Hebattt… SMP Negeri 8 Sabet Penghargaan Adiwiyata Nasional

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Perjuangan yang panjang akhirnya membuahkan hasil. SMP Negeri 8 Surakarta berhasil meraih Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Piagam penghargaan saya terima Jumat (21/12) kemarin di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat itu  dilakukan Penyerahan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri tahun 2018. Penghargaan Adiwiyata adalah penghargaan yg diberikan kepada Sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup,” kata  Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman MPd kepada Poskita.co Sabtu (22/12/2018).

Triad Suparman MPd       foto: IST

Perlu diketahui, untuk kota Surakarta diwakili oleh SMPN 1, SMPN 8, SMPN 9, dan SMAN 3 memperoleh penghargaan dengan predikat “Sekolah Adiwiyata Nasional” diterima langsung oleh masing-masing Kepala Sekolah.

Menurut Ngatman SPd, humas SMP Negeri 8 Surakarta selain penghargaan adiwiyata nasional, baru-baru ini SMP Negeri 8 Surakarta juga mendapatkan juara 1 tingkat Kota  Surakarta Lomba Lingkungan Hidup Berseri Gudep. Sekadar tahu, 5 tahun yang lalu  SMP Negeri 8 Surakarta mendapat nilai total akreditasi dengan angka 96.

Tentang Adiwiyata, dijelaskan Ngatman, penghargaan Sekolah Adiwiyata merupakan wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam upaya melaksanakan perlindungan dan pengeloaan lingkungan dalam proses pembelajaran.

Triad Suparman, Kepala Sekolah memaparkan,  ada 4 komponen yang harus dilaksanakan sekolah agar mendapatkan predikat sebagai sekolah adiwiyata,yaitu Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan berbasis Partisipatif, dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan. Sejalan dengan visi Sekolah yaitu berprestasi, berwawasan lingkungan berdasarkan iman dan taqwa. Sekolah dengan guru dan karyawan yang berjumlah 57 orang dan siswa 765 anak semua bekerja sama dengan kompak menjaga lingkungan sekolah. Mulai dari dalam kelas, ruangan, halaman dan lingkungan sekitar.

Triad Suparman dan wakil dari Surakarta

“Setiap hari, siswa tidak keberatan  secara bergantian membuang sampah dari kelas menuju tempat pembuangan akhir di gerobag yang sudah disediakan oleh sekolah. Sampah yang ada di sekolah sudah dibedakan antara sampah organik dan anorganik. Dengan pemilahan ini bertujuan untuk dijadikan bahan yang bisa digunakan lagi. Misalnya sampah dari daun-an bisa diolah menjadi pupuk. Sedangkan sampah dari plastik bisa dijadikan bermacam-macam hasil karya antara lain kerikil plastik, vas, bunga dan hiasan dinding yang bisa dilihat langsung di sekolah,” ujar Triad Suparman.

Salah satu guru SMPN 8 Surakarta,  Sri Suprapti menyatakan beberapa waktu yang lalu SMPN 8 Surakarta sudah mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyat tingkat kota dan propinsi masing masing pada tahun 2015 dan 2016. Semua itu merupakan hasil dari kebersamaan semua warga sekolah dalam menjaga lingkungan sekolah.

Program sekolah adiwiyata bisa terlaksana dengan dukungan dari warga sekolah, komite, alumni dan masyarakat sekitar. Berbagai program inovasi diadakan untuk mendukung sekolah adiwiyata ini diantaranya adalah GPS (Gerakan Pungut Sampah), penghijauan, pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan sampah. Memang sekolah sangat memperhatikan kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan.

“Penghargaa  Adiwiyata ini sangat diharapkan dapat memotivasi warga sekolah untuk mecintai lingkungan sekitar.  Setelah penghargaan sekolah adiwiyata nasional ini diperoleh SMPN 8 Surakarta harus mempersiapkan diri untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri. Sekolah harus mampu membina minimal 10 sekolah yang ada disekitarnya untuk memperoleh predikat sekolah adiwiyata tingkat kab/kota,” kata Sri Suprapti.

Semoga dengan adanya penghargaan adiwiyata ini dapat memicu semangat warga sekolah untuk lebih peduli lingkungan.Perubahan kecil yang dilakukan untuk lingkungan sekitar kita kan berdampak besar bagi kelestarian lingkungan di seluruh dunia.

COSMAS