Metode Group Investigation (GI) Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Soal Cerita

Spread the love

Oleh: Rika Widyastuti, S.Pd, SDN Madegondo 01 Grogol Sukoharjo

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki ciri objek yang abstrak, pola pikir deduktif dan konsisten, juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbukti dengan banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan matematika. Pelajaran matematika diberikan pada semua jenjang pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi.
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa umumnya pelajaran matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, menakutkan, menjemukan dan sangat tidak menyenangkan, dibandingkan dengan pelajaran lainnya sehingga kemampuan dan hasil belajar matematika sangat kurang, belum sesuai dengan harapan baik harapan guru, orang tua maupun siswa sendiri. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kesalahan persepsi awal yaitu pada awal siswa belajar matematika.
Pada umumnya siswa mengalami hambatan ketika mereka diberi tugas oleh guru untuk menyelesaikan soal cerita. Ini terjadi pada kelas VI SDN Madegondo 01. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami soal dan membuat kalimat matematikanya. Hal ini menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru masih kurang optimal dan tidak sesuai harapan. Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa, rendahnya kemampuan menyelesaikan soal cerita kelas VI SDN Madegondo 01 disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (a) kesulitan menentukan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal cerita; (b) kesulitan membuat kalimat matematika; (c) kesulitan dalam menyelesaikan soal perbandingan; (d) guru belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan materi secara menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Berbagai hal yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Untuk itu perlu diterapkan suatu keadaan yang membangun motivasi siswa untuk belajar. Salah satu cara untuk membangun motivasi siswa untuk belajar tersebut adalah dengan menerapkan metode yang efektif dan dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Setiap materi punya karakteristik dan turut menentukan metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut. Begitu pula dalam pembelajaran soal cerita, guru harus bisa memilih dan menggunakan metode sesuai dengan materi yang diajarkan. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar adalah dengan menggunakan metode group investigation (GI) atau Investigasi Kelompok.
Metode group investigation merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pendekatan yang berbasis kelompok. Udin S. Winataputra (2001: 34) menyatakan bahwa didalam model ini, terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan atau knowledge dan dinamika belajar kelompok atau the dynamics of learning group. Inquiry dalam pembelajaran matematika membantu siswa dalam memecahkan suatu masalah, menemukan solusinya dan memberikan peluang siswa untuk menemukan fakta/bukti yang kuat untuk mendukung kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan. Knowledge/pengetahuan yang diperoleh melalui dan dari pengalamannya secara langsung maupun tidak langsung juga akan memberikan andil dalam kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita. Sementara itu dinamika belajar kelompok atau the dynamics of learning group mampu mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita karena adanya teman dalam kelompok yang bersifat heterogen sehingga dapat saling membantu. Penerapan model pembelajaran group investigation dilaksanakan melalui langkah-langkah yang meliputi: 1.) Membentuk kelompok; 2.) Mengidentifikasi topik; 3.) Merencanakan investigasi; 4.) Melaksanakan investigasi; 5.) Menyiapkan laporan akhir; 6.) Mempresentasikan laporan akhir; dan 7.) Evaluasi. Pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation (GI) efektif meningkatkan prestasi belajar matematika soal cerita SDN Madegondo 01. **

Editor: cosmas