Jokowi: Sudah Saatnya Saya Jawab Semburan Fitnah dan Kebohongan

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Capres nomor urut 01, Jokowi dengan lantang menegaskan sudah saatnya harus menjawab segala semburan fitnah, kebohongan, pendustaan yang ditujukan pada dirinya selama 4 tahun ini.

Jokowi menyatakan itu, di hadapan ribuan massa yang tergabung dalam Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi, yang merupakan organisasi perkumpulan pengusaha dan pekerja kayu dan mebel, serta keluarga besarnya dari berbagai daerah, dalam acara deklarasi bersama berlangsung di concert hall D’Colomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

“Sebenarnya selama 4 tahun ini saya diam saja. Banyak sekali semburan fitnah dan bohong ditujukan pada saya. Sekarang sudah saatnya harus saya jawab. Pileg dan Pilpres hanya tinggal dua bulan lagi. Kita harus sampaikan hal-hal yang benar, jangan dibalik-balik,” tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, Pileg dan Pilpres untuk menentukan nasib bangsa kita ke depan. Janganlah ada lagi upaya-upaya politik yang membalik hal yang benar menjadi salah. Dan sebaliknya. Jokowi lalu menyebut contoh berbagai semburan fitnah dan kebohongan yang ditujukan pada dirinya, seperti tuduhan sebagai antek asing, aseng. Dituduh sebagai PKI, anti ulama Islam.

“Padahal hampir setiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Kemudian yang tanda tangan Perpres Hari Santri siapa? Ini semburan mental lagi. Lalu cari lagi serangan lain,” lanjut Jokowi.

Waktu yang tinggal 2 bulan lagi menuju Pileg dan Pilpres, menurut Jokowi harus disampaikan ke rakyat hal-hal yang benar, dan tidak dibalik-balik. Politik yang suka membolak-balikan yang benar menjadi salah, seperti propaganda Rusia, tujuannya membuat ragu masyarakat.

“Apakah mereka tidak berpikir, propaganda seperti itu mengganggu masyarakat? Membuat masyarakat terpecah? Konsultannya asing. Lalu sebenarnya yang antek asing itu siapa?” lantang Jokowi.

Jokowi mengajak masyarakat untuk melakukan politik dengan tata karma, sopan santun. Jokowi juga mengajak bangsa ini untuk optimis ke depan. Optimis untuk Indonesia maju, seperti laporan dari Bank Dunia, Bappenas yang menyebut Indonesia akan bisa mencapai Indonesia emas di antara tahun 2040 -2045, dengan syarat harus punya pondasi yang kuat. Tidak dibohongi dengan cara-cara instan. Dan satu lagi, dengan kerja keras.

Jokowi juga membeberkan hasil kerja yang selama ini telah dinikmati masyarakat. Selain pembangunan infrastruktur yang disebut sebagai pondasi utama, juga perhatian pemerintah terhadap dana desa, dengan menggelontorkan anggaran mencapai 257 triliun. Tujuannya untuk membangun desa. Anggaran itu menjadi barang seperti jalan desa, jembatan desa, 1.600 pasar desa telah dibangun, jalan desa sepanjang 191 ribu km, posyandu kesehatan, PAUD dan lain sebagainya.

Acara deklarasi bersama dukungan terhadap paslon Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 oleh Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi, juga dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Luhut Binsar Panjaitan, Alwi Shihab, sejumlah purnawirawan jenderal yang memberi dukungan terhadap Jokowi, serta sejumlah tokoh lainnya. (Endang Paryanti)