Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Tingkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pembelajaran IPS

Spread the love

Oleh: Sunarto, S.Pd.
Mengajar Kelas VIII Mata Pelajaran IPS, SMP Islam Terpadu Al Madinah Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah

Pendidikan merupakan upaya yang disengaja dan direncanakan untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan, membentuk karakter, dan meningkatkan peradaban bangsa secara beradab. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan yang memajukan kehidupan bangsa, menggali potensi peserta didik agar dapat menjadi individu yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak mulia, menjaga kesehatan, memiliki pengetahuan yang luas, berkompeten, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah memiliki dampak signifikan pada kemampuan siswa untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka. Komalasari (2013) menjelaskan keterampilan untuk hidup dalam masyarakat (life skills) mencakup kemampuan berpikir atau memecahkan masalah dan memiliki keterampilan sosial, dengan penekanan khusus pada pentingnya memiliki nilai dan sikap yang positif. Keterampilan sosial, yang melibatkan aspek sosial, dapat diperoleh melalui berbagai mata pelajaran, dan dalam hal ini, IPS berfungsi sebagai penghubung yang memperkuat dimensi sosial jiwa siswa, membantu mereka tumbuh dan berkembang dalam konteks masyarakat.
Untuk mengoptimalkan pembelajaran IPS di sekolah terkhusus di SMP Islam Terpadu Al Madinah Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang inovatif dan efektif. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah adalah Student Facilitator and Explaining. Model ini menekankan pada peran aktif siswa sebagai fasilitator pembelajaran dan penjelasan materi, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar (Habibati, 2017). Model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining adalah suatu pendekatan yang menekankan peran aktif siswa sebagai fasilitator pembelajaran dan penjelas materi kepada teman sekelas. Model ini dirancang untuk mempromosikan interaksi positif antar siswa, mengembangkan keterampilan sosial, serta meningkatkan pemahaman konsep melalui proses pengajaran dan pembelajaran yang kolaboratif (Octavia, 2020).
Dalam model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, siswa tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga sebagai penyampai materi kepada teman sekelas. Seorang siswa dipilih atau bertanggung jawab untuk memfasilitasi pembelajaran pada suatu topik atau konsep tertentu. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, dan setiap kelompok memiliki satu atau beberapa siswa yang berperan sebagai fasilitator. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mendorong kerjasama dan saling ketergantungan di antara siswa. Fasilitator bertanggung jawab untuk menjelaskan materi pelajaran kepada anggota kelompoknya dengan menggunakan metode yang jelas dan mudah dipahami. Siswa anggota kelompok diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi untuk memperdalam pemahaman mereka. Pembagian tanggung jawab ini tidak hanya terfokus pada siswa yang berperan sebagai fasilitator. Siswa lain dalam kelompok juga memiliki tanggung jawab masing-masing, seperti mencatat, menyusun pertanyaan, atau mengajukan pemecahan masalah. Setelah proses pembelajaran selesai, kelompok dapat melakukan evaluasi bersama untuk mengevaluasi pemahaman materi dan kinerja setiap anggota kelompok. Evaluasi ini dapat melibatkan refleksi bersama, pertukaran ide, dan pembahasan hasil pembelajaran.
Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining di SMP Islam Terpadu Al Madinah Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah ditemukan bahwa penerapan model berhasil meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran dan penjelasan materi, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Peran siswa sebagai fasilitator memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan presentasi, komunikasi, dan kepemimpinan. Hal ini membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep IPS di antara siswa. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining memberikan ruang bagi siswa untuk saling berbagi pengetahuan dan memfasilitasi pemahaman bersama, sehingga memperkuat pemahaman konsep. Model pembelajaran ini juga berdampak positif pada pengembangan keterampilan sosial siswa. Mereka belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan berbagi ide dalam kelompok, membentuk dasar bagi keterampilan sosial yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining membawa dampak positif yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa SMP Islam Terpadu Al Madinah Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah. Dengan hasil positif yang diperoleh, diharapkan penerapan model ini dapat terus dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam strategi pembelajaran yang lebih luas di SMP Islam Terpadu Al Madinah. Dukungan dan pelatihan berkelanjutan bagi guru dan siswa diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan keberhasilan model pembelajaran ini. Selain itu, model ini dapat dijadikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan yang serupa dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan pengembangan karakter siswa. **

Editor: Cosmas