Pentas Wayang Kulit Ramaikan Launching Obyek Wisata Watu Sepur di Jotangan Bayat

Spread the love

KLATEN (poskita.co) – Ribuan warga Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Klaten, terlihat menyaksikan pentas wayang kulit semalam suntuk di Obyek Wisata Watu Sepur Jotangan, Jumat malam (7/9/2019). Ikut mencari berkah, ada 40 pedagang kaki lima ikut berjualan di sekitar pentas wayang kulit.

Dalang cilik, Ki Tunggul Jati Kusuma, siswa kelas 4 SD Jebres, Solo, tampil pentas wayang kulit lebih dulu selama 1 jam sebelum ayahnya, Ki Warsito Jati, pentas dengan lakon Bharatayuda.

Ketua panitia, Supriyanto SP (45 th) menjelaskan, sebelum pentas wayang kulit ini, Jumat sore ada pencanangan ditandai potong pita peresmian obyek wisata Watu Sepur yang dilakukan Asisten 1 Setda Klaten, Ronny Roekmito.

“Obyek Wisata Watu Sepur ini sudah eksis sejak Januari 2018 dan baru bisa dilaunching oleh Bupati Klaten yang diwakilkan Asisten 1 Setda Klaten, dr Ronny Roekmito MKes. Saat ini baru ada 4 karyawan yang mengelola, 1 orang bagian loket masuk, 1 orang kebersihan dan 2 orang parkir,” jelas Supriyanto.

Nama obyek wisata Watu Sepur ini merupakan turun-temurun. Dalam sejarahnya zaman dulu, daerah Jotangan ini, tepatnya di bukit Watu Sepur, ada ribuan batu yang tersusun untuk benteng perjuangan. Dan tanah Watu Sepur tersebut milik warga setempat seluas sekitar 1 hektar.

Kata Supriyanto, untuk omzet pendapatan dari loket masuk dan parkir, setiap bulannya sekitar Rp 3-4 juta. Dan manajemen pengelolaannya merupakan usaha kelompok sadar wisata atau Pokdarwis Watu Sepur. Tokoh masyarakat dan warga Jotangan sangat mendukung keberadaan obyek wisata ini.

Ketua panitia, Supriyanto bersama tokoh desa Jotangan sukseskan pentas wayang kulit dalam rangka tasyakuran launching obyek wisata Watu Sepur di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jumat malam (7/9).

Salah satu tokoh desa Jotangan, Marsudi (60 th), mengaku senang dengan adanya peresmian atau launching obyek wisata Watu Sepur ini. Harapannya, warga Desa Jotangan semakin guyup rukun dan semangat dalam mengisi pembangunan. Desa Jotangan juga semakin gumbregah dengan adanya obyek wisata alam ini.

“Kalau pentas wayangan, dari dulu sudah sering diadakan dan biasanya setahun sekali. Pentas wayang lakonnya tidak berubah, yaitu Bharatayuda. Pentas wayang kulit ini diniati bersih dusun untuk kedamaian kampung dan kemakmuran warga di sini,” ujar Marsudi yang juga Ketua RW 1 Dukuh Bogoran, Desa Jotangan.

Untuk mensemarakkan lagi, Minggu pagi (9/9) di kompleks obyek wisata ini ada pentas dangdut dari Yogyakarta. Dipastikan akan dihadiri ribuan warga Klaten dan sekitarnya. Agenda ini, kata Supriyanto, merupakan rangkaian launching Watu Sepur. (aha)

Caption Foto Atas:
Dalang Ki Warsito Jati dari Jebres, Solo, tampil pentas wayang kulit semalam suntuk bersih dusun dan launching obyek wisata Watu Sepur di Jotangan, Jumat malam (7/9).