Media Torso MSPDM Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Spread the love


oleh: Fia Renny Syahara, S.Pd
Guru SDN 03 Waru, Kebakkramat, Karanganyar


Keberhasilan sistem pembelajaran ditentukan pada beberapa aspek antara lain guru, siswa, materi, metode, media, dan kondisi dalam pembelajaran berlangsung. Semua aspek saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peran utama guru sangat menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Guru hanya sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar dalam pembelajaran.
Sarana media seperti alat peraga bertujuan untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2007:3). Menurut Wati (2016:4) “Jenis-jenis media pembelajaran meliputi media visual, media audio visual, media komputer, media Microsoft power point, media internet, media multimedia”.
Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) khususnya materi sistem peredaran darah tingkat SD sebaiknya ada media konkret untuk mempermudah siswa memahami materi. Media yang tepat yaitu media tiga dimensi, menurut Daryanto (2016:29) “Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional”.
Materi sistem peredaran darah pada manusia sangat membutuhkan alat peraga agar lebih mudah dipahami dan lebih baik mengurangi teknik ceramah yang berlebihan agar siswa tidak jenuh. Media yang tepat pada materi organ peredaran darah manusia yaitu torso sistem peredaran darah. Media torso MSPDM (mock-up Sistem Peredaran Darah Manusia) termasuk media tiga dimensi jenis alat tiruan sederhana (mock-up). Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet (Sanaky, 2013:132).
Untuk menarik minat belajar siswa, guru harus membangun keingintahuan yang besar pada siswa agar mau menggali materi lebih mendalam secara mandiri. Dengan media torso sistem peredaran manusia, guru dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotik siswa.
Berdasarkan hasil observasi dikelas V SDIT Insan Kamil ditemukan bahwa dalam pembelajaran guru menggunakan media yang kurang menarik minat siswa sehingga materi yang disampaikan hanya melalui ceramah dan berdampak siswa menjadi pasif. Solusi permasalahan tersebut sebaiknya adalah adanya suatu media pembelajaran yang mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) khususnya pada materi organ peredaran darah manusia.
Media torso sistem peredaran darah yang dipilih sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dan diharapkan dapat menimbukan minat siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif. Tujuan dari pengembangan media torso berupa mock-up sistem peredaran darah untuk mengetahui keefektifan pengembangan media torso berupa mock-up sistem peredaran darah materi organ peredaran darah manusia pada peserta didik kelas V SDIT Insan Kamil.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyiapkan media alat peraga ¬Mock-Up Sistem Peredaran Darah Manusia. Bahan yang dibutuhkan antara lain 6 botol plastic, 3 meter selang kecil 0,8 m, 2 buah ballpoint pegas (gel pen), papan triplek 40 x 60 cm, pewarna merah secukupnya, 2 buah gotri kecil, busa Karet. Sedangkan alat yang diperlukan antara lain pisau cutter, solder, lem tembak (UHU). Semua bahan dan alat dirangkai menjadi mock-up sistem peredaran darah materi organ peredaran darah manusia yang menunjukkan alur sistem peredaran besar dan kecil. Dalam pembuatan media ini guru dibantu teman sejawat yang memiliki kapasitas dalam penyususan alat-alat peraga.
Dalam proses pembelajarannya, peserta didik mengamati mock-up sistem peredaran darah dan salah satu peserta didik maju untuk memegang dan menunjuk bagian-bagian dari organ dan sistem peredaran manusia. Lalu, peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang organ-organ pada sistem peredaran darah.”Apa saja organ peredaran darah? Siapakah yang tahu penemu proses penggambaran sistem peredaran darah?”.
Setelah itu, peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 anak yang disebut kelompok asal. Peserta didik mendapatkan LKPD I dan tiap kelompok akan berdiskusi tentang fungsi organ-organ pada sistem peredaran darah dan sistem peredaran darah manusia. Tiap anggota kelompok asal akan mendapatkan tugas mencari fungsi organ dan jenis-jenis sistem peredaran darah yang berbeda. Hasil diskusi ditulis pada LKPD I. Peserta didik yang mendapat bagian mencari penjelasan tentang sistem peredaran darah manusia memperagakan mock up sistem peredaran darah untuk mengetahui alur peredaran darah pada manusia.
Peserta didik yang mendapatkan tugas mencari fungsi organ dan jenis-jenis sistem peredaran darah yang sama berkumpul dan mendiskusikannya dalam kelompok ahli.Peserta didik dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi tentang fungsi organ-organ dan jenis-jenis sistem peredaran darah. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan bertanya jawab tentang hasil diskusi dari fungsi organ-organ dan jenis-jenis sistem peredaran darah manusia. Terakhir, peserta didik diberi penguatan oleh guru mengenai materi organ, fungsi dan sistem peredaran darah manusia.
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik menunjukkan keaktifan dan ketertarikannya dalam mempelajari materi sistem peredaran darah yang sebelumnya dirasa rumit dan membingungkan. Peserta didik tampak antusias mengamati alat peraga mock up sistem peredaran darah. Banyak yang tak sungkan mencoba memperagakan media tersebut. Selain itu, siswa saling bekerja sama dengan baik selama proses pembelajaran. Siswa semakin meningkat rasa kepercayaan dirinya dengan menjadi tutor sebaya. Hasil LKPD yang dikerjakan pun menunjukkan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, media mock up sistem peredaran darah manusia terbukti efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya mata pelajaran IPA.
Editor: Cosmas