SMP Marsudirini St Theresia Surakarta Deklarasi Anti Bullying Bersama Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa
Foto: Wali kota Surakarta Teguh Prakosa memberikan hadiah tas diwakili Kepala Sekolah SMP Marsudirini Maria Rita Hapsari.
Solo, Poskita.co
SMP Marsudirini Santa Theresia Surakarta melaksanakan deklarasi anti bullying di halaman sekolah, Kamis (01/08/2024). Wali Kota Surakarta Drs Teguh Prakosa menandatangani deklarasi anti bullying diikuti kepala dinas pendidikan kota surakarta, DP3AP2KB, camat, lurah, pengawas sekolah, penanggung jawab yayasan Marsudirini, koordinator SMP Marsudirini, kepala sekolah, komite sekolah hingga guru.
![](https://poskita.co/wp-content/uploads/20240801_080523-500x375.jpg)
Para tamu undangan dihibur Karawitan dari siswa siswi SMP Marsudirini Surakarta. Pada kesempatan bertema Psikoedukasi Kesehatan Mental, Teguh Prakosa memanggil siswa, untuk menjelaskan apa itu bullying.
“Bullying adalah perundungan dapat berupa kontak fisik maupun kontak verbal,” ujar siswa tersebut.
Pada kesempatan itu Teguh Prakosa memberikan hadiah tas kepada puluhan siswa yang bersedia menyanyi, baca puisi, hingga macapat.
Kepala Sekolah SMP Marsudirini Surakarta Maria Rita Hapsari S.Pd menyatakan deklarasi anti bullying dengan tujuan stop bullying think before you act.
“Harapan saya anak anak tidak saling membully kepada sesama. Stop membuli, berpikir dulu sebelum bertindak,” ujar Maria Rita Hapsari S.Pd, yang baru menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Marsudrini Surakarta per 1 Agustus 2024.
Turut membubuhkan tanda tangan deklarasi anti bullying di antaranya Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kepala Dinas Pendidikan Surakarta Dian Rineta, DP3AP2KB Purwanti, Camat Pasar Kliwon Ahmad, Lurah Kampung Sewu Suparjo, Pengawas SMP Novi Andari Yasminingsih penanggungjawab Yayasan Marsudirini Sr M Helena, Koordinator SMP Marsudirini Sr M Claudia, Kepala SMP Marsudirini Maria Rita Hapsari, Ketua Komite Joko Prasetiyo, Koordinator TPPK SMP Christian Arie Tjahyadi, perwakilan guru Febrina Widya Hesti, dan perwakilan murid Jonathan Paul Ivan.**
Cosmas Gunharjo Leksono