Implementasi E-Learning Berbasis GC Bagi  Siswa Prakerin  

Spread the love

Oleh: Dra. Rr Ani Puspa Kartikawati

Guru SMK Wikarya Karanganyar

 

Salah satu faktor yang penting guna tercapainya tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor guru, siswa, metode, media, bahan ajar dan sumber belajar. Di antara faktor-faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor guru, karena guru yang berperan langsung dalam proses belajar mengajar, dan guru merupakan ujung tombak dan garda terdepan dalam mengantarkan siswa-siswa untuk mencapai kesuksesan dalam belajar.

Pada  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) proses pembelajaran dilakukan di sekolah dan di dunia kerja (DUDI)/Prakerin (Praktik Kerja Industri)/PKL (Praktik Kerja Lapangan).  Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam Kurikulum 2013 atau yang sering lebih dikenal sebagai Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada kurikulum 2006 merupakan Program pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus dengan mengambil alokasi waktu tertentu dan melibatkan pihak lain di luar sistem sekolah. Tempat pelaksanaan prakerin bisa jadi Dunia Industri atau Dunia Usaha dalam bentuk Perusahaan Swasta atau Instansi Pemerintah.

Untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran yang baik guru harus menguasai strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya teknik dan metode mengajar.  Di samping itu  guru harus benar-benar profesional dalam melaksanakan tugas dalam proses pembelajaran. Guru harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja guru yang baik berkaitan dengan kompetensi guru yang dimiliki. Guru di dalam menunaikan tugasnya dapat berfungsi sebagai pengajar, pelatih, pembimbing dan sebagai profesional. Dengan demikian  kinerja  guru dapat  dilihat  dari cara melaksanakan tugas di dalam kelas maupun di luar kelas pada waktu siswa-siswa melaksanakan Prakerin/PKL.

Menurut pengamatan penulis masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bagi siswa-siswa kelas XI yang melaksanakan Prakerin,  harus bisa menyelesaikan  materi  pembelajaran yang ada di dalam silabus. Untuk  itu bagi penulis sendiri yang mengampu materi kejuruan pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi  Tata Kelola Perkantoran membuat solusi memberikan materi pembelajaran dengan mengimplementasikan E-Learning berbasis GC (Google Classroom).  Di dalam pembelajaran melalui E-Learning  berbasis GC disamping untuk memberikan materi-materi juga memberikan tugas-tugas dan ulangan-ulangan harian.

GC  memudahkan pembelajaran agar siswa dan guru tetap terhubung, baik di dalam maupun di luar kelas. GC (Google Classroom) adalah platform pembelajaran campuran yang dikembangkan oleh Google untuk institusi pendidikan yang bertujuan menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas.

Google classroom  merupakan  suatu  learning management system yang dapat digunakan untuk menyediakan bahan ajar, tes yang terintegrasi penilaian. Berbeda dengan media pembelajaran yang lain keunggulan media google classroom adalah masalah efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Untuk memulai menggunakan google classroom kita terlebih dahulu masuk dalam  akun google dan kemudian mencari produk google tersebut,  setelah masuk pada akun google classroom akan dihadapapkan pada tiga menu utama yaitu stream /forum, classwork/Tugas kelas dan people/anggota.

Stream merupakan  fasilitas google class yang dapat digunakan untuk membuat pengumunan, mendiskusikan gagasan atau melihat aliran tugas, materi, quiz dari topik-topik yang diajarkan guru. Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal tes, pretes, quiz, menggunggah materi dan mengadakan refleksi. Pada menu people guru dapat mengundang siswa dengan menggunakan kode akses yang telah tersedia pada bilah people, sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan mengundang guru melalui e-mail masing-masing.

Materi yang diunggah pada bilah classwork dapat berupa file word, excel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini dilakukan guru untuk mengakomodasi adanya berbedaan terhadap kecepakan berpikir, latar belakang  pengetahuan  awal, dan perbedaan pada learning style peserta didik. Sebagai media pembelajaran google classroom telah terbukti dapat menunjang keberhasilan belajar mengajar karena dapat dipadukan dengan model atau metode apapun. Cara mengakses GC yang paling mudah adalah lewat playstore, yaitu dengan ketik google classroom, download aplikasinya, buka dan instal di handphone masing-masing.

Bentuk tampilan yang muncul di HP adalah persegi warna hijau dengan tulisan google classroom. Setelah berhasil didownload, dibuka dan diinstal google classroom  dapat dimulai dengan mengklik tanda “+” yang ada pada toolbar bagian atas. Ada dua opsi yang akan muncul yaitu membuat kelas dan gabung kelas. Guru dapat membuat kelas dengan mengetik nama kelas, mata pelajaran dan subyek belajar yang dihadapai.

Hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran E-Learning berbasis GC untuk siswa Prakerin di SMK Wikarya Karanganyar yaitu sebagai berikut:

  1. Siswa kelas XI yang melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama 3 bulan, yang teridiri dari dua gelombang, gelombang I di mulai dari tanggal 17 Desember 2019 sampai dengan 09 Februari 2019  dan Gelombang II di mulai dari 18 Juni 2019  sampai dengan 27 Juli 2019.

Di hari-hari efektif KBM siswa-siswa tersebut tidak dapat menerima pelajaran di kelas. Dengan diterapkanya proses pembelajaran E-Learning maka guru dapat mengirim materi- materi pelajaran dalam bentuk word, power point, pdf dan juga video dengan disertai latihan-latihan soal serta ulangan harian. Siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan baik melalui laptop maupun Handphone yang sudah memiliki aplikasi android. Siswa dapat mengatur sendiri kapan harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus hadir ke sekolah.

  1. Mengurangi penggunaan kertas.

Dengan penerapan pembelajaran E-Learning berbasis GC maka pada saat mengerjakan tugas-tugas, ulangan harian, bahkan juga ulangan tengah semester ataupun ulangan akhir semester tidak lagi membutuhkan banyak kertas, hal ini akan mengurangi biaya pelaksanaan UTS ataupun UAS sekaligus membantu program pelestarian lingkungan.

  1. Memanfaatkan Teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan pemanfaatan penerapan  pembelajaran E-Learning berbasis GC di SMK Wikarya Karanganyar maka secara umum dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, pembelajaran akan berlangsung secara lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Kendala-kendala yang dihadapi pada saat penerapan E-Learning menggunakan GC adalah:

  1. Guru harus mau meluangkan waktu membuat materi-materi yang akan disampaiikan kepada  siswa yang dapat  berupa word, excel, PPT, vidio, tugas-tugas untuk siswa, dan soal-soal ulangan harian yang akan ditransfer ke dalam GC.
  2. Bagi siswa kendalanya adalah di Handphone, apabila siswa tidak memiliki handphoneandroid maka  tidak bisa mengakses atau masuk ke dalam GC. Begitu juga masalah kouta apabila tidak memiliki kuota di handphone maka tidak bisa masuk kelasnya.

Untuk mengatasi siswa yang belum memiliki handphone Android bagaimana? Tentunya sebagai guru harus bisa menyikapinya dengan baik, untuk materi-materi, tugas-tugas dan soal-soal  diberikan melalui WashApp kepada siswa-siswa yang membutuhkannya.

  1. Classroomdi buka pada malam hari pada jam-jam belajar siswa di rumah. Karena pada waktu jam-jam KBM siswa-siswa melaksanakan Prakerin di Instansi baik pemerintah maupun swasta.

Faktor yang bisa mendukung dalam implementasi pembelajaran E-Learning berbasis GC yaitu:

  1. Kesadaran yang kuat tentang pentingnya teknologi informasi.

Dengan adanya teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Wikarya Karangnyar dengan menerapkan E-Leraning berbasis GC.

  1. SK Kepala Sekolah,  bagi guru-guru yang mengampu di kelas XI tetap memberikan materi pelajaran dan tugas-tugas maupun soal-soal, supaya siswa Prakerin tidak ketinggalan materi yang ada di dalam Silabus.
  2. Banyaknya kegiatan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komputer.

Dengan adanya Ujian Nasional (UN) sudah beberapa tahun terakhir menerapkan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), dimana siswa-siswa yang mengikuti UNBK mengerjakan soal-soalnya menggunakan komputer.

Alternatif untuk pengembangan penerapan E-Learning berbasisi GC antara lain:

  1. Sebagian Guru masih belum melek teknologi

Untuk mengaplikasikan pembelajaran E-Learning berbasis GC ini perlu penguasaan teknologi informasi yang cukup tinggi lebih dari social media ataupun e-mail.

Guru-guru yang kurang menguasai teknologi akan mengalami kesulitan mengaplikasikan system pembelajaran ini dan dapat menjadi beban tersendiri. Oleh karena itu perlu diklat-diklat yang dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi informasi. Bisa juga membaca tutorial-tutorial untuk dipahami dan diterapkan yang banyak beredar di medsos.

  1. Dibutuhkan Biaya

Perangkat keras yang diperlukan adalah komputer atau HP Android dan juga kuota  sehingga GC dapat diakses dengan mudah.

  1. Dibutuhkan waktu luang tersendiri

Untuk mensuport sistem pembelajaran ini dibutuhkan waktu tersendiri untuk membuat atau masuk ke GC, membuat materi-materi baik berbetuk word, excel, PPt., Pdf, video, membuat tugas-tugas maupun soal-soal latihan dan soal-soal ulangan.

 

Editor: Cosmas