Home Visit Mengatasi Problem Belajar Siswa

Spread the love

Oleh: Sudarsono

Guru IPS SMP Negeri 2 Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar

Seribu satu masalah di dunia pendidikan selalu dihadapi oleh pendidik, mulai dari permasalahan prestasi belajar siswa yang rendah, kesulitan belajar siswa, kurangnya motivasi belajar, gangguan belajar siswa, belajar yang tidak fokus, susahnya mengingat atau memahami, kebencian atau tidak sukanya terhadap pelajaran tertentu, susah mengatur waktu, dan mungkin masih banyak lagi masalah-masalah lain. Guru punya punya tanggung terhadap permasalahan yang dihadapi siswa baik permasalah  di sekolah , di keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Awal mula pelajaran tatap muka guru sudah memberi motivasi pentingnya belajar untuk masa depan yang diharapkan agar siswa bisa mengikuti pelajaran secara maksimal. Namun setelah berjalannya waktu motivasi itu seakan luntur bak di terjang angin. Tantangan yang dihadapi pembelajaran daring menyisakan banyak masalah. Mungkin awal mula pembelajaran tatap muka anak begitu gembira dan semangat untuk belajar setelah 2 tahun belajar melalui daring,  bisa dikatakan kerinduan panjang untuk bertemu kawan-kawan yang sudah lama tidak bertemu. Namun seiring berjalannya waktu pembelajaran daring menyebabkan  penurunan kualitas belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan atau cara manusia berpikir yang populer disebut menurunnya pengetahuan kognisi. Selain itu juga menurunnya keterampilan berfokus pada praktik kerja yang dapat menunjang prestasi belajar siswa disebut keterampilan vokasi, apalagi dalam mengembangkan kemampuan individu untuk berinteraksi sosial menjalin komunikasi yang efektif dengan sesama pelajar baik secara verbal maupun nonverbal pada saat pembelajaran berlangsung yang disebut dengan istilah keterampilan sosial. Dari ketiga permasalahan tersebut menjadi tantangan guru dalam rangka meningkatan motivasi belajar siswa.

Ketika pembelajaran online maupun offline meninggalkan jejak kejenuhan anak maka perlu diambil tindakan agar permasalahan pembelajaran dapat teratasi maka diperlukan yaitu dengan cara home visit. Home visit dilakukan sebagai salah satu alternatif memecahkan kesulitan belajar siswa dan merupakan tindakan preventif mengurangi “drop out” (DO) dan kenakalan siswa dan biasanya hanya dilakukan guru BP atau Wali Kelas. Home visit dilakukan dengan cara mendatangi rumah tempat tinggal peserta didik dan bertemu dan silaturahmi dengan orang tua dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan atau data yang dibutuhkan oleh guru dalam rangka menyelesaikan masalah yang dialami siswa.  Namun berjalannya waktu home visit sudah merupakan bagian dari metode pembelajaran.yang mengalami masalah belajar. Selain itu home visit berfungsi untuk mendalami keadaan diri siswa baik dalam hal pengetahuan kognisi, keterampilan vokasi maupun keterampilan sosial. 

Langkah-langkah home visit sebagai bagian dari tugas semua guru  mata pelajaran dalam rangka melaksanakan pembelajaran antara lain : 1) melakukan perencanaan secara matang yaitu baik persiapan fisik maupun fsikis, menyiapkan daftar hadir, surat tugas dan data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi siswa yang bersangkutan  2) pelaksanaan, guru mendatangi rumah tempat tinggal untuk mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi siswa, 3) evaluasi dan analisis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kegiatan home visit dilakukan, 4) tindak lanjut dilakukan dalam penanganan kesulitan belajar siswa  dan sebagai bahan pertimbangan untuk perlunya melengkap data lebih lanjut 5)  Laporan meliputi kegiatan menyusun laporan kegiatan home visit, menyiapkan laporan kepada pihak terkait dan  mendokumentasikan laporan kegiatan home visit.

Dengan demikian pembelajaran dengan home visit merupakan metode pembelajaran mengatasi problem belajar siswa  agar  tetap menjaga kualitas pendidikan. **

Editor: Cosmas