Geger… Semar Putih Kuncung Emas Muncul di Keraton Surakarta, Ini Maknanya…
SOLO, POSKITA.co – Wayang Semar Putih Kuncung Emas diarak dari Balai Kota Solo menuju Keraton Surakarta Hadiningrat, dalam gelaran Kulanuwun Solo 2019. Semar raksasa ini tinggi 5,8 meter, lebar 3,8 meter.
Menurut Margono Prasetyo SSn, Jumat (25/10/2019), pembuatan wayang Semar mulai dari tahun 2012, dan baru selesai 2013.
“Kami merasa tergugah dari keprihatinan kami, sejak waktu itu budaya nusantara semakin tersisih. Melalui simbol Semar kami ingin memberikan pesan pesan moral kepada masyarakat dan khususnya anak anak. Wayang Semar untuk mengingat kembali, bahwa kita mempunyai budaya nusantara yang sangat adi luhung yang wajib kita ‘ngurep urep’ tidak sekedar nguri-nguri, akan tetapi di hidupkan kembali,” kata Margono Prasetyo kepada Poskita.co.
Dikisahkan Margono, perjalanan Semar sejak tahun 2013 di Jakarta yang pertama kali perjalanan Semar dan sampai saat ini mencapai titik ke-48 yakni pada acara Kulanuwun kota solo yang diselenggarakan Putra Ibu Pertiwi (PIP) bersama Pemkot Surakarta.
Awal perjalanan Semar tahun 2013, dinamakan Semar gombak pat jupat limo pancer, dilanjutkan ke perjalanan berikutnya Semar Duto di Jakarta, Semar Boyong di Solo dan di pantai Selatan Jogjakarta. Semar sang Pamomong berkeliling di Jogja, Jateng, Jatim dan Bali.
“Memasuki thn 2019 Semar berubah warna menjadi Semar Putih Kuncung Emas…sebagai simbol NKRI putih suci akan menuju ke puncak keemasan atau kejayaan,” kata Margono, dari Komunitas budaya Sanggar Wayang Gogon Surakarta. FOTO: DOK Wayang Gogon
COSMAS