Meningkatkan Kemampuan Lempar Tangkap Bola Kasti dengan Metode Drill

Spread the love


Oleh: Putut Wijayarto, S.Pd
SDN 01 Tlobo Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar

Pendidikan jasmani adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor melalui aktivitas jasmani. Melalui aktivitas jasmani peserta didik akan mendapatkan berbagai macam pengalaman yang berharga untuk kehidupannya seperti kecerdasan, emosi, perhatian, ketrampilan, ketja sama dan lain sebagainya.
Murid kelas 3 SDN 01 Tlobo yang mengikuti pembelajaran bola kasti sebanyak 22 murid. Dilihat dari proses pembelajaran bola kasti bisa dikatakan bahwa pembelajaran kurang berhasil. Murid kurang memiliki minat untuk mengikuti pelajaran bola kasti. Banyak murid yang belum menguasai gerakan melempar dan menangkap bola kasti tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran kurang efektif. Keterbatasan guru dalam memilih metode pembelajaran, gaya mengajar guru serta media pembelajaran yang kurang tepat mempengaruhi tujuan pembelajaran belum tercapai.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor dari diri murid itu sendiri, misalnya faktor intrinsik yaitu motivasi murid untuk mengikuti pelajaran yang rendah atau faktor eksternal seperti faktor lingkungan, teman dan keluarga.
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, saanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (tim Penyususn Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 552-553). Menurut Stepen P. Robbins & Timonthy A. Judge (2009:57) kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kasti adalah salah satu jenis olah raga permainan bola kecil yang cukup popular di Indonesia. Olahraga ini bertujun untuk melatih ketangkasan dan kerja sama tim. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yaitu regu pemukul dan regu penjaga. Permainan dengan cara melempar, menangkap dan memukul bola kasti dengan tongkat. Regu penjaga akan berusaha menangkap bola yang dipukul oleh regu pemukul. Bola yang berhasil ditangkap akan dimainkan sehingga bola dapat ditembakkan ke anggota regu pemuluk yang sedang berlari untuk melakukan perpindahan pos. Perpindahan pos bertujuan agar pemain regu pemukul dapat kembali pulang ke rumah atau dinamakan ruang bebas. Jika di tengah jalan pulang bola mengenai tim regu pemukul yang berlari, maka pemain dinyatakan mati sehingga terjadi pergantian regu. Dalam bahasa Inggris, permainan ini bernama rouders dan dimainkan oleh 12 pemain.
Teknik melempar bola sangat diperlukan oleh tim penjaga agar bisa mengoper bola kepada kawan dan menembakkan bola ke tubuh tim pemukul. Meski begitu, tim beregu juga perlu memiliki Teknik ini karena tim pemukul juga akan mendapatkan giliran untuk menjadi tim penjaga sehingga Teknik ini dibutuhkan oleh semua pemain bola kasti.
Teknik menangkap bola sangat berguna untuk regu penjaga. Tim ini perlu untuk meangkap bola secepat mungkin sehingga dapat dioper ke rekan satu tim untuk kemudian menembakkan ke tubuh lawan. Menangkap bola membutuhkan konsentrasi, kemampuan membaca arah bola, dan ketajaman tangkapan tangan.
Metode drill adalah adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ diberikan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86).
Tujuan Penggunaan metode drill antara lain:

  • Memiliki keterampilan gerak, misalnya menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk, atau melaksanakan gerak dalam olah raga.
  • Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagikan, menjumlah, tanda baca, dll.
  • Memiliki kemapuan menghubungkan antara suatu keadaan, misalnya hubungan sebab akibat banyak hujan akan banjir, antara huruf dan bunyi, dll.
  • Dapat menggunakan daya pikiran yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih baik, teratur, dan lebih teliti dalam mendorong ingatannya.
  • Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

Suatu metode pembelajaran pasti mempunya kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan metode drill:

  • Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
  • Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
    Kekurangan metode drill antara lain:
  • Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif anak.
  • Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan.
  • Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku (https://www.kajianpustaka.com).

  • Metode drill terbukti mampu meningkatkan kemampuan melempar dan menangkap bola kasti pada murid kelas tiga SDN 01 Tlobo kecamatan Jatiyoso kabupaten Karanganyar.