Gerbang 5 S sebagai Pembentuk Karakter Siswa SDN Bakalan 01 Berbudaya

Spread the love

Oleh: Nurman Mirmanto, S.Pd.,M.Pd
Kepala Sekolah UPTD SDN Bakalan 01 Kecamatan Polokarto

Indonesia yang dikenal sebagai negara yang sangat beranekaragam budaya yang dimiliki, dengan segala keunikan dan kekhasannya. Pengakuan dunia akan keanekaragaman budaya Indonesia tersebut diakui dunia sejak zaman dahulu.

Namun, saat ini nilai-nilai budaya tersebut mulai mengalami pergeseran negatif dan mengalami penurunan dalam keseharian siswa di sekolah maupun pola kehidupan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.


Hal ini seiring bertumbuhnya era globalisasi digitalisasi yang diiringi cepatnya informasi digital dan media sosial yang melesat jauh perubahannya yang mengikat kehidupan di masyarakat.
Globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat tentunya berdampak positif, termasuk perkembangan teknologi, transportasi, ekonomi dan sosial. Tetapi juga berdampak negatif menurunnya mental dan nilai nilai budaya bangsa.
Salah satunya adalah melemahnya rasa cinta terhadap budaya sendiri dan meninggalkan nilai-nilai budaya yang selama ini ada dalam kehidupan Masyarakat Indonesia dan menurunnya budaya 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan santun.

Menyambut siswa di gerbang sekolah


Di era digital saat ini, siswa dan orangtua tidak bisa menghindar dari pengaruh penggunaaan gadget. Setiap saat setiap waktu gadget selalu menjadi prioritas utama, sehingga hal ini sering kita dapati sikap dan perilaku generasi muda terutama dikalangan siswa yang menurun drastis dalam bersikap terhadap sesama dan orang yang lebih tua. Ucapan dan tutur kata yang dilakukan kurang mencerminkan keunikan budaya masyarakat kita yang bernilai tinggi. Dalam berkomunikasi dengan sesama siswa atau rekan sejawat kurang memperhatikan nilai nilai budaya sopan, santun.

Siswa SDN Bakalan 01
yang selalu Pembiasaan dan Berjabat tangan


Lembaga Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan moral individu serta mewariskan nilai-nilai budaya bangsa, salah satu strategi yang diterapkan di SD Negeri Bakalan 01 yakni menekankan pendidikan karakter, meliputi mewujudkan siswa yang beriman, taqwa, inovatif, smart, berbudi pekerti yang luhur.
SD Negeri Bakalan 01 dengan kehangatan budayanya merupakan faktor utama dalam membentuk kepribadian siswa. Budaya sekolah yang rutin dijalankan setiap hari, termasuk aktivitas dan norma, berperan dalam membentuk sikap dan perilaku. Kesadaran pentingnya pembentukan pendidikan karakter sangat ditekankan di SD Negeri Bakalan 01 untuk mengembangkan individu yang memiliki prestasi akademis tinggi, tetapi juga memiliki standar akhlak budi pekerti yang luhur.
Salah satu upaya yang diterapkan di SD Negeri Bakalan 01 adalah Strategi “GERBANG 5S Wujud Implementasi Nilai-Nilai Budaya”. Gerbang 5S singkatan dari Gerakan Mengembangkan Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun. Gerakan ini bukan hanya merupakan identitas yang melekat pada SD Negeri Bakalan 01 sebagai kebiasaan saja, tetapi juga sebagai pondasi awal pembentukan karakter dan budi pekerti luhur sebagai seorang masyarakat yang berakhlak dan beradab pada siswa.
Menurut Ramli (2023) budaya sekolah merupakan pandangan hidup yang diakui oleh sekelompok masyarakat sekolah yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak, terutama yang berkaitan dengan kompetensi lulusan. Berdasarkan hal tersebut, budaya 5S adalah salah satu budaya yang mampu diterapkan untuk siswa dan warga sekolah SD Negeri Bakalan 01 sebagai bentuk pembiasaan yang baik yang dilakukan setiap hari.
Beberapa definisi yang menjelaskan tentang arti 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Saikhul Hadi (2013:37) berpendapat secara fisiologi senyum merupakan ekspersi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula disekitar mata. Salam adalah ucapan untuk khidmat menyapa orang lain baik teman, rekan atau orangtua yang dijumpai. Sapa identik dengan menegur ramah kepada lawan bicara, senyum yang seharusnya dilontarkan, dan sopan santun sikap yang semestinya dilakukan.
Dalam kajian Departemen pendidikan nasional (2008: 1224) Sopan dan santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya), sabar dan tenang juga penuh rasa belas kasihan (suka menolong).

Mengimplementasikan budaya 5S di SD Negeri Bakalan 01 dilaksanakan secara tertata dan humanis. Sebagai bentuk pembiasaan yang dilaksanakan terus menerus, baik itu Ketika jam pembelajaran atau ketika jam istirahat di luar kelas sehingga pembentukan pendidikan karakter menjadi lebih baik. Setiap hari guru dan siswa menerapkan dan saling menguatkan pembiasaan karakter budaya 5s dan memberi afirmasi positif pada usaha setiap yang telah dilakukan. Adanya kegiatan kesepakatan kelas di SDN Bakalan 01 dapat melestarikan budaya 5s yang mulai tergerus zaman
Penanaman budaya ini pun tentunya tidak dapat dipangku oleh guru dan pihak sekolah sendirian, perlu adanya keterlibatan orang tua, keluarga dan lingkungan masyarakat agar benih karakter baik yang sudah ditanam di lingkungan sekolah dapat bertumbuh dan berkembang sehingga dapat memberikan dampak secara individu bagi siswa dan dampak bagi kehidupan bermasyarakat. Penerapan Pembiasaan Gerbang 5S menjadi salah satu langkah penguatan pendidikan karakter. Startegi ini akan berjalan dengan baik bila kepala sekolah bersama warga sekolah dan paguyuban sekolah menjadi partnership, berkolaborasi dalam menyukseskan program yang dilaksanakan. Startegi Gerbang 5S budaya sapa, salam, senyum, sopan, dan santun di SD Negeri Bakalan 01 berhasil membentuk karakter siswa dengan mengajarkan sikap komunikatif yakni sopan,ramah, hormat pada lawan bicara. Guru mampu memberikan teladan dengan menggunakan senyum, memberikan sapaan dengan ramah, bersikap sopan, dan santun di lingkungan sekolah SD Negeri Bakalan 01. Implementasi dari Gerbang 5S ini melibatkan kegiatan harian seperti jabat tangan, bertegur sapa, serta aturan tertulis lainnya. Sehingga terjalin komunikasi yang baik dan efektif dengan menjunjung tinggi budi dan aklak mulia seperti rasa hormat, serta keakraban di lingkungan sekolah. **

Editor: Cosmas