Siswa Kelas VII SMPN 1 Ngawen Pelatihan Ecoponding
KLATEN, POSKITA.co – Terlihat Fadiya Rifda Syakira (13 th), siswa kelas VII-H asyik bersama teman-temannya di aula SMPN 1 Ngawen, Klaten, membuat Tot Bag atau Ecoponding yang dipandu langsung oleh Nuri Wulandari, Owner Wulandari Craft Klaten, Jumat (14/6/2024) pagi. Tanpa canggung Rifda yang gemar memasak di rumah ini mengikuti petunjuk Nuri Wulandari dalam pembuatan Tote Bag.
Setidaknya ada 67 siswa Kelas VII SMPN 1 Ngawen yang ikut membuat P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan membuat Tote Bag. Kegiatan berlangsung sekitar 1,5 jam dan dipantau langsung oleh Wakil Kepala Sekolah Emma Rudatiningrum Quin Putranti, SPd MPd bersama beberapa guru SMPN 1 Ngawen. Setiap siswa membawa minimal 2-3 bunga yang dibutuhkan untuk pembuatan tote bag.
“Untuk pembuatan tote bag ini memang baru kali ini saya bersama teman-teman membuatnya. Kita bisa memilih dari 22 macam bunga atau dedaunan untuk dijadikan bahan pembuatan tote bag. Saat memukul daun diatas kain putih yang sudah dibasahi pakai pukul kayu sangat berkesan. Kita bersyukur bisa ikut membuat tote bag ini,” jelas Rifda.
Ada beberapa daun yang bisa dibawa ke sekolah sebagai bahannya, yaitu pepaya jepang, morenggo, kalpataru, randu, insulin, telang, jarak kepyar, jarak wulung, jarak merah, waru, johar, murbei, biden, pakis, jambu biji, mindi, kenikir, bunga kenikir, tapak dara ungu, daun kumis kucing dan lainnya.
Sementara itu, Emma Rudatiningrum mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda kurikulum merdeka pelajar terkait P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Siswa diberikan pelatihan bagaimana mempunyai skill dalam pembuatan tote bag dengan bimbingan dari pelaku usaha tote bag di Klaten.
“Agenda kali ini siswa melaksanakan P5 dengan membuat tote bag atau ecoponding yang diikuti 67 siswa kelas VII. Anak-anak membawa daun-daun yang kita share di grup WA masing-masing kelas dan harapannya anak-anak mahir bisa membuat tas dengan sistem ecoponding ini,” jelas Emma yang tak lain Wakasek Kurikulum SMPN 1 Ngawen.
Nuri Wulandari yang beralamat di Perum Perak BBM atau belakang Rumdin Wakil Bupati Klaten, dalam pelatihan ini dibantu dua orang, Ayunda Wulan Candrawati (putrinya) dan Titis. Dalam membuat tote bag atau ecoponding ini, memang membutuhkan kesabaran dan siswa diajarkan tetap sabar dan teliti dalam proses pembuatannya.
Beberapa ajang pelatihan siswa terkait P5 bagi pelajar telah dilakukan, termasuk memberikan pelatihan ecoponding siswa di SMPN 1 Ngawen ini. Nuri Wulandari mengaku senang jika bisa menularkan ilmu yang dimilikinya dan pelatihan ecoponding ini tidak memerlukan waktu banyak, setidaknya 1-1,5 jam sudah bisa diselesaikan.
“Kita selalu welcome kepada sekolah manapun, selama tidak berbarengan, kita siap memberikan pelatihan ecoponding. Sekedar diketahui, kalau ecoponding ini hanya dipukul dalam proses pembuatannya dan kalau ecoprint itu harus ada proses penggodokan kain. Semuanya bisa dilakukan atau diberikan pelatihan kepada siswa tergantung permintaan,” ujar Nuri. (Hakim)