Demokrat Merapat ke PDIP, Pilbup Klaten Kian Matang Lawan “Kotak Kosong”

Spread the love

KLATEN, POSKITA.CO – Rencana koalisi besar yang digalang PDI Perjuangan, sebagai strategi melawan kotak kosong, pada Pilbup Klaten 2024 kian matang. Setelah berturut-turut PKS, Gerindra, PPP, PKB, Nasdem, dan PAN menandatangani kontrak politik, akhirnya Demokrat Klaten pun merapat. Tanda tangan kontrak politik digelar di kantor DPC PDIP Klaten, Rabu malam (7/8/2024).

Bergabungnya Partai Demokrat Klaten, dalam rencana koalisi besar PDIP, diwakili sejumlah pengurus struktural partai berlambang tiga berlian ini. Mereka mendatangi kantor DPC PDIP, Rabu malam (07/08/2024), untuk melegalkan kerja sama politik dalam menghadapi Pilbup Klaten 2024 nanti.

Setelah dilakukan pembicaraan tertutup antara pengurus struktural kedua partai, kontrak politik pun akhirnya dilaksanakan. Sejauh ini, Demokrat memang menjadi penentu terakhir sukses tidaknya strategi lawan kotak kosong. Strategi politik ini digaungkan PDIP Klaten, sebagai partai pemenang Pileg 2024 dengan 18 kursi.

Ditemui setelah penanda tanganan kontrak politik menuju koalisi, Ketua DPC Partai Demokrat Klaten, One Krisnata mengaku telah mengkomunikasikan dan mendapatkan restu dari DPP dan DPW Partai Demokrat, terkait rencana koalisi dengan PDIP Klaten dalam Pilbup Klaten 2024 nanti. Memang terkesan lambat, namun proses tersebut harus dilalui untuk mendapatkan keputusan yang pasti.

“Kalau kemarin-kemarin Demokrat sepertinya lambat, itu bukan lambat. Karena kita komunikasi dulu sampai ke atas. Kita tidak mau mengambil keputusan tanpa kepastian terlebih dahulu di tingkat pusat,” tegas One, yang telah dua kali maju sebagai calon bupati dalam Pilbup Klaten tahun 2014 dan 2019 ini.

Hingga sebelum kontrak politik dilaksanakan, Demokrat dengan 3 kursi di Pileg 2024 sebenarnya masih diltunggu Partai Golkar dengan 7 kursinya. Agar strategi kotak kosong bisa dicegah. Jauh-jauh hari, PDIP telah berhasil menggaet rencanan koalisi besar melalui kontrak politik dengan PKS (6 kursi), Gerindra (6), PPP (2), PKB (4), Nasdem (1), dan PAN (3).

Berdasar realitas politik terakhir, kini tinggal Golkar sendirian. Golkar tidak bisa mengusung pasangan calon karena sesuai aturan mesti mengantongi 10 kursi untuk menjadi partai pengusung dalam Pilbup Klaten. Hingga saat ini, Golkar masih bersikukuh ingin mengajukan calon bupatinya sendiri. Yakni, Ketua DPD Golkar yang juga Wakil Bupati Klaten saat ini, Yoga Hardaya,

Sementara, Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Klaten saat ini, Sri Mulyani membenarkan, dengan bergabungnya Demokrat berarti strategi lawan kotak kosong semakin mendekati kenyataan. Tinggal menunggu rekomendasi dari DPP masing-masing partai untuk pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang ditentukan.

Sesuai fit and proper test dalam proses internal PDIP, pasangan calon sudah dikantongi di tingkat DPC (kabupaten) hingga tingkat DPD (propinsi). Ada 4 calon bupati dan 1 calon wakil bupati. Untuk calon wakil bupati dipastikan kader dari Gerindra, Beny Indra. “Untuk calon bupatinya masih menunggu kabar dari langit,” ujar Sri Mulyani cair. (Amorajati)