Pardi, Si Penyetor Kelapa Muda Khas Jatinom

Spread the love

KLATEN,  POSKITA.co – Musim hujan tak menyurutkan niat bekerja Sapardi (38 th), untuk menaiki pohon kelapa. Sudah 14 tahun, Pardi, biasa disapa jual beli kelapa muda di wilayah Klaten. Kelapa yang dibeli dari kebon warga di sekitar Jatinom, dijual ke sejumlah pedagang es kelapa muda.

“Sekitar tahun 2006, saya mengawali pembelian kelapa muda milik warga. Meskipun pohon kelapa agak licin, tapi saya tetap naik pohon demi anak istri. Kelapa muda dari Jatinom rasanya mantap dan cirinya mengkilap degannya,” jelas Pardi yang tinggal di Tegalrejo, Gedaren,  Jatinom.

Istri Pardi, Wiwik Lestari (36 th) sangat mendukung usaha jual beli kelapa muda ini. Bisnis ini dirasakan sangat menggiurkan dan kondisi apapun, musim kemarau atau hujan, tetap laku. Dari pernikahannya sejak tahun 2009, Pardi dikaruniai dua anak, Widi Saputra (10 th) dan Silvia Dyah Ayu (7 th).

Andri bersama istrinya tunjukkan kelapa muda kiriman dari Pardi Jatinom yang mengkilap degannya.

Pohon kelapa yang dinaiki Pardi sekitar 13-15 meter dan rata-rata per biji kelapa muda dibeli dari warga Rp 3 ribu. Pedagang es kelapa muda yang disetori antara lain di Sungkur Klaten Tengah, Jatipuro Trucuk,  pasar Jatinom, Kwaon Ngupit Ngawen dan lainnya.

Salah satu pelanggan kelapa muda Pardi, Bang Andri (35 th) di selatan Balai Desa Jatipuro, Trucuk, mengaku senang. Sebab rasa khas kelapa muda dari Jatinom lebih terasa manis dan gurih. Andri sudah membuktikan, rasa kelapa muda Jatinom ini membawa berkah.

“Pelanggan saya kalau nggak minum es kelapa muda dari Jatinom ini rasanya kurang puas. Sehari saya disetori kelapa muda dari Mas Pardi antara 20-25 biji. Per biji saya beli Rp 6 ribu. Pelanggan saya tetap senang, meski musim hujan, geluti jual es kelapa muda ini menggiurkan,” ujar Andri di warungnya, Sabtu siang (12/1/2019). (Aha)

Caption Foto HL:
Pardi (kaos kuning) saat setori kelapa muda di warung es kelapa muda Andri di Jatipuro, Trucuk, Sabtu siang (12/1/2019).