SMPN 1 Kalikotes Resmikan Jambu Carlin dan Gelissakal

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Sudah menjadi komitmen SMPN 1 Kalikotes, Klaten, acara launching gerakan literasi Siswa SMPN 1 Kalikotes berlangsung sukses. Usai upacara bendera, Jumat (17/3/2023) pagi, launching Gelissakal dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 1 Kalikotes Anik Ariastuti, SPd MPd bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Klaten Syahruna, SH.

Untuk upacara bendera dimulai sejak pukul 07.00-08.00 WIB, yang dilanjutkan dengan proses launching Gelissakal dengan ditandai suara sirine. Sebelumnya siswa mengambil buku variatif dalam kardus untuk dibaca di halaman sekolah. Didampingi Wali Kelas masing-masing, siswa membaca buku yang dipegangnya dengan senang hati.

“Kita juga mengadakan launching labeling nama perpustakaan sekolah, yaitu Lebda Baswara dan donor buku untuk Essakal. Usai sirine berbunyi, masing-masing siswa per kelas memasukkan buku dalam kardus dan ditempatkan di meja yang tersedia didampingi para guru dan karyawan,” jelas Anik Ariastuti.

Untuk peluncuran gerakan itu diisi dengan penyerahan simbolis kartu Jambu Carlin atau kartu pinjam buku secara online di Perpustakaan Daerah Klaten. Anik Ariastuti mengungkapkan, gerakan literasi di SMPN 1 Kalikotes diberi nama Gelissakal. Gerakan yang dilakukan yakni membiasakan siswa membaca buku selama 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

Tak hanya membaca, siswa SMPN 1 Kalikotes juga diharapkan mampu membuat jurnal seusai membaca buku. Gerakan itu menyambung dengan gerakan lainnya, yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan patriotisme dan membaca Asmaul Husna untuk menumbuhkan motivasi religius pada diri siswa.

Pada peluncuran Gelisakal ini, ada gerakan donasi buku yang dilakukan para guru untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah. Selain guru, siswa mendonasikan buku yang menambah koleksi buku bacaan di masing-masing pojok literasi kelas. Gerakan itu digulirkan untuk menumbuhkan minat baca siswa dan rasa empati siswa untuk mendonorkan buku terbaiknya.

Siswa dan guru saling mendukung dalam gerakan literasi di halaman sekolah.

“Kita sudah satu langkah, satu komitmen. Gerakan cinta membaca, cinta literasi tetap hidup di hati siswa. Kami ingin menumbuhkan minat baca guru maupun siswa. Seperti di Jepang, negaranya bisa maju karena tingkat literasi masyarakatnya tinggi. Siswa bebas membaca buku apa saja di luar buku-buku yang dipelajari di sekolah, mulai dari komik, buku sejarah, buku kisah-kisah nabi hingga buku memasak,” ujarnya.

Sementara Syahruna menambahkan, upaya SMPN 1 Kalikotes untuk menghidupkan cinta atau senang membaca siswa patut diacungi jempol. Gerakan literasi ini sangat bermanfaat dalam mendukung program mencerdaskan generasi penerus bangsa. Syahruna mengapresiasi gerakan literasi yang digelorakan SMPN 1 Kalikotes.

“Saya mohon maaf atas keterlambatan datang ke sekolah, karena tadi baru memimpin rapat di BPBD. Saya senang mendapat undangan menghadiri acara ini dan sekaligus launching gerakan literasi siswa. Ini sangat positif dan kita dorong sekolah lainnya juga tetap memiliki semangat sama dalam gerakan literasi,” pesan Syahruna.

Gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai ini dipandang bagus. Shahruna terus mendorong agar setiap sekolah juga intens dalam memberikan ruang kepada siswa untuk gemar membaca. Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Klaten siap melayani dengan adanya perpustakaan keliling. Ke depan, harap Syahruna, upaya ini bisa menumbuhkan minat membaca anak.

Segenap pengurus OSIS Essakal juga kompak mendukung agenda ini yang diketuai Novita Wibawa Putri. Saat ini jumlah siswa di SMPN 1 Kalikotes ada 858 anak dan didukung guru-karyawan ada 55 orang. Anik Ariastuti berkomitmen siap berinovasi dan berkreasi demi Essakal semakin jaya. (Kim)