Takbiran Mangkunegaran, Wujud Syukur dan Kemenangan Sambut Bulan Syawal
SOLO, POSKITA.co – Dalam rangka merayakan hari kemenangan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, Mangkunegaran bersama dengan masyarakat sekitar turut menghadirkan kegiatan Takbiran Mangkunegaran, Selasa, 9 April 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Pura Mangkunegaran, utamanya di Masjid Al-Wushto dan Lapangan Pamedan Mangkunegaran, acara terdiri dari takbir keliling, tumpeng jaburan, dan kembang api yang berlangsung dari pukul 18.45 sampai dengan 20.30 WIB.
Takbiran Mangkunegaran merupakan wujud rasa syukur dan kemenangan menyambut bulan Syawal, serta wujud harapan untuk keberkahan serta kesejahterahan di satu tahun kedepan. Bukan hanya sekadar perayaan, melainkan sebuah manifestasi dari peran Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan Nusantara.
Dalam Takbiran Mangkunegaran, takbir keliling diikuti oleh 100 orang Kawula Mangkunegaran yang meliputi Abdi Dalem Mangkunegaran, takmir Masjid Al-Wushto dan masyarakat di sekitar Mangkunegaran. Kawula Mangkunegaran melakukan takbir keliling atau kirab dengan membawa obor berkeliling melalui Jl. Teuku Umar, Jl. Ronggowarsito, Simpang 4 Jl. Kartini, Simpang 3 Jl. Slamet Riyadi, Jalan Ngarsopuro, dan berakhir di Pamedan, Pura Mangkunegaran.
Api obor menjadi simbol cahaya, harapan, dan semangat baru. Api yang dikirab berasal dari api koken sebagai perlambangan api kehidupan dengan kesejahteraan serta kemakmuran yang diharapkan. Sementara itu, takbiran sambil berkeliling menggambarkan semangat silaturahmi, gotong royong, dan kekuatan bersama.
Takbiran diawali dengan barisan Santi Swaran diikuti dengan perlambangan koken kemudian Yogi Swara, lalu abdi dalem dan diikuti oleh seluruh Kawula Mangkunegaran dan masyarakat budaya. Kemudian dilakukan pembagian 3.000 makan-makanan identik dengan tradisi jaburan yang disusun dalam tumpeng jaburan berukuran 2,5 meter.
Jaburan dari a’jaba (Bahasa arab) artinya memberi/njebur yang artinya ikut kedalam kemenangan wujud kemakmuran dan sebagai wujud silaturahmi Mangkunegaran terhadap seluruh kawula Mangkunegaran.
Kegiatan ini ditutup dengan kehadiran Kawula Mangkunegaran yang telah menyelesaikan kirab di Pamedan Mangkunegaran dan disambut oleh Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkoenagoro X bersama dengan Kanjeng Pangeran Haryo Tjuk Susilo selaku Pengageng Kawedanan Mondropuro.
Obor yang telah selesai dikirab kemudian dikembalikan secara simbolis kepada K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X dan kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan kembang api untuk menyampaikan harapan baru menyambut bulan Syawal serta pembagian tumpeng jaburan kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam Takbiran Mangkunegaran.
Melalui Takbiran Mangkunegaran, pesan keterbukaan Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan Nusantara yang beragam. Jaburan, yang melambangkan berbagi dan memberi, menjadi inti dari pesan kebersamaan dan keberkahan Ramadan yang ingin disampaikan. (*/arya)