ini akan diposting di media sosial (Facebook dan Instagram).
“Setiap hari diposting satu poster, dimulai pada 25 Maret 2020 ini diharapkan menjadi spirit dan harapan untuk bangsa Indonesia bersatu padu melawan Covid-19 yang sudah berdampak di segala aspek kehidupan kita,” jelasnya.
Sebanyak 100 desain poster ini juga diperbolehkan untuk dibagikan dan dipublikasikan ke semua masyarakat melalui beragam media baik media online maupun media lainnya. Diharapkan menjadi media yang efektif untuk mengedukasi akan bahaya penularan virus Covid-19 ini.
Tema desain poster dirancang dan disesuaikan dengan perkembangan situasi yang berlangsung di masyarakat yang terkait virus Covid-19, seperti, mencegah penularan virus, pola hidup bersih, edukasi jaga jarak (sosial distancing), menghimbau untuk sementara tidak mudik ke kampung halaman, dukung dan empati kepada tenaga medis sebagai garda depan dalam menghadapi virus Corona melalui bahasa dan visual yang menarik yang mengedepankan aspek persuasif, tidak menggurui, serta tidak mengandung konten yang menakut-nakuti pada masyarakat.
Selain itu, Komunikotavisual terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lain, seperti pemerintah, swasta, maupun komunitas untuk mempublikasikan beragam desain poster tersebut.
Aspek literasi di masyarakat kita masih lemah/kurang, sehingga berita atau informasi yang belum valid kebenaran sudah dikonsumsi maupun dishare walau itu berisi hoax.
Media dan lembaga yang terkait sebaiknya merancang atau menginformasikan berita seputar Covid-19 dengan konten yang berisi informasi yang benar, dengan sudut pandang yang tidak memberi konten yang menakutkan atau was-was masyarakat. (Aryadi)