Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Media Kartu Bergambar

Spread the love


Oleh: Widarti, S.Pd, SDN 03 Sidomukti Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar

Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, dan membaca. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis adalah suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 159) keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis.
Kartu bergambar adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang untuk membantu mempermudah dalam belajar. Media kartu bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 17×22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan (Prapita, 2009:4).
Karakteristik kartu bergambar menurut Yani (2011:43) adalah:
1.Berisi gambar dan kata-kata Pesan dituangkan dalam bentuk tulisan dan gambar yang mengandung makna tertentu.
2.Media visual diam Gambar yang ditampilkan bukan gambar yang bisa bergerak melainkan gambar yang diam tanpa animasi.
3.Bahan ajar cetak Kartu bergambar ini merupakan bahan ajar cetak yang pembuatannya melalui proses pencetakan atau printing.
4.Menekankan pada persepsi indera penglihatan Kartu bergambar ini lebih ditekankan pada indera penglihatan. Oleh karena itu, kartu bergambar ini termasuk ke dalam media grafis.
Tujuan penggunaan media kartu menurut Hamalik (1994 :18) antara lain:
1.Membangkitkan keinginan dan minat baru pada saya. Melalui alat / media siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih kaya. Dengan demikian persepsinya akan menjadi lebih tajam dan pengertiannya lebih tepat, sehingga akan menimbulkan keinginan dan minat belajar yang baru.
2.Membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar. Media pendidikan memberi-kan pengaruh psikologis terhadap siswa.
3.Memberikan pengalaman yang menyeluruh, pengalaman yang konkrit berintegrasi menjadi pengertian / kesimpulan yang abstrak.
Kelebihan dan kelemahan media bergambar menurut Sadiman (2008:29-31) adalah:
Kelebihan media bergambar:
1.Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2.Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat siswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.
3.Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4.Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.
5.Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelemahan media bergambar:
1.Hanya menekankan persepsi indera mata.
2.Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3.Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Pendidik pertama-tama menyiapkan berbagai macam gambar. Pemilihan gambar yang membantu peserta didik menulis dibuat lebih variasi dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Kemudian pendidik menempelkan gambar tersebut pada sebuah kertas karton yang tebal dan pendidik memulai pembelajaran. Peserta didik mengamati gambar yang ditunjukkan oleh pendidik, sebagai contoh gambar sapi. Peserta didik selanjutnya akan menyebutkan gambar yang sudah ditunjukkan. Kemudian mencoba menulis huruf dari kata sapi. Peningkatan kemampuan menulis yang terjadi menunjukkan keefektifan dengan menggunakan media kartu gambar. **
Editor: Cosmas