Reward Point Star Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Spread the love

Artikel Ilmiah Populer

Dwi Sukamto,S.Pd.SD

SDN 1 Gemuhblanten, Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal

Dalam kegiatan belajar mengajar banyak hal yang harus dipersiapkan oleh guru. Tidak hanya sebatas hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan guru saja seperti administrasi, alat peraga, maupun strategi cara penyampaiannya saja. Tetapi ada hal lain yang sangat penting, yang juga harus ada dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu motivasi/motivasi belajar anak. Karena jika dalam kegiatan tersebut tidak ada motivasi pada diri siswa, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Sebaik apapun persiapan guru, semahal apapun buku yang kita miliki untuk pembelajaran, jika tidak ada motivasi pada diri siswa semua akan percuma.
Untuk itu, hal yang tidak kalah penting yang harus kita persiapkan agar pembelajaran yang kita kemas menjadi menarik dan memiliki motivasi, agar tercapai tujuan pembelajaran adalah motivasi belajar siswa.

Maka banyak cara yang dapat dilakukan guru yaitu bagaimana guru harus dapat membangkitkan atau meningkatkan motivasi belajar anak misalnya dengan cara memberikan penghargaan kepada anak-anak yang berprestasi, memberikan sanksi atau hukuman kepada anak-anak yang melakukan kesalahan. Penghargaan maupun sanksi yang kita terapkan pun harus benar-benar kita kemas yang pas sehingga tidak menimbulkan efek-efek negatif yang tidak kita kehendaki.

Jika harus ada hukuman, hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar dengan harapan agar siswa tersebut mau mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
Motivasi dalam meningkatkan motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Motivasi ini memang lebih sulit ditumbuhkan dibanding motivasi eksternal, tetapi jika seseorang telah berhasil menumbuhkan motivasi internal dalam dirinya, maka kepercayaan diri akan terbentuk sehingga akan menimbulkan sikap positif dan sadar akan kebutuhan dirinya dalam belajar.
Karena tanpa adanya motivasi dari siswa pembelajaran yang dilaksanakan tidak akan memberikan arti apa-apa. Siswa mengikuti pembelajaran dengan bermalas-malasan, tempak lesu tidak bergairah atau bahkan mengganggu teman lainnya.
Untuk hal ini guru perlu mengupayakan cara yang tepat agar motivasi belajar anak bangkit, mengikuti pembelajaran dengan penuh gairah. Baik itu secara internal maupun secara external.
Dan di sini penulis sebagai guru mencoba mencari cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar anak ini dengan motivasi berupa pemberian reward point star. Hal ini penulis ciptakan sendiri sebagai upaya penulis untuk memotivasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Gemuhblanten pada tahun pembelajaran 2017/2018.

Pengertian Motivasi Belajar
Sedang secara sederhana pengertian atau definisi motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya pengaruh yang ada di diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar mengandung peranan penting dalam menumbuhkan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar (Winkel , 1991: 92). Sardiman (1988:75) mengatakan bahwa: Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di daam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai.
W.S. Winkel (1983:73) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai”.
Berdasarkan pendapat–pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki siswa.
Pemberian Reward/Penghargaan
Pengertian Reward atau Penghargaan
Dalam penjelasan berikut, reward dalam kata yang semakna dengan kata “penghargaan” dalam bahasa Indonesia.
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa penghargaan merupakan sesuatu yang diberikan kepada seseorang karena sudah mendapatkan prestasi dengan yang dikehendaki, yakni mengikuti peraturan sekolah yang sudah ditentukan (Arikunto,1990:182). Menurut Indra Kusuma Reward: merupakan alat pendidikan yang represif yang menyenangkan hadiah diberikan pada anak yang telah menunjukkan hasil baik dalam pendidikan (indra kusuma, 2001: 85)
Menurut Purwanto reward adalah alat untuk anak-anak supaya dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaanya mendapat penghargaan (Purwanto,2007:182).
Dengan demikian reward adalah suatu yang berfungsi insentif, yaitu suatu yang penting bagi anak yang dapat memperbesar kemungkinan bertambah giatnya usaha untuk mempertinggi atau memperbaiki prestasi, maka pemberian reward sangat penting untuk meningkat motivasi kegiatan yang produktif.
Bentuk Reward
Pada prakteknya, penghargaan dapat diberikan dalam dua bentuk yaitu:
1. Verbal. Penghargaan verbal mengacu pada suatu tindakan spontan berupa pujian atas capaian peserta didik.
2. Nonverbal. Bisa berupa simbol atau gerakan anggota tubuh pendidik pada saat melihat perilaku positif peserta didik. Misalnya, menunjukkan ibu jari atau jempol, menepuk bahu peserta didik, tepuk tangang, dsb. Bisa juga berupa tulisan di lembar kerja peserta didik. Dan juga berupa pemberian benda, seperti pin bintang, kalung medali, dan sebagainya. Ada juga penghargaan khusus, yaitu penghargaan yang diberikan sebagai improvisasi pemberian penghargaan, misalnya dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan hal lain apabila berhasil mencapai sesuatu hal lebih dahulu dari teman-temannya.
Macam-macam Reward
Secara umum, penghargaan dapat diberikan dengan beberapa macam, yaitu:
1. Pujian. Kita tahu, pujian merupakan tindakan mengungkapkan persetujuan atau kekaguman. Pujian dapat meningkatkan harga diri, kemandirian, minat belajar, dan prestasi belajar peserta didik. Pujian merupakan penghargaan yang paling mudah dilakukan. Biasanya dilakukan dengan kata-kata seperti yes, bagus, tingkatkan, dsb.
2. Penghormatan. Penghargaan ini mengacu pada dua bentuk yaitu penobatan, dimana peserta didik diumumkan kepada seluruh teman-temannya secara terbuka sebagai peserta didik yang mencapai sesuatu hal yang baik. Bisa dilakukan didepan teman-teman kelas saja atau didepan seluruh peserta didik di sekolah. Pengormatan juga mengacu pada pemberian kuasa untuk melakukan sesuatu hal. Misalnya, peserta didik diberikan kesempatan untuk menunjukkan caranya menyelesaikan soal suatu mata pelajaran atau tugas lain.
3. Hadiah. Penghargaan dengan cara ini bisa berdampak kurang baik pada motivasi belajar peserta didik. Peserta didik belajar bukan untuk menjadi tahu melainkan untuk mendapatkan hadiah. Manakala tidak mendapatkan hadiah, peserta didik menjadi malas belajar. Karena itu, hadia harus diberikan secara tepat dalam tepat waktu dan tepat karena perlu. Misalnya pada saat hari raya keagamaan, dsb.
4. Tanda Penghargaan. Ini merupakan penghargaan yang bersifat simbolis. Biasanya berupa surat-surat tanda penghargaan, piala, dsb.
Sifat Reward
Kita tahu, dalam proses pembelajaran, penghargaan mempunyai arti penting. Pemberian penghargaan harus bersifat mendidik, memotivasi, dan memperkuat perilaku dan mampu mendorong peserta didik mengambil inisiatif dan semangat belajar. Dengan demikian, pemberian penghargaan harus memenuhi ketiga sifat ini agar tujuannya tercapai.
Tujuan Reward
Adapun tujuan memberikan penghargaan kepada peserta didik, sebagai berikut:
1. Meningkatkan perhatian
2. Memudahkan peserta didik dalam proses pembejaran
3. Membangkitkan dan memelihara motivasi
4. Mengendalikan dan mengubah tingkah laku belajar yang kontra produktif ke arah tingkah laku belajar yang produktif
5. Mengatur dan mengembangkan peserta didik dalam belajar
6. Mengarahkan cara berpikir tingkat tinggi, dan
7. Menguatkan tingkah laku positif
Syarat Pemberian Reward
Meskipun reward itu baik bagi peserta didik, namun ada sejumlah syarat yang perlu diperhatikan:
1. Pendidik harus memastikan bahwa ia mengenal seluruh peserta didiknya dengan baik sehingga pendidik dapat memberikan reward yang tepat. Sebab penghargaan yang salah atau tidak tepat malah akan membawa akibat yang tidak diharapkan.
2. Penghargaan harus diberikan karena alasan obyektif, bukan subyetif. Maksudnya, penghargaan diberikan kepada peserta didik yang memang benar-benar melakukan sesuatu yang benar dalam arti sesungguhnya bukan atas penilaian subyektif pendidik atau bukan karena faktor like or dislike.
3. Penghargaan haruslah bersifat hemat dalam arti tidak terlalu sering. Sebab dapat menghilangkan makna penghargaan sebagai alat pendidikan untuk meningkatkan motivasi dan memberi penguatan.
4. Jangan menjanjikan penghargaan kepada peserta didik. Penghargaan yang dijanjikan akan menyulitkan bagi peserta didik yang kurang memiliki minat.
5. Pendidik perlu berhati-hati agar penghargaan yang diberikan tidak menimbulkan kesan sebagai upah atas jerih lelah peserta didik.
6. Penghargaan tidak boleh dilakukan secara berlebihan sebab dapat menimbulkan sikap hati yang kurang baik pada peserta didik. Peserta didik akan merasa angkuh.
Prinsip Pemberian Reward
Penghargaan kepada peserta didik diberikan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kehangatan dan keantusiasan. Pada saat memberikan penghargaan, peserta didik harus tahu atau dapat merasakan kehangatan dan keantusiasan pendidik secara efektif, baik suara, mimik maupun body language.
2. Bermakna. Penghargaan diberikan secara wajar dalam arti penghargaan diberikan karena peserta didik mencapai sesuatu hal dengan jerih payah sendiri. Tidak dipungkiri, ada peserta didik yang mungkin mencapai sesuatu hal karena bantuan pihak lain. Penghargaan yang diberikan kepada peserta didik dengan model seperti ini tidak bermakna. Sebaliknya sangat bermakna manakala penghargaan diberikan karena hasil kerja keras peserta didik itu sendiri.
3. Jujur. Pendidik harus menanamkan kejujuran kepada peserta didik supaya berjuang mendapatkan penghargaan dengan hasil karya sendiri, bukan karya orang lain. Tindakan ini merupakan salah satu cara mengajarkan kepada peserta didik agar tidak menghalalkan praktek plagiat.
4. Menghindari respon negatif. Komentar bernada menghina, ejekan, kasar, sindiran, makian, dsb. harus dihindari karena dapat meruntuhkan semangat peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Kritik juga perlu dihindari.
5. Bervariasi. Pemberian penghargaan hendaknya tidak terpaku pada satu macam saja.
6. Langsung. Dilakukan pada saat peserta didik melakukan sesuatu hal yang benar. Tidak ditunda.
Jadi pemberian reward dalam belajar sebenarnya merupakan hal yang positif karena dapat meningkatkan motivasi pada diri siswa. Yang perlu diingat adalah bentuk dan porsinya harus tepat.
Dalam upaya penulis memberikan reward kepada siswa ini, tidak serta merta penulis langsung mengambil langkah sendiri dalam pembelajaran. Tetapi ada beberapa langkah yang penulis tempuh agar pemberian reward kepada siswa ini tidak menimbulkan permasalahan di belakang misalnya terjadi kecemburuan antar kelas maupun antar siswa maupun kecemburuan antar guru sendiri. Maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1: Perencanaan/Persiapan
Dalam langkah perencanaan ini ada beberapa hal yang penulis lakukan diantaranya adalah :
1. Konsultasi kepada Kepala Sekolah
Konsultasi ini penulis tempuh untuk menyampaikan konsep pemberian reward kepada siswa ketika pembelajaran dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar kepada siswa. Semua hal penulis sampaikan untuk mendapatkan izin dari Kepala Sekolah. Karena kegiatan sekecil apapun yang ada di sekolah bagi penulis adalah harus diketahui oleh Kepala Sekolah.
2. Sosialisasi kepada siswa
Setelah memperoleh izin dari Kepala Sekolah penulis mencoba menyampaikan rencana pemberian reward pada setiap pembelajaran berlangsung kepada siswa. Sehingga siswa faham betul untuk apa pemberian reward ini dilakukan. Karena reward hanya akan didapat oleh anak-anak yang memiliki motivasi dan semangat paling tinggi dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan penilaian guru.
Guru juga secara terbuka menyampaikan hal-hal yang menjadi tolok ukur atau penilaian dalam menentukan siapa yang berhak mendapatkan reward.
Pengenalan bentuk reward point star.
Reward diberikan di setiap akhir sebuah pembelajaran. Siswa yang mendapat reward adalah siswa yang penuh semangat dalam pembelajaran. Di setiap akhir pembelajaran akan terpilih 3(tiga) siswa yang menurut penilaian guru adalah tergiat. Reward yang diberikan berupa Reward point star (penghargaan berupa bintang berpoin).

Gambar Bentuk reward point star.
Bintang hijau adalah untuk anak yang paling giat dengan jumlah poin 5 (lima)
Bintang kuning/orange untuk anak tergiat 2 dengan jumlah poin 4 (empat)
Bintang merah untuk anak tergiat 3 dengan jumlah poin 3 (tiga)
Setiap pembelajaran dalam satu hari guru sudah menyiapkan reward point star itu. Reward point star akan dihitung komulatif untuk mendapatkan hadiah yang berupa buku tulis. Tiap-tiap anak dapat mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk ditukar dengan buku tulis sesuai kesepakatan awal. Misalnya poin yang sudah terkumpul sejumlah 50 dapat ditukar dengan 1 buku tulis.
Langkah 2 : Pelaksanaan Kegiatan.
Pemberian reward point star akan diberikan kepada siswa yang dalam pembelajaran memiliki semangat paling baik. Yang berhak mendapat reward point star ini ada 3 (tiga) siswa. Dengan urutan siswa tergiat 1 (satu) mendapat poin 5 , siswa tergiat 2(dua) mendapat poin 4(empat), siswa tergiat 3 (tiga) mendapat poin 3 (tiga).
Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru adalah:
1. Guru menyiapkan reward point star sebelum pembelajaran.
2. Guru menyiapkan format penilaian sebagai tolok ukur.
3. Guru mengamati kegiatan siswa selama dalam pembelajaran
4. Merekap nilai kegiatan.
5. Menentukan siswa tergiat 1,2 , dan 3.
6. Memberikan reward point star kepada siswa terpilih.
7. Siswa boleh menukar poin dengan hadiah berupa buku tulis setelah dapat mengumpulkan poin dengan jumlah 50 (lima puluh)
Sedangkan untuk tolok ukur penilaian siswa guru dapat menentukan sendiri sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dan dalam penulisan ini target yang akan dicapai oleh guru adalah peningkatan motivasi belajar siswa.
Setelah dapat menjumlah nilai maka guru dapat melihat anak-anak dengan nilai tertinggi dan selanjutnya.
Langkah 3 : Evaluasi
Langkah selanjutnya adalah evaluasi kegiatan, hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kemajuan yang dicapai dengan adanya pemberian reward point star ini. Ada peningkatan motivasi pada siswa ketika mengikuti pembelajaran? Jika dengan upaya ini tidak ada peningkatan motivasi belajar pada diri siswa maka guru harus mencari kelemahannya untuk segera dilakukan perbaikan tetapi jika dalam evaluasi yang dilakukan sudah ada peningkatan maka kegiatan ini dapat dilanjutkan karena sangat positif.
Sedangkan bagi penulis dalam kegiatan evaluasi ini penulis patut berbangga karena dengan reward point star ini siswa jauh lebih baik dari sebelumnya. Motivasi belajar yang ada pada siswa jauh lebih meningkat secara menyeluruh. Siswa berlomba-lomba ingin mendapatkan poin tertinggi.
Hasil evaluasi yang penulis dapatkan dari kegiatan ini adalah:
1. Motivasi belajar siswa meningkat hampir menyeluruh
2. Pembelajaran berjalan lebih bermakna.
3. Interaksi dalam pembelajaran sangat baik.
4. Suasana lebih kondusif.
5. Hasil evaluasi jauh lebih meningkat.
Jadi upaya penulis dalam meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan reward poin star ini berhasil sangat menggembirakan. Harapan yang penulis inginkan tercapai.

 

Editor: cosmas