Soal Honor dan Status, Handoyo Lakukan Loby-loby Perjuangkan Nasib THL Pertanian
KLATEN (poskita.co) – Anggota Komisi IV DPR RI/MPR RI Rahmad Handoyo SPi MM menggelar acara “Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan” bersama puluhan tenaga harian lepas (THL) pertanian se Kabupaten Klaten dan perwakilan THL pertanian dari Kabupaten Boyolali di aula Kantor Kecamatan Karanganom, Klaten, Selasa siang, 5 Desember 2017.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Kecamatan Karanganom Tomisila Adhitama hadir mewakili Camat Slamet Samodra yang sedang ada agenda dinas lain. Selain penyampaian materi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, Handoyo juga bercerita tentang perjuangan di dewan bersama eksekutif dalam meningkatkan kesejahteraan THP pertanian.
Awalnya THL pertanian seluruh Indonesia hanya mendapatkan honor 10 bulan, dan atas kerja kerasnya bersama anggota DPR RI Komisi IV, menjadi 11 bulan THL pertanian mendapatkan honor. Untuk menjadi PNS, memang ada aturan yang membatasi kaitan usia. Kalau di Kementerian Agama penyuluh agama usia di atas 35 tahun bisa terangkat, maka dewan akan mencoba melakukan loby-loby agar THL pertanian yang usianya diatas 35 tahun bisa diangkat menjadi PNS.
“Perjuangan berat dari hasil loby-loby, semua THL pertanian hanya mendapatkan honor 10 bulan, menjadi 11 bulan. Dan jangan khawatir, THL pertanian ini tetap dibutuhkan pemerintah, jadi tidak akan ada pemutusan kerja. Perlu diketahui, beban negara untuk menggaji PNS itu luar biasa besarnya, untuk saat ini diterimakke dulu. Tapi kita tetap akan lakukan loby-loby,” ungkap Handoyo.
Di kesempatan ini juga ada sharing ide dan usulan dari THL pertanian kepada Rahmad Handoyo terkait nasib mereka di masa mendatang. Handoyo mengadakan pertemuan dengan THL pertanian ini, bertujuan untuk silaturrahmi, mencari paseduluran, mencari kesehatan, agar hidup berkah.
Seperti amanah Baginda Nabi Muhammad Saw, hidup ini harus berkah, maka tetap dijalin silaturrahmi. Masalah aspirasi THL pertanian, Handoyo tetap siap memperjuangkan. Setiap anggota dewan, wakil rakyat yang ada di senayan, semua punya komitmen membawa aspirasi masyarakat meraih tujuan kebaikan. Juga disampaikan, era saat ini, masyarakat harus tetap waspada dengan maraknya medsos yang saling memperkeruh isu-isu ide pemikiran, berbeda pandangan yang diperbesar, seakan-akan negeri ini mau runtuh, maka hal ini harus diwaspadai.
“Dan hal ini akan mengancam kelestarian dan keutuhan bangsa. Saya titip minta tolong buat anak-anak yang duduk di SD sampai kuliah, urusan bangsa dan agama jangan dicampuradukkan. Bicara kebangsaan, ya merah putih. Kalau bicara Pancasila, NKRI, maka kebhinekaan harus dijaga dengan baik. Ancaman bangsa ini guede ora jamak pol, baik dari luar dan dalam,” jelasnya.
Semangat Pancasila dan NKRI dengan kekayaan keragaman budaya, sosial dan agama/kepercayaan, diharapkan tokoh masyarakat tetap saling menghargai dan guyup rukun. Kalau para elit politik atau tokoh antar umat beragama, gara-gara berbeda pemikiran kepentingan atau golongan agama, maka negara ini bisa bubrah.
THL pertanian diminta ikut menjaga dan mengawal NKRI tetap utuh dan menciptakan situasi masyarakat yang guyup rukun dan damai. Perbedaan pemikiran tidak perlu diperbesar dan bangsa ini tetap fokus dalam pembangunan. NKRI tidak boleh terpecah belah dan setiap pemegang kekuasaan harus bijak dalam mengambil keputusan. (kiem)