Efektivitas Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Spread the love

Oleh: Wirahanteng, S.Pd.,M.Pd
Kepala Sekolah, SMP Negeri 4 Kajen, Kabupaten Pekalongan

Kurikulum Merdeka menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai kebijakannya dalam memulihkan sistem pendidikan pasca pandemi Covid-19. Hal itu didasarkan pada kondisi di mana pandemi Covid-19 memberikan kendala yang cukup signifikan bagi proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Kurikulum ini juga dikembangkan dengan sangat fleksibel dan berorientasi pada pengembangan karakter serta kompetensi siswa dan materi essensial seperti literasi dan numerasi, serta dalam kurikulum ini juga tersedianya perangkat ajar yang cukup banyak.
UU No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kurikulum dibuat dengan orientasi guna memudahkan proses pendidikan dengan tujuan untuk mencapai pada tujuan pendidikan itu sendiri. Sehingga, dengan adanya kurikulum mampu memperbaiki serta meningkatkan sumber daya manusia dan mutu pendidikan di Indonesia.
Metode pembelajaran di sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka salah satunya yaitu model pembelajaran berbasis proyek. Dalam hal ini guru, siswa, serta sekolah lebih ‘merdeka’ dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Metode belajar berbasis proyek artinya pembelajaran yang tidak lagi menempatkan siswa hanya belajar di kelas dengan membaca buku atau sekadar menghafal, melainkan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk membuat suatu karya atau proyek.
Pembelajaran berbasis proyek lebih cocok untuk pengajaran interdisipliner karena secara alami melibatkan banyak keterampilan akademik yang berbeda, seperti membaca, menulis, serta matematika, sehingga cocok untuk membangun pemahaman koseptual bagi siswa. Aspek pembelajaran menjadi salah satu tahapan yang penting bagi guru dan siswa. Melalui hal tersebut terjadilah proses transfer ilmu maupun pengalaman dari guru kepada siswa. Sehingga adanya proses pembelajaran yang baik dapat dipastikan mampu mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri, yaitu pemahaman dari siswa terhadap materi yang diajarkan.***

Editor:cosmas