Video Tiktok Korupsi UNS Dikunjungi Setengah Juta Orang

Spread the love

SOLO, POSKITA.co -Video Tiktok Forum Peduli UNS yang baru diluncur beberapa hari ini sudah ramai dikunjungi netizen. Hingga, Kamis (3/8/2023) siang, tercatat 35.800 orang menyukai akun ini. Dan sekitar 484 orang mengikuti akun yang dibuat oleh tim dari Forum Peduli UNS.

Hebohnya lagi, salah satu video yang diunggah berjudul,” Mahasiswa Lapor KPK Dugaan Korupsi di Universitas Sebelas Maret”, (https://www.tiktok.com/@korupsiuns/video/7261925416649248006?) sudah ditonton hampir setengah juta orang. Sebanyak 29.600 menyukai, seribu lebih orang berkomentar dan dibagikan lebih dari 1.600.

Video berdurasi 01:27 menit yang bersumber dari headline news sebuah televisi nasional ini mengetengahkan tentang sejumlah orang dari Forum Peduli UNS yang terdiri atas dari mahasiswa, aktivis 98, LSM, organisasi sosial, alumni dan masyarakat umum yang mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Kav 4 Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juli 2023.

Enam orang perwakilan FP UNS ini diterima tim dari KPK. Selepas ditemui penyidik KPK, aktivis di Kota Solo, Jawa Tengah, lalu diwawancarai wartawan yang kebetulan meliputi setiap kejadian di kantor antirasuah ini Ketua Forum Peduli UNS Diah Warih Anjari saat dikonfirmasi terkait viralnya video TikTok soal pelaporan dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan UNS ini mengaku kaget. Ia tidak menyangka respons warganet atas unggahan sangat tinggi.

“Surprise sekali warga mengapresiasj perjuangan kami. Ada ribua komentar di akun tiktok itu. Berarti masyarakat luas menaruh perhatian atas dugaan KKN di lingkungan kampus UNS ini, ” terangnya.

Diwa sapaan Diah Warih berharap, aparat penegak hukum terus memproses aduan Forum Peduli UNS. Setiap perkembangan kasus ini juga dibuka seluas-luasnya ke hadapan publik.

“Sesuai slogan dan misi kita adalah #SaveUNS. Kita ingin keadilan dan kebenaran ditegakkan. Kita sudah serahkan bukti-bukti yang dibutuhkan penyidik untuk mengungkap kasus ini, ” terangnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho menanggapi rencana pelaporan Forum Peduli UNS ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelaporan dilakukan Forum Peduli UNS atas dugaan korupsi yang dilakukannya.

“Kami tegak lurus pada hukum,” katanya di Solo, Selasa (25/7/2023). Meski demikian, ia enggan memberikan penjelasan lebih banyak terkait rencana pelaporan tersebut. β€œWis ngono wae ya (sudah begitu saja ya),” katanya.

Seperti diketahui, dugaan penyelewengan kewenangan jabatan untuk tujuan pribadi memperkaya diri sendiri dan golongan ini terkuak, bermula dari proses pemilihan rektor UNS periode 2023-2028.

Waktu itu terpilih Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M. Si sebagai Rektor UNS. Hasil pemilihan ini lalu dianulir Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), beberapa hari menjelang dilantik.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, ada ketidakberesan dalam pembatalan Sajidan sebagai rektor ini. Dibalik itu semua bermuara pada, laporan petinggi Majelis Wali Amanat (MWA) UNS waktu itu, Prof Hasan Fauzi PhD dan Prof Tri Atmojo Kusmayadi, MSc PhD yang mengungkap dugaan tidakberesnya tata kelola keuangan UNS.

Keduanya sebagai perwakilan MWA menyampaikan hasil audit khusus komite MWA UNS kepada Kemendikbudristek, bahwa ada dugaan kuat fraud di antaranya senilai Rp 34,6 miliar yang terkait dengan anggaran yang tidak disetujui oleh MWA, tapi tetap dijalankan. (cartens)