“APEM” Tingkatkan Hasil Belajar Membaca Siswa
oleh: Yuliana,S.Pd
Guru SD Negeri Tepisari 01
Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa adalah membaca. Beberapa kesiapan yang dibutuhkan siswa untuk membaca permulaan adalah mengenal simbol- simbol atau tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf, memahami hubungan antara huruf dan bunyi serta memiliki perbendaharaan kata yang cukup. Kemampuan membaca merupakan materi yang sulit bagi siswa kelas 1 SD Negeri Tepisari 01. Khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan minat belajar siswa kurang. Pola belajar siswa di awal sekolah dasar masih perlu memerlukan adaptasi. Yang mana sewaktu di Taman Kanak – kanak, mereka bermain sambil belajar. Siswa mengalami kesulitan membedakan huruf yang hampir identik, membaca kombinasi konsonan, dan kesulitan membaca dengan lancar. Intelektualitas yang buruk, minat siswa yang terus menurun untuk mulai membaca, motivasi siswa yang rendah dalam membaca awal, dan kurangnya perhatian orang tua adalah faktor-faktor yang menghambat sulitnya membaca awal. Berdasarkan masalah yang dihadapi perlu ada pembaruan dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang bisa penulis yang guru lakukan adalah membuat APEM (Alat Peraga Membaca).
Menurut Purwanto (Sitti Nuralen et al (2022); Hamna & BK (2020) hasil belajar merupakan ketercapaian tujuan pendidikan pada peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar juga dapat diartikan perubahan yang diakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Susanto (2015:5) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran berhubungan dengan hasil belajar karena tujuan belajar adalah target yang ingin dicapai sedangkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran. Sedangkan menurut Telaumbana (2020) pengertian alat peraga adalah alat bantu sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan yang diberikan oleh guru. Alat peraga pembelajaran merupakan bagian dari media pembelajaran. Nasution (2000) mendefinisikan alat peraga sebagai alat pembantu dalam mengajar agar efektif alat peraga dapat berupa benda konkret yang digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep pembelajaran alat peraga dapat membantu siswa mendalami materi pembelajaran merangsang pola pikir dan meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan alat peraga yang menarik maka akan memancing semangat dan minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai penggunaan alat peraga sebagai sarana peningkatan kemampuan membaca pada siswa dilakukan dengan membuat kubus APEM.
Dalam pembuatan APEM (Alat Peraga Membaca), guru menyiapkan 25 kubus dari kayu. Untuk menarik perhatian siswa, kubus tersebut diberi warna yang berbeda-beda. Masing – masing kubus di setiap sisinya diberi kata atau huruf yang berbeda-beda. Kubus pertama diberi tulisan kata: vokal, a,i,u,e, dan o. Kubus kedua diberi tulisan: b, ba, bi, bu, be, dan bo. Kubus ketiga diberi tulisan : c, ca, ci, cu, ce, dan co. Dan seterusnya sampai konsonan huruf z. sampai 06 huruf z. Untuk 2 kubus terakhir diberi tulisan : ng, nga, ngi, ngu, nge, ngo, dan ny, nya, nyi, nyu, nye, nyo.
Dalam proses pembelajaran guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok diberi beberapa kubus. Selanjutnya mereka bekerja secara bersama-sama menyusun sisi balok menjadi kata yang mempunyai makna. Disini mereka harus mencari kata sebanyak – banyaknya, kelompok yang terbanyak menyusun kata adalah pemenangnya. Dengan menggunakan kubus yang berwarna-warni diharapkan murid-murid mampu menambah kosakata-kosa kata baru dari hasil kata yang didapat dari menyusun kubus tersebut.
Dengan penerapan alat peraga APEM (Alat Peraga Membaca), pembelajaran di kelas 1 di SD Negeri Tepisari 1 sangatlah menyenangkan, siswa yang biasanya hanya diam karena belum paham membaca termotivasi untuk mendapatkan kosakata baru dari hasil kerja kelompok bersama teman-temannya. Ternyata metode APEM dapat meningkatkan hasil belajar membaca siswa, dibuktikan dari hasil asesmen sumatif siswa yang mengalami peningkatan.***
Editor: cosmas