Ribuan Warga Saksikan Kerbau Bule Diarak di Gelaran Kirab Budaya Suro Pandanan

Spread the love

KLATEN (poskita.co) – Tradisi Kirab Budaya Suro di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten benar-benar meriah, Minggu pagi, 24 September 2017. Meskipun tidak dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Hj Sri Mulyani, acara tahunan menyambut pergantian tahun baru hijriyah dengan memasuki bulan Muharram atau Suro, tetap luar biasa. Ratusan pedagang juga mencari berkah di gelaran ini.

Seperti tahun lalu, ada 7 ekor kerbau bule keturunan kerbau Kiai Slamet milik Kraton Solo yang kebetulan didatangkan dari Dawar, Mojosongo, Boyolali. Adanya kerbau ini menjadikan kirab lebih menarik dengan diarak mengelilingi kampung Pandanan ini sejauh 1,5 km. Tradisi Adat Budaya Suro tahun 1951 (Jawa) atau 2017 Masehi ini mengundang daya tarik tersendiri warga untuk datang menyaksikan.

Ketua panitia gelaran kirab budaya ini, Sri Nugroho merasa bersyukur dengan semakin semaraknya agenda tahunan memasuki bulan Suro atau bulan pertama tanggal Islam atau hijriyah. Dengan semangat kekompakan dan kebersamaan, niat panitia dan masyarakat Pandanan untuk nguri-uri budaya tetap terjaga dengan baik.

“Seperti tahun lalu, kali ini juga dimeriahkan dengan hadirnya 7 ekor kerbau keturunan kerbau Kiai Slamet dari Kraton Solo. Dan juga ada berbagai gunungan yang dibawa, seperti gunungan ketupat, gunungan aneka hasil bumi dan gunungan lainnya. Tujuannya tak lain untuk nguri-uri budaya dan Pandanan Soropaten ini tetap guyup rukun, diberikan keberkahan hidup oleh Allah SWT,” jelas Sri Nugroho.

Usai acara ini, juga ada pentas seni reog dari Boyolali, dan nantinya puncaknya ada gelaran wayang kulit semalam suntuk. Lakonnya “Perang Baratayudha” dengan dalang Ki Kasino dari Desa Manjung, Ngawen di pendapa kompleks Tugu atau Patung Karsorejo, Sabtu malam, 30 September 2017. Kata Nugroho, setiap malam Jumat Pon ada wayang kulit dan setiap hari juga banyak yang ziarah ke makam Ki Karsorejo sebagai Cagar Budaya Pandanan. (aha)