Paspampres Humanis untuk Presiden Jokowi
SOLO (poskita.co) – Pola pengamanan presiden di tahun politik oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres) pada titik kewaspadaan tinggi. Meskipun standar operasi, Komandan Pasukan Pengaman Presiden (DanPaspamres) Mayjen TNI Maruli Simnjutak mengatakan tetap waspada atas fleksibilitas presiden. Setidaknya ini disampaikan saat berkunjung di Kota Solo, Jawa Tengah.
“Intinya, di tahun 2019 yang merupakan tahun politik, institusi Paspampres terus meningkatkan kewaspadaan agar tugas-tugas kenegaraan yang diberikan terhadap Paspampres lancar dan sukses,” ujar mantan Komandan Grup A Paspampres itu.
Sebagai Pasukan Pengamanan Presiden, diakui tidaklah mudah mengatur perencaaan pengamanan presiden di tahun Politik 2019 mendatang. Berat tugas akan menjadi ringan bila perencanan matang, eksekusi pelaksanaan dengan mempertimbangkan berbagi faktor dengan prioritas kewaspadaan tinggi. Seperti yang dilakukan Presiden Jokowi dengan pola blusukan yang menyerap aspirasi rakyat sehingga pola pengamanan mengikuti fleksibel protokoler.
Dikatakan, Paspampres jumlahnya mencapai sekitar 3.000 personil ini merupakan alat pengaman Presiden. Bahkan dia tidak ingin menyalahartikan tugas Paspamres, karena Paspamres ini bukan mengatur presiden serta tidak berwenang membatasi kegiatan presiden. Selanjutnya, Mayjen Maruli menegaskan pengamanan kepala negara yang merupakan simbol negara tetap sesuai Standart Operating Prosedur (SOP), namun lebih humanis.
“Jangan salah mengartikan lho, Paspampres itu diatur oleh Presiden, Paspamres juga tidak berwenang membatasi kegiatan presiden,” ujar alumni Akademi Militer Angkatan 1992 itu.
Mantan Danrem 074/ Warastratama Surakarta ini berhasil menyabet penghargaan sebagai Danrem terbaik seluruh Indonesia tahun 2016, di era Presiden Jokowi. Bahkan menjadi dan Paspamres grub A, kali ini menjabat cukup tinggi yakni DanPaspamres yang membawahi semua pasukan Pengamanan presiden. Dan kali ini lagi dikatakan pengamanan seorang kepala negara merupakan operasi militer yang tidak bisa berulang. Kalimat yang singkat, artinya Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) harus ekstra waspada, teliti dan memiliki pertanggungjawaban yang besar.
“Ya disebut tidak bisa diulang karena kalau sampai ada kesalahan sedikit, misal ada teroris menyusup habislah kita, tapi itu tidak boleh terjadi kalau semua dipersiapkan dengan tingkat kewaspadaan tinggi,” ujar Danpaspampres yang baru, Mayjen TNI Maruli Simanjutak, saat berada di Solo, Minggu (2/12). (Agung Santoso)
Caption Foto:
DanPaspamres, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, ketika diwawancarai di salah satu warung Kota Solo di Jalan Adi Sucipto.