Mengatasi Kejenuhan Belajar dengan Ice Breaking

Spread the love


Oleh: Sulami, S.Pd
SDN 03 Sidomukti Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar

Pembelajaran yang ideal yaitu pembelajaran yang mampu merangsang kreatifitas peserta didik secara utuh, membuat peserta didik aktif, mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, serta berlangsung dalam kondisi yang nyaman. Untuk menciptakan pembelajaran yang ideal langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan pembelajaran yang menyenangkan, artinya pembelajaran haruslah dapat menarik perhatian peserta didik sehingga saat pembelajaran berlangsung mereka tidak merasa jenuh.
Rasa jenuh atau bosan sering kali dialami oleh pendidik maupun peserta didik pada saat pembelajaran. Hal ini sangat wajar karena rasa jenuh biasanya muncul karena seseorang melakukan sesuatu hal yang sama secara terus-menerus. Seperti halnya seorang pendidik yang terus mengajar selama bertahun-tahun ataupun peserta didik yang setiap hari harus belajar di sekolah.
Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena akan mempengaruhi kualitas proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Saat pendidik melihat peserta didik mulai terlihat merasa jenuh di dalam kelas maka dia harus segera mencari cara untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar, untuk memberikan penyegaran ataupun trelaksasi bagi peserta didiknya untuk meningkatkan motivasi belajar sehingga peserta didik menjadi tidak bosan dan aktif Kembali dalam proses belajar mengajar di kelas.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pendidik untuk mengatasi kejenuhan belajar peserta didiknya, salah satunya adalah pembelajaran yang diselingi dengan ice breaking. Secara bahasa ice breaking/penyegaran berarti pemecah es. Sehingga secara istilah ice breaking memiliki arti menghidupkan kembali suasana yang awalnya kaku/dingin menjadi bergembira. Dengan pembelajaran yang menyenangkan setiap peserta didik tidak merasa jenuh dan dengan mudah mereka menerima apa yang disampaikan oleh pendidik.
Menurut Sunarto (2012: 1-3) ice breaking adalah kegiatan yang dapat mencairkan suasana sehingga dapat menyegarkan kembali dan mengembalikan kondisi kepada keadaan semula yaitu pada fokus peserta didik yang kondusif. Ice breaking dapat meningkatkan gairah dan motivasi belajar siswa sehingga siswa tidak pasif.
Pada umumnya ice breaking bisa dilakukan dengan kegiatan permainan atau games yang dilakukan diawal pembelajaran yang bertujuan untuk membakar semangat peserta didik. Ice breaking bisa juga dilakukan ditengah-tengah pembelajaran yang tujuannya adalah untuk menghilangkan kebosanan peserta didik dan pendidik dalam proses belajar serta memunculkan interaksi peserta didik satu sama lain.
Menurut Muh Fatih Luthfi (2014: 27) manfaat dilaksanakannnya Ice breaking dalam pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1.Proses dalam penyampaian informasi berjalan secara optimal.
2.Saling termotivasi antara keduanya (pendidik dan peserta didik) dalam kegiatan pembelajaran.
3.Hubungan keduanya (pendidik dengan peserta didik) semakin erat.
Dengan adanya ice breaking dalam pembelajaran peserta didik tidak merasa bosan, sehingga daya tangkap dan semangat anak tidak menurun dan peserta didik merasa senang terhadap pendidik yang mengajar dan mata pelajaran yang disampaikan
Ada beberapa jenis ice breaking yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:
1.Menyanyi/ yel-yel: ice breaking dilakukan dengan menyanyikan lagu, yel-yel ataupun dapat menggunakan kalimat- kalimat motivasi pembangkit semangat.
2.Gerak anggota badan: dilakukan dengan senam sederhana, senam otak dan Gerakan yang dilakukan sesuai dengan instruksi pendidik.
3.Games (permainan) seperti kucing dan tikus atau pesan berantai.
4.Tebak-tebakan/ humor yang dapat memecahkan ketegangan dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara matang oleh pendidik jika ingin menyisipkan ice breaking ke dalam aktivitas pembelajaran. Pertama kali ia harus dapat melihat kapan saat yang tepat untuk memberikan ice breaking pada peserta didik, apakah peserta didik sudah menunjukan adanya kebosanan sehingga perlu disegarkan kembali agar peserta didik fokus pada pembelajaran. Selain itu, durasi ice breaking juga perlu diperhatikan agar efektif dan efisien. Selanjutnya guru harus menyiapkan materi ice breaking yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pemilihan media dan alat dalam menyampaikan perlu dipersiapkan agar tujuan ice breaking bisa tercapai dengan maksimal.
Dengan perkembangan teknologi dan kemudahan dalam mencari informasi di era global sekarang ini, pendidik dengan mudah mendapatkan ide-ide kreatif jenis ice breaking yang bisa diterapkan dalam aktivitas pembelajaran. ***
Editor: Cosmas