Gayeng, Lomba Traktor di Bakal Karangduren Kebonarum

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Tampaknya lomba balap traktor yang sudah dua kali digelar di areal pertanian di Dukuh Bakal, Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Klaten, diminati masyarakat. Terutama para petani yang selama ini mahir dalam menjalankan alat traktor mengolah sawah yang sangat efektif dibandingkan dengan tenaga hewan.

Untuk lomba balap traktor di Karangduren tahun 2024 ini merupakan tahun ke-3 dan jumlah pesertanya ada 32 orang. Lomba balap traktor diadakan di areal pertanian timur Dukuh Bakal, Desa Karangduren, pada Sabtu-Minggu, 7-8 September 2024.

Ternyata, para peserta tak hanya dari lokal Karangduren saja, akan tetapi juga ada yang datang dari sejumlah kota. Ada yang dari Kota Sragen, Sleman, Magelang, Ngawi, Bantul, Kulonprogo, Ponorogo, Madiun dan kota lainnya.

Plt Camat Kebonarum Sutopo, SIP MSi mengatakan, agenda ini sangat memotivasi para petani dalam mengolah lahan pertanian dengan menerapkan alat teknologi pertanian. Kalau era tahun 1950-an hingga tahun 1980-an, para petani kalau mengolah sawah memakai alat bantu hewan, seperti kerbau atau sapi.

“Semoga lomba balap traktor ini membawa manfaat dalam mengenalkan manfaat dalam mengolah sawah yang efektif. Para petani juga bisa menerapkan alat bajak sawah berupa traktor ini dengan sebaik-baiknya dan terus bersemangat dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan,” pesan Sutopo, Sabtu (7/9).

Dari pantauan redaksi, para peserta berupaya keras untuk memenangkan lomba balap traktor dengan hadiah yang menawan ini. Para peserta beradu cepat di lahan seluas satu patok sawah yang habis dipanen. Lokasi sawah yang habis dipanen ini dikemas menjadi arena balap raktor dengan panjang lintasan sekitar 200 meter untuk sekali putaran.

Ketua Panitia Sumarna menyatakan, lomba balap traktor di Desa Karangduren itu bagian dari rangkaian peringatan HUT Ke-79 RI tahun 2024. Segenap panitia kompak mendukung dan menyukseskan acara, hal ini terbukti dengan banyaknya peserta dari luar kota Klaten. Dalam lomba balap traktor ini tetap ada aturannya dan semua peserta harus mentaatinya.

“Untuk aturan lomba traktor ini, para peserta memutari jalur sebanyak tiga kali putaran dan setiap sesi perlombaan ada 2 orang peserta raih waktu tercepat sampai ke finish. Sebelum peserta berada di lintasan, kita cek dulu untuk memastikan mesin traktor yang dipakai sudah standar apa tidak,” jelas Sumarna.

Dan saat lomba sangat gayeng, sebab tidak mudah para peserta bisa mengendalikan traktor di lintasan yang sudah berlumpur. Para peserta berusaha keras bisa sampai finish dengan mudah dan ada pula peserta yang mengandalkan kekuatan fisiknya dengan mendorong mesin traktor cepat melaju.

Salah satu peserta sedang bekerja keras untuk meraih finish dengan waktu tercepat di lahan persawahan yang penuh tantangan.

“Para pserta memang dituntut pandai mengatur dua handle dan satu kopling. Susah-susah gampang dan harus berpengalaman tentunya. Lintasan yang digunakan untuk balap traktor ini seluas 2 hektar yang merupakan milik warga kami di Desa Karangduren,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan, lomba balap traktor untuk menarik minat anak muda juga agar bisa terjun dan berkarya di bidang pertanian. Hal ini didasari mengingat jika hanya menggantungkan para petani yang usianya sudah lanjut usia atau lansia, jelas sudah tidak memungkinkan.

Untuk peserta lomba balap traktor paling muda berusia 22 tahun dari Bantul, Yogyakarta, dan yang paling tua berusia 75 tahun dari Sukoharjo. Untuk hadiahnya ada piala, uang pembinaan, pompa air, mesin rumput dan alat penyemprotan. (Hakim)