Sasar Pemilih Pemula, Tular Nalar Menggelar Pilot Class

Spread the love

SOLO, POSKITA.co -Tular Nalar tampil sebagai salah satu pionir yang menginisiasi gerakan edukasi dalam membekali masyarakat dengan literasi digital dan berpikir kritis sejak 2020, baik melalui pelatihan luring dan daring.

Tular Nalar bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerjasama menggelar pelatihan literasi digital dengan menyasar pemilih pemula dan warga lanjut usia yang diselenggarakan  22 – 23 Agustus 2023.

Tular Nalar menginisiasi program “Sekolah Kebangsaaan” yang bertujuan mencerahkan para pemilih pemula dan “Akademi Digital Lansia” yang disesuaikan bagi kaum lanjut usia. Mengingat Pemilu 2024 semakin dekat. Pemilih pemula, segmen signifikan yang belum pernah memberikan suara sebelumnya. Pemilih pemula membawa arti penting dalam konteks demokrasi, mereka berjumlah signifikan, sekitar 30 persen dari total pemilih.

Disinformasi yang marak, diperkuat oleh kemudahan penyebaran kabar di era digital, menciptakan tantangan berat. Oleh karena itu, keharusan untuk membekali mereka dengan pengetahuan untuk mendeteksi dan mematahkan disinformasi (prebunking) menjadi jelas.

Tular Nalar, dalam semangat menjalani tahun politik 2024, melahirkan upaya komprehensif untuk membekali generasi muda sebagai first-time voters, pre-lansia, dan lansia agar mampu menghadapi dinamika kompleks disinformasi.

Seiring luasnya jangkauan ini, melibatkan 38 provinsi, penelitian dikerjakan di tiga wilayah yang mewakili bagian Barat, Tengah, dan Timur di Indonesia. Hasil riset ini menjadi bahan utama merancang program kelas pilot Tular Nalar berikutnya.

Kelas pilot, menciptakan gambaran mikro dari inisiatif yang lebih besar, menjadi ajang uji materi, alat, dan metodologi. Lingkungan kelas yang teramat mirip dengan kenyataan ini esensial untuk menyempurnakan komponen program. Ini mempunyai peran ganda, menanggulangi risiko gagasan yang belum teruji sambil mengidentifikasi celah sebelum program dideklarasikan secara luas.

Program ini melibatkan peserta yang mendekati target audience dan fasilitator yang mencerminkan pemimpin program yang diidamkan. Materi dan alat yang akan diuji dalam kelas pilot dipresentasikan secara cermat dalam lingkungan terkendali. Observasi dan umpan balik dari peserta dan fasilitator menjadi sumbangan penting yang membentuk penyempurnaan program selanjutnya.

Tujuan dari Kelas Pilot Tular Nalar sangatlah jelas, menguji kurikulum, alat, pendekatan, langkah pendampingan, dan mekanisme pemantauan kelas Tular Nalar 3.0 untuk Pemuda atau pemilih pemula. Mencapai masukan yang mengarahkan kerangka kerja kelas Tular Nalar untuk kaum lansia dan generasi muda.

Setiap sesi kelas pilot yang diselenggarakan di Monumen Pers pada Selasa, 22 Agustus 2023 dengan komposisi trainer gabungan antara Tim inti Tular Nalar dan Tim Koordinasi Korwil Mafindo Solo Raya. Setiap kelas ditempati oleh 21 siswa SMA untuk kelas pagi dan 30 mahasiswa untuk kelas siang, yang terpilih berdasarkan kriteria yang sejalan dengan target audiens.

Inisiatif kelas pilot ini mencerminkan komitmen mendalam Tular Nalar dalam memajukan literasi digital, terutama dalam menghadapi arena politik tahun 2024. Melalui penyusunan yang cermat, perencanaan yang strategis, dan pemahaman mendalam akan dinamika digital dan sosial, Tular Nalar membentuk generasi yang siap berperan serta, memiliki kemampuan memilah informasi, serta memimpin di era digital.

Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, menekankan bahwa berdasarkan observasi dan penelitian, pendidikan formal masih belum memadai dalam membekali mereka menjadi warga negara yang berpengetahuan dan mampu bertindak sebagai pemilih yang cerdas dan analitis.

“Tular Nalar hadir untuk mengisi kesenjangan ini dengan penyuluhan dan pendidikan yang terstruktur guna memitigasi risiko meluasnya disinformasi menjelang Pemilu, serta melindungi pemilih pemula yang belum memiliki kewaspadaan kritis. salah satunya melalui pendekatan yang kami pilih, yaitu prebunking”.

Giri Lumakto, Koordinator Divisi Kurikulum Tular Nalar, mengharapkan dengan diadakannya pilot class ini tim ahli Tular Nalar bisa mendapatkan insight langsung atas kurikulum baru yang diterapkan.

“Pilot Class adalah sebuah eksperimen, tidak mungkin sempurna, sehingga kami membutuhkan masukan dari teman-teman fasilitator dan para peserta, agar dapat menyempurnakan metode dan kurikulum yang akan kita terapkan di 38 propinsi dalam waktu dekat,” 

Lintang Nazecha S, Siswi kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Program Khusus, yang menjadi salah satu peserta pilot class ini mengaku antusias sekali dalam mengikuti alur pelatihan, karena diselingi dengan permainan-permainan interaktif yang tidak membosankan.

“Kami diajari tentang alurnya pemilu, yang suka dijadikan hoaks seperti apa, bagaimana sistem  demokrasi dan semoga saja Tular Nalar bisa lebih berkembang dan mengedukasi siswa-siswa lain karena ini menyenangkan”. (*/arya)